google-site-verification: googled93a9cab977745d2.html TUGAS SEKOLAH FUN: PEMBUATAN SUMBER DAYA BARU "MAKALAH PEMANFAATAN KINCIR AIR UNTUK PENDISTRIBUSIAN AIR DI DESA MACANG"

Search This Blog

Thursday 28 December 2017

PEMBUATAN SUMBER DAYA BARU "MAKALAH PEMANFAATAN KINCIR AIR UNTUK PENDISTRIBUSIAN AIR DI DESA MACANG"


Saya menulis makalah ini karena kekaguman saya dengan penduduk desa macang yang hanya berbekal informasi dari internet bisa membuat kincir air. berjuang untuk membangun desanya menjadi lebih maju. intinya belajar bisa kapan saja, dimana saja, dari hal apapun selama kita mau berniat untuk mau belajar, berusaha dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik. semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk semua kalangan, bisa mengambil manfaat baik secara fisik ataupun mental dengan menjadi pribadi yang lebih baik.

PEMBUATAN SUMBER DAYA BARU 
"MAKALAH PEMANFAATAN KINCIR AIR UNTUK PENDISTRIBUSIAN AIR DI DESA MACANG"




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kekayaan alamnya.Yang mana dua pertiga dari kepulauan Indonesia tersusun atas perairan. Sehingga otomatis kesempatan kita akan lebih besar meraup keuntungan jika kita mampu mengoptimalkan usaha kita terhadap pengelolaan di wilayah perairan nusantara. Bahkan kaum intelektual beranggapan, kemiskinan di Indonesia bisa turun drastis hanya dengan melalui pengelolaan perairan Indonesia yang ditangani dengan serius. Hal ini,dikarenakan perairan kita memiliki simpanan kekayaan di dalamnya. Maka wajar saja jika pemerintah kita banyak berharap limpahan emas dari perairan yang ada di Indonesia.
Ironisnya ,di negara kita yang kaya akan persediaan air ini kerap kali mengalami krisis kekurangan air. Padahal hampir seluruh kepulauan di Indonesia tersusun atas perairan,entah itu dari lautan maupun sungai. Menurut kami,hal ini tidak lain dikarenakan kurangnya perhatian serta upaya dari masyarakat Indonesia khususnya kaum muda dalam memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dialami bangsa. Kemudian terlepas dari hal itu,tidak dapat kita pungkiri masih banyak daerah di Indonesia yang sama sekali belum tersentuh dengan yang namanya teknologi. Dimana dari daerah tersebut pola kehidupannya masih sangat sederhana dan segala proses pekerjaan mereka masih secara manual. Sehingga terkadang agak menyulitkan.Tidak hanya itu,masyarakat pedalaman jugalah yang paling sering menjadi objek kesulitan dalam mendapatkan air. Dan ternyata kekurangan air itulah yang menjadi pangkal timbulnya penyakit pada orang-orang di Indonesia seperti kolera,diare,cacingan,dsb.
Sehingga penulis mencoba memberikan gagasan ide tentang pemanfaatan energi air sebagai jalan keluar yang bisa memudahkan masyarakat pedalaman dalam memperoleh air. Sebab dengan memanfaatkan energi air maka hal ini juga bisa dijadikan sebagai pembangkit energi listrik alami. Dan hal ini kami anggap sangat cocok diterapkan di Indonesia yang mana daerah-daerahnya belum mendapat sentuhan teknologi dari pemerintah.
Dengan demikian karya tulis ilmiah kami yang berjudul “Pemanfaatan Kincir Air Untuk Pendistribusian Air Di Desa Macang, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem”, diharapkan mampu menjadi referensi bagi masyarakat luas pada umumnya dalam hal memudahkan memperoleh air.

1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana pembuatan dan cara kerja alat pompa kincir air sederhana yang di nilai mampu mempermudah masyarakat di Desa Macang ?

1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan karya tulis ini,bertujuan untuk membagi pengetahuan kepada masyarakat luas dalam menghadapi krisis kekurangan air dan kesulitan dalam memperoleh air. Dimana dalam karya tulis ini akan dipaparkan pula mengenai solusi dalam memperoleh air bersih dengan cepat dan efisien. Sehingga dari hal demikian diharapkan kaum muda mulai “terangsang” agar kedepannya lebih kreatif dan inovatif lagi dalam membantu memberi solusi bagi permasalahan bangsa mengingat posisi mereka sebagai generasi tonggak penerus bangsa.

1.4 Manfaat Penulisan
Dari hasil penulisan karya tulis ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar/acuan/referensi dalam hal memudahkan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dalam memperoleh air serta pengetahuan tentang pembangkit listrik yang berasal dari energi air. Tidak hanya itu,penulisan karya tulis ini juga dapat menjadi sebuah penegasan kepada dunia bahwa negara Indonesia merupakan negara yang memiliki daya kretifitas tinggi dalam pengelolaan sumber daya alamnya, serta memiliki rasa kepedulian yang tinggi pula terhadap dampak pemanasan global di dunia.

Batasan Penulisan Karya Tulis
Ruang lingkup penulisan karya tulis ilmiah ini dibatasi terutama pada hal-hal pompa kincir air yang mengandalkan arus air sungai mengalir melalui subak dimana pembahasan merinci lebih kepada pemanfaatan energi alamiah yang berasal dari alam, dengan batasan-batasan sebagai berikut:
Alat pompa kincir air sederhana dibuat dalam bentuk permodelan (diperkecil) yang bekerja dengan mengandalkan kekuatan arus sungai.

























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Gambaran Umum Desa Macang
Desa macang adalah salah satu Desa yang  berada di kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Desa Macanag merupakan desa pemekaran dari desa induk yaitu Desa Sibetan. Desa Macang pada tanggal 31 Januari 2005 dengan Keputusan Bupati Karangasem nomor 241 Tahun 2005 terdiri dari dua banjar Dinas yaitu Banjar Dinas Macang dan Banjar Dinas Triwangsa macang. Desa Macang merupakan desa tersempit di wilayah Kecamatan Bebandem. Luas wilayah Desa Macang  adalah 1,93Km2 . batas batas d Desa Macang yaitu sebe;ah utara berbatasan dengan Desa Sibetan , sebelah barat berbatasan dengan desa Sibetan, sebe;ah timur berbatasan dengan Desa Bebandem dan Sebe;ah selatan berbatasan dengan Desa Ngis dan desa Tenganan.jumlah KK Desa macang , di Banjar dinas Macang yaitu 203 KK  dan di Banjra Dinas Triwangsa Macang yaitu 222KK. Penduduk Desa Macang berjumlah  1.554 jiwa terdiri dari 768 laki – laki dan 786 perempuan . penduduk Desa Macang sangat homogen dengan kepercyaan adat istiadatnya. Penduduk desa macang menganut agama Hindu.

2.2 Krisis Kekurangan Air Bersih di Indonesia Khususnya di Desa Macang
Krisis kekurangan air melanda Indonesia padahal Indonesia merupakan negara yang kaya akan air (perairan). Dimana Indonesia memiliki enam persen persediaan air dunia atau sekitar 21% dari persediaan air Asia Pasifik, namun pada kenyataannya dari tahun ke tahun Indonesia mengalami krisis air bersih.
Air tawar sebagai air bersih, bersumber dari curah hujan yang kemudian tertampung pada danau, situ, sungai, maupun cekungan air tanah. Indonesia memiliki lebih dari 500 danau dengan danau Toba, sebagai danau terluas yang memiliki luas lebih dari 110 ribu hektar. Cekungan air di Indonesia diperkirakan mempunyai total volume sebesar 308 juta meter kubik.
Dari data tersebut Indonesia tidak terbantahkan sebagai negara yang kaya akan ketersediaan air. Sayangnya potensi ketersediaan air dari tahun ke tahun cenderung berkurang akibat rusaknya daerah tangkapan air utamanya sungai dan pencemaran lingkungan yang diperkirakan sebesar 15–35% per kapita per tahun. Padahal di lain pihak kecenderungan konsumsi air bersih justru naik secara eksponensial.
Mengatasi krisis air bersih. Berdasarkan kondisi air (kualitas maupun ketersediaan) di Indonesia, potensi sebagai negara yang kaya air tidak mampu menghindarkan Indonesia dari krisis air bersih. Setiap kali musim kemarau tiba berbagai daerah mengalami kekeringan air. Bahkan ketika musim penghujan pun krisis air bersih tetap mengintai lantaran surplus air yang kerap mengakibatkan banjir sehingga sumber air tidak dapat termanfaatkan.
Krisis air bersih membuat sebagian besar penduduk Indonesia mesti mengkonsumsi air yang seharusnya tidak layak minum. United States Agency for International Development (USAID) dalam laporannya (2007), menyebutkan, penelitian di berbagai kota di Indonesia menunjukkan hampir 100 persen sumber air minum kita tercemar oleh bakteri  E Coli dan Coliform.
Untuk mengatasi krisis air bersih paya penyelamatan lingkungan, termasuk di antaranya  penyelamatan sumber-sumber air, harus dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan. Upaya penyelamatan lingkungan demi mengatasi krisis air bersih dapat dilakukan melalui:
Pemanfaatan sumber daya alam yang ada,terutama dalam hal memudahkan masyarakat dalam memperoleh air.
Ø  Menggalakkan gerakan hemat air.
Ø  Menggalakkan gerakan menanam pohon seperti one man one tree (selama daur hidupnya pohon mampu menghasilkan 250 galon air).
Ø  Konservasi lahan, pelestarian hutan dan daerah aliran sungai (DAS).
Ø  Pembangunan tempat penampungan air hujan seperti situ, embung, dan waduk sehingga airnya bisa dimanfaatkan saat musim kemarau.
Ø  Mencegah seminimal mungkin air hujan terbuang ke laut dengan membuat sumur resapan air atau lubang resapan biopori.
Ø  Mengurangi pencemaran air baik oleh limbah rumah tangga, industri, pertanian maupun pertambangan.
Ø  Pengembangan teknologi desalinasi untuk mengolah air asin (laut) menjadi air tawar.
Ø  Dan kesemua itu mesti dilakukan secara terintegrasi, berkelanjutan dan sesegera mungkin, kecuali kalau kita memang menikmati dan merasa bangga dengan krisis air bersih di negara yang kaya akan air.

Untuk di desa Macang Krisis kekurangan air disebabkan krana topografi desa macang yang berbukit bukit sedangkan air yang mengalir di sekitar desa sangatlah banyak.sehingga  air tidak bisa naik dan mengalir ke desa dan  air tidak bisa dimanfaatkan dengan baik ke rumah rumah penduduk.
Pada awalnya masyarakat mengambil air untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mengambil air secara manual menggunakan ember dan jerigen di sumber mata air yang disebut beji dari. Krana hal tersbut sangat tidak efisien digunakan lah genset untuk menaikkan air kerumah penduduk. Genset tersebut hasil sumbangan dari  rotary club Australia. Genset tersebut juga tidak banyak membantu krana biaya oprasionalnya cukup tinggi. Mesin genset 22{K tersebut bisa menghabiskan biaya oprasional  5 juta perbulan belum bahan bakarnya sehingga masyarakat yang patungan membayarnya tidak bisa lagi membiayai biaya oprasional genset tersebut. Genset tersebutpun juga belum bisa memenuhi kebutuhan air di seluruh desa.
Kemudian muncullah ide dari dua orang warga desa yaitu I wayan Sugiri dan I Putu Sugiana membuat kincir air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di desa mereka. Dengan tidak mengetahui tentang tehnik mesin sama sekali hanya bermodal nekat dan belajar dari internet mereka akhirnya bisa membuat kincir air dan berhasil digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga desa Macang. Kincir air tersebut telah melali revisi pembuatan sebanyak 5 kali dimulai pemanfaatan barang bekas seperti bangku yang tak terpakai. Krana terbuat dari kayu ketika hujan datang kayu tersebut tidak bisa melawan arus air.
Experiment atau percobaan membuat kincir air itu dimulai sejak 2013 lalu. Berrbagai bahan sempat disulap menjadi kincir. Misalnya, kayu yang akhirnya patah diterjang air. Setelah beberapa kali gagal, mereka nekat merakit besi, dan akhirnya bisa bertahan. Butuh waktu sekitar tiga tahun, sebelum akhirnya kincir air dengan diameter 3 meter itu, mampu menaikan air setinggi 50 meter.  Meski mengatakan kincir itu masih perlu disempurnakan lagi, tapi sudah bisa dinikmati lebih dari 90 persen warga Macang. Termasuk kantor dan sekolah di Macang juga menikmatinya.  Dan, harga air yang dijual kepada masyarakat juga diklaim jauh lebih murah dibandingkan air PDAM. Pihak pengelola sudah mendapat penghasilan rata-rata Rp 7 juta per bulan.
Untuk Modal pembuatan kincir ini sekitar Rp 60 juta. Dan untuk biaya operasional Tidak sampai Rp 2 juta  per bulan
Agar kincir air itu lebih awet, maka  jam operasional diatur. Yakni dari pukul 10.00 hingga pukul 06.00 keesokan harinya. Supaya air tetap lancar, maka dibantu genset yang beroperasi selama kincir dimatikan, dari pukul 06.00-10.00.  
Dari sumber air, debit diangkat ke bak penangkap berkapasitas satu meter kubik. Dari bak penangkap air dialirkan ke reservoar penyaring berukuran 2 x 2,5 meter. Dari sana air di lempar sejauh 500 meter ke atas bukit setinggi 50 meter dengan pipa 1,5 dim. Dari reservoar induk berkapasitas 67 meter kubik itu air kemudian didistribusikan ke perkampungan dengan sistem gravitasi.

2.3 Daerah Aliran Sungai di Indonesia
Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai(DAS). Sementara,apabila ditinjau dari derasnya aliran sungai yang ada di Indonesia diketahui 65 % dari keseluruhan sungai memiliki aliran arus yang cukup deras. Sehingga kami berpikir,dikarenakan banyaknya sungai yang beraliran deras di Indonesia maka kenapa tidak kalau kita manfaatkan energi aliran arus sungai tersebut, untuk dimanfaatkan masyarakat lokal.
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai dan yang paling penting apabila kita manfaatkan sungai sebagai energi alami yang bisa kita pergunakan.



BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Jenis Data
Jenis data, fakta atau informasi primer yang dikumpulkan berasal dari penelitian( pembuatan permodelan alat),komunikasi pribadi dan focus group discussion (FGD). Data sekunder yang berupa buku, majalah atau lainnya digunakan sebagai bahan tambahan informasi guna melengkapi data primer.Kemudian beberapa artikel ilmiah ditelusur dengan menggunakan jasa penelusuran, yaitu melalui wikipedia, sedangkan sebagian besar hukum-hukum yang dipergunakan dalam karya tulis ini diperoleh dari buku-buku fisika dan keteknik sipilan.

3.2 Rancangan Penulisan
Agar tulisan yang dibuat efisien dan efektif, disusunlah kerangka tulisan berdasarkan topik tulisan yang diangkat. Berdasarkan kerangka tulisan itulah kemudian data dikumpulkan, disarikan, disusun, diolah, dan ditafsirkan. Hasil tafsiran kemudian dianalisis dan disintesis yang kemudian dihasilkan sebuah simpulan. Hasil analisis dan síntesis ini berupa gagasan baru untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam literatur.

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data utama dikumpulkan melalui percobaaan penelitian dari  membuat sebuah alat pompa kincir air yang di modelkan/diskalakan di desa Macang. Kemudian sebagian informasi tambahan lainnya diperoleh melalui buku-buku,majalah serta dari internet. Pada tahap ini data, fakta dan informasi dicari dan diidentifikasi. Data diseleksi, yang sesuai dengan topik tulisan dipisahkan dari yang tidak sesuai. Data yang sesuai dengan topik tulisan dipisahkan berdasarkan kesesuaiannya dengan sub-sub judul dalam kerangka tulisan.


3.4 Teknik Penarikan Kesimpulan
Simpulan dibuat dengan menggunakan pola pikir induktif, yaitu menarik simpulan sebagian dari hasil penelitian serta sumber referensi data.Sementara saran atau rekomendasi dibuat berdasarkan hasil simpulan.

























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

KIncir Air di Desa Macang menggunakan aliran air Sungai Buhu melalui aliran subak Naga Sungsang dan Subak Macang . Untuk pembuatan Kincir air di Desa Macang diperlukan beberapa bahan yang sederhana dan bak penampungan air.

4.1 Alat dan Bahan yang digunakan:
Ø  Pipa plastik berdiameter ½ inchi
Ø  Selang berdiameter ½ inchi
Ø  Ember cat 5 kg diameter 17 cm
Ø  Lahar diameter 2 cm
Ø  Lem Silicone
Ø  Lem Pipa
Ø  Kincir
Ø  Dinamo Sepeda 6 Volt
Ø  Penyambung selang ( Bentuk L)
Ø  Kawat


4.2 Langkah- Langkah Pembuatan Alat
1.      Sediakan alat dan bahan seperti yang tercantum di atas,
2.      Lubangi ember cat 5 kg di tengahnya pada kedua sisi depan-belakang dan dimasukkan pipa ½ inchi,
3.      Lilitkan selang pada permukaan ember cat, kemudian ikat selang tersebut dengan menggunakan kawat supaya selang tidak bergerak,
4.      Sambungkan penyambung pipa (bentuk L) dari ujung selang menuju pipa besi menggunakan lem pipa, Tapi sebelum itu lubangi pipa supaya selang bisa masuk ke dalam. Kemudian gunakan lem silicone untuk mengeratkan selang ke pipa plastik,
5.      Sumbat bagian dalam pipa di salah satu sisi agar air bisa keluar hanya pada satu sisi pipa saja,
6.      Pasangkan kincir di kedua ujung pipa kurang lebih 6 cm dari ember yang sudah dililitkan selang ,
7.      Pasangkan lahar di kedua ujung pipa untuk memudahkan pergerakan pompa,
8.      lalu pasangkan dinamo sepedanya sebagai pembangkit listrik dibagian kanan alat.

4.3 Fungsi Alat
1.      Pipa berfungsi sebagai penopang wadah pompa. Dimana pipa ini memiliki lubang yang berdiameter 2 cm dan berfungsi sebagai pengaliran air yang masuk.
2.      Selang berfungsi sebagai tempat masuknya air yang kemudian akan dialiri sampai diujung besi pembuangan. Dimana selang ini dililit melingkar mengitari ember ( wadah ).
3.      Penyambung Selang berfungsi sebagai penyambung antara selang yang dililitkan di wadah ke besi panjang agar aliran air masuk dari selang kemudian keluar ke ujung besi yang sebagai tempat keluar/pembuangan.
4.      Ember Cat berfungsi sebagai wadah alat.
5.      Kincir berfungsi sebagai motor penggerak alat yang kekuatan putarannya sangat bergantung pada kuatnya arus sungai.
6.      Dinamo sepeda berfungsi pembangkit listrik. Jadi,listrik ini akan dihasilkan secara alami dengan mengandalkan dari putaran kincir alat. Dimana hubungan antara kekuatan listriknya juga bergantung pada kuatnya arus sungai.
7.      Lahar berfungsi untuk memudahkan pompa untuk berputar.

4.4 Cara Kerja Alat
Alat diletakkan di Aliran Subak, dimana subak tersebut memeiliki aliran arus yang deras. Dengan posisi pompa yang terendam air setinggi kurang lebih 8 cm. Serta posisi/letak alat berlawanan dengan arah arus sungai. Kemudian,saat alat diletakkan maka kincir mulai berputar lalu air masuk ke dalam ujung selang terus mengalir berputar menuju selang pembuangan.

4.5 Keunggulan Alat
Ada berbagai alasan mengapa alat pompa kincir air sederhana ini di nilai memiliki beberapa keunggulan,antara lain:
1. Secara Umum
a). Tanpa penggunaan energi listrik
Alat ini bisa bekerja tanpa adanya energi listrik. Hal ini dikarenakan adanya energi dari alam yang mampu kita manfaatkan sebagai energi pembangkit listrik itu sendiri. Alat ini,bisa pula kita katakan sebagai solusi/jalan keluar atas tingginya kontribusi Indonesia terhadap pemanasan global di dunia. Apalagi kini di Indonesia sering terjadi pemadaman lampu secara bergiliran yang kerap kali mengganggu aktifitas dari seluruh komponen masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu,kita ketahui pula bahwa masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang sama sekali belum tersentuh oleh listrik dari pemerintah sehingga daerah tersebut masih bersifat pedesaan/pedalaman. Hal inilah yang menjadi akar pemicu mengapa taraf pendidikan di tiap daerah di Indonesia masih belum rata, karena informasi dari dunia belum dapat masuk ke daerah-daerah pedalaman. Sehingga dengan adanya alat ini,segala permasalahan tersebut sekiranya segera teratasi.
b). Upaya pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia, khususnya Sungai
Telah dibahas pada bab sebelumnya,bahwa di Indonesia sendiri di berbagai daerahnya memiliki banyak aliran sungai yang berarus deras. Sehingga apabila arus sungai ini kita dapat manfaatkan dengan baik maka dapat dijadikan sebagai pembangkit listrik. Tidak hanya itu, dengan adanya alat ini, maka akan memudahkan lagi masyarakat di Indonesia dalam memperoleh air.
c.) Mudah dan efisien
Alat ini dinilai sangat mudah dan efisien dikarenakan peralatannya dapat diperoleh dari barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Atau dalam istilah ilmu lingkungannya biasa disebut sebagai “Reuse”. Yaitu penggunaan kembali barang yang sudah tidak terpakai lagi dengan kegunaan yang berbeda. Sehingga alat ini bisa menghemat biaya dan juga sebagai upaya kita dalam mencegah pemanasan global. Selain itu,alat ini juga bisa langsung dipergunakan oleh masyarakat biasa karena mekanisme kerja alat ini cukup sederhana alias tidak merumitkan.
2. Secara Khusus
a.) Efisien
untuk masyarakat Desa Macang lebih efisien dalam mengambil air karena air telah mengalir ke masing masing rumah. Tidak perlu membawa jerigen dan ember untuk mengambil air ke sumber mata air yang jaraknya cukup jauh.
b.) Ekonomis
lebih ekonomis penggunaan kincir air untuk masyarakat Desa Macang karena hanya membayar urunan tiap bulan sebesar Rp. 5.000 masyarakat Desa Macang sudah menikmati air bersih. Juga pemanfaatan air yang tersedia bisa membuka ekonomi baru seperti peternakan Babi. Juga mengehemat Tenaga hingga bisa mengerjakan hal lain yang lebih produktif.





















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam pembuatan alat pompa kincir air sederhana diperoleh bahwa alat ini bekerja dengan sangat mengandalkan energi dari arus sungai. Dimana kuatnya aliran air yang keluar dari alat pemompa tergantung seberapa kuat arus sungai itu. Sehingga dengan kuatnya arus tersebut, kincir pompa akan terus berputar, sehingga air dari dalam pemompa akan semakin kuat mengalir keluar. Kemudian,di dekat kincir dipasangkan dinamo sepeda yang akan di hubungkan ke kutub listrik sehingga ketika kincir alat pemompa berputar maka akaan menghasilkan energi listrik. Dan kuatnya energi listrik yang dihasilkan juga bergantung pada seberapa kuat kincirnya berputar.
Dengan adanya alat ini sangat membantu masyarakat Desa macang dalam memenuhi kebutuhan terhadap air bersih. Air bersih tersebut bisa didapat dengan murah, cepat dan efisien.

5.2 Saran dan Rekomendasi
Sekiranya dari pembuatan alat pompa kincir air sederhana ini,kedepannya mampu di teliti lebih lanjut lagi agar mampu memberikan manfaat yang lebih besar bagi kehidupan bangsa. Sebab apabila alat ini dibuat dalam ukuran yang skalanya diperbesar maka pompa ini akan bisa mengeluarkan air dalam debit yang besar. Kemudian bisa juga dijadikan sebagai pembangkit energi listrik dalam jumlah volt yang besar. Dan tidak menutup kemungkinan apabila alat ini dibuat dalam skala yang diperbesar maka dapat dijadikan sebagai energi pembangkit litrik sebuah desa.




DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2015. Bali Dalam Angka 2015. Denpasar


No comments:

Post a Comment