google-site-verification: googled93a9cab977745d2.html TUGAS SEKOLAH FUN: MAKALAH KEMANDIRIAN

Search This Blog

Friday 8 April 2016

MAKALAH KEMANDIRIAN

BELAJAR MANDIRI SEJAK DINI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Seperti kedewasaan, sifat mandiri tidak berkaitan dengan usia. Mengapa demikian? Sebab menjadi dewasa dan mandiri merupakan proses masing-masing pribadi, yang berbeda masanya dan berbeda juga caranya. Namun, setiap orang akan melaluinya. Sebagian berhasil menjalaninya, meski sebagian lain gagal dalam menyelesaikan ujiannya.
Butuh kesabaran dan kesungguhan untuk menjadi seseorang yang mandiri. Butuh keberanian dan kemampuan mengendalikan diri untuk dapat menjadi orang yang tidak bergantung kepada orang lain dari segi materi atau pun moril. Dan seringkali sifat mandiri ini lebih awal dimiliki oleh mereka yang harus berjuang dalam kehidupannnya sejak kecil.

1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah dari makalah ini adalah :
  1. Apa yang dimaksud dengan kemandirian ?
  2. Bagaimana ciri – ciri kemandirian ?
  3. Apa saja factor yang mempengaruhi kemandirian ?
  4. Bagaimana cara melatih kemandirian anak sejak dini ?
  5. Apa manfaat dari melatih kemandirian anak sejak dini ?

1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
  1. Untuk mengetahui pengertian dari kemandirian
  2. Untuk mengetahui ciri – ciri kemandirian
  3. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi kemandirian
  4. Untuk mengetahui cara melatih kemandirian anak sejak dini
  5. Untuk mengetahui manfaat dari melatih kemandirian anak sejak dini


BAB II
PEMBAHASAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan DEPEN dan Kebudayaan KEMANDIRIAN adalah hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Pengertian di atas perlu diterangkan lebih lanjut, karena dalam kenyataannya tidak ada manusia yang mampu hidup berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dari kehidupan bermasyarakat, mereka saling menghubungkan sikap , tingkah laku dan perbuatan , saling memberi dan menerima sehingga meskipun ukurannya sedikit tetap saja memerlukan bantuan orang lain. Bukankah dalam perjalannan hidup manusia apa yang dimakan bukan hasil tanamannya sendiri, bukan masakan sendiri, pakaian yang dikenakan juga bukan dari kapas tanamannya sendiri, bukan memintal dan menjahit sendiri. Ketika sakit juga memerlukan bantuan orang lain, terlebih ketika meninggal dunia juga tidak mampu masuk kuburan sendiri.
Kiranya inilah unsur penting yang mempunyai relevansi kuat dengan kemandirian seseorang . Maka agar lebih sesuai dengan realita kehidupan, KEMADIRIAN itu kita artikan sebagai KEMAMPUAN diri seseorang untuk mengahasilkan “sesuatu” sebagai imbalan atau nilai tukar terhadap apa yang dibutuhkan, yang dikonsumsi, dimiliki dan dinikmati. Pada umumnya orang dengan mudah akan mengatakan bahwa mereka yang telah memiliki penghasilan sendiri untuk mencukupi keperluan hidupnya , meraka itulah orang–orang yang telah mandiri.

2.2. Ciri-Ciri Kemandirian
Ciri-ciri kemandirian tersebut antara lain:
  1. Individu yang berinisiatif dalam segala hal
  2. Mampu mengerjakan tugas rutin yang dipertanggungjawabkan padanya, tanpa mencari pertolongan dari orang lain
  3. Memperoleh kepuasan dari pekerjaannya
  4. Mampu mengatasi rintangan yang dihadapi dalam mencapai kesuksesan
  5. Mampu berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif terhadap tugas dan kegiatan yang dihadapi
  6. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda pendapat dengan orang lain, dan merasa senang karena dia berani mengemukakan pendapatnya walaupun nantinya berbeda dengan orang lain
Ciri – ciri anak mandiri
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian pada remaja menurut Masrun, (1986:4) yaitu:

1. Usia
Pengaruh dari orang lain akan berkurang secara perlahan-lahan pada saat anak menginjak usia lebih tinggi. Pada usia remaja mereka lebih berorientasi internal, karena percaya bahwa peristiwa-peristiwa dalam hidupnya ditentukan oleh tindakannya sendiri. Anak-anak akan lebih
tergantung pada orang tuanya, tetapi ketergantungan itu lambat laun akan berkurang sesuai dengan bertambahnya usia.

2. Jenis kelamin
Keinginan untuk berdiri sendiri dan mewujudkan dirinya sendiri merupakan kecenderungan yang ada pada setiap remaja. Perbedaan sifatsifat yang dimiliki oleh pria dan wanita disebabkan oleh perbedaan pribadi individu yang diberikan pada anak pria dan wanita. Dan perbedaan jasmani yang menyolok antara pria dan wanita secara psikis menyebabkan orang beranggapan bahwa perbedaan kemandirian antara pria dan wanita.

3. Konsep diri
Konsep diri yang positif mendukung adanya perasaan yang kompeten pada individu untuk menentukan langkah yang diambil. Bagaimana individu tersebut memandang dan menilai keseluruhan dirinya atau menentukan sejauh mana pribadi individualnya. Mereka yang mmandang dan menilai dirinya mampu, cenderung memiliki kemandirian dan sebaliknya mereka yang memandang dan menilai dirinya sendiri kurang atau cenderung menggantungkan dirinya pada orang lain.

4. Pendidikan
Semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, kemungkinan untuk mencoba sesuatu baru semakin besar, sehingga orang akan lebih kreatif dan memiliki kemampuan. Dengan belajar seseorang dapat mewujudkan dirinya sendiri sehingga orang memiliki keinginan sesuatu secara tepat tanpa tergantung dengan orang lain.

5. Keluarga
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam melatarkan dasar-dasar kepribadian seorang anak, demikian pula dalam pembentukan kemandirian pada diri seseorang.

6. Interaksi sosial
Kemampuan remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan social serta mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik akan mendukung perilaku remaja yang bertanggung jawab, mempunyai perasaan aman dan mampu menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi dengan baik tidak mudah menyerah akan mendukung untuk berperilaku mandiri.


2.4. Cara Melatih Kemandirian Anak Sejak Dini
Betulkah ini merupakan salah satu pengaruh dari latihan kemandiran anak? Bagaimana kiat melatih anak mandiri? Latihan kemandirian sudah dapat anda latih pada anak usia dini. Terutama apabila anak anda sudah memasuki usia 1 tahun. Perlu anda ketahui setiap usia anak anda memiliki pemahaman dan daya tangkap yang berbeda ketika melatih kemandirian sehingga anda harus membedakan cara melatih sesuai dengan usia anak anda :
Anak mandiri tidak dapat hadir begitu saja, tugas orang tualah yang harus menanamkan dan mendidik kebiasaan mandiri pada anak sejak dini, yaitu  bagaimana anak dapat memulai kemandirian dalam bertindak dan berfikir.
*      Mulailah dari hal – hal kecil
Dorong anak untuk melakukan hal-hal sederhana & kecil secara teratur, seperti memakai pakaian sendiri, kaos kaki, memasang tali sepatu, dan berbagai pekerjaan kecil lainnya. Jangan tidak tega, kasihan atau justru tidak sabar melihat si kecil yang berusaha menalikan sepatunya selama beberapa menit, membuka sendiri kaleng permennya namun belum juga memperlihatkan keberhasilan, lalu orang tua  campur tangan/ langsung memberi bantuan menyelesaikan masalah-masalah kecil yang dihadapi anak sehari-hari, cara ini tidak akan membantu anak untuk menjadi mandiri, ia akan terbiasa “lari” kepada orang tua bila menghadapi persoalan untuk hal-hal kecil sekalipun dan cenderung menggantungkan diri pada orang lain. Beri kesempatan anak untuk mencoba melakukan kegiatan-kegiatan yang positif, terus beri motivasi agar anak tidak mudah menyerah dan Jelaskan padanya caranya sehingga ia bisa melakukannya sendiri, hal ini akan membuat anak merasa dihargai atas usahanya, sehingga akan mendorongnya untuk melakukan sendiri hal-hal kecil seperti itu.
Mencuci piring sendiri termasuk kemandirian
*      Jika anak sudah mau memperlihatkan keinginan untuk mandiri, dorong ia untuk terus melakukanya.
Kadang untuk menghindarkan anak dari rasa kecewa, karena hal yang sedang diupayakan anak terkesan “mustahil”, kita buru-buru melarangnya hal ini akan mematahkan semangatnya dan membuatnya kehilangan motivasi untuk mandiri atau harapannya mengenai sesuatu yang ingin dicapainya, sebaliknya tunjukkan bahwa orang tua sebenarnya mendukungnya untuk bersikap mandiri, namun ajukan alasan-alasan mengapa keinginan tersebut belum dapat di penuhi.
*      Ajarkan anak mengenai tanggung jawab dan melakukan tugasnya sendiri tanpa bantuan orang lain. 
Mulai dengan memberi penjelasan mengenai tanggung jawab, lalu ajari secara praktek, misal: biarkan anak mengerjakan sendiri Pekerjaan Rumah yang diberikan guru dan jangan membantu menyelesaikan, cukup dampingi anak secara rutin dan beri arahan. Setelah itu beri anak tugas sesuai kemampuannya, contoh:  mencuci piringnya sendiri seusai makan pada hari-hari tertentu, pada usia tertentu biarkan anak mencuci pakaiannya & membersihkan kamarnya sendiri.
*      Hargai usaha positif mereka
Sekecil apapun usaha positif yang telah dilakukan anak untuk mengatasi sendiri kesulitan yang ia hadapi atau meski hasilnya kurang memuaskan, hargai dan beri pujian, karena ini dapat memberi motivasi kepada anak untuk berbuat yang sama dilain waktu.
*      Beri kesempatan anak memilih.
Anak yang terbiasa berhadapan dengan situasi atau hal-hal yang sudah ditentukan oleh orang lain, akan malas untuk melakukan pilihan sendiri. Sebaliknya bila ia terbiasa dihadapkan pada beberapa pilihan lalu membuat keputusan-keputusan sendiri dalam lingkup kecil sejak dini, ia akan terlatih untuk membuat keputusan sendiri hal-hal dalam kehidupannya. Misal:
*      sebelum menentukan menu di hari itu, ibu memberi beberapa alternatif masakan yang dapat dipilih anak untuk makan siangnya.
*      memilih pakaian yang akan dipakai untuk pergi ke pesta ulang tahun temannya
*      beri kesempatan ia memilih acara kartun di televisi, buku bacaan atau majalah anak Jika memang apa yang dipilih oleh anak kurang baik buat mereka, berilah alasan yang dapat dia terima, 
Mandiri Menyiapkan Makanannya
*      Beri kesempatan anak untuk berfikir
*      Meski salah tugas orang tua adalah memberi informasi & pengetahuan yang benar kepada anak,jangan langsung menjawab pertanyaan yang diajukan anak, pancing dan beri kesempatan anak untuk memberi beberapa jawaban sesuai dengan apa yang ia ketahui, lalu tugas Anda untuk mengkoreksi bila salah menjawab atau memberi penghargaan kalau ia benar. Hal ini akan melatih anak untuk mencari alternatif dari suatu pemecahan masalah dan tidak begitu saja menerima jawaban orang tua sebagai satu jawaban yang baku dan menjadi satu-satunya tempat untuk bertanya, masih banyak sumber-sumber lain di luar rumah yang dapat membantu untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Beritahu sumber lain yang tepat untuk dimintakan tolong untuk mengatasi suatu masalah tertentu. Hal ini membuat anak tidak tergantung pada orang tua untuk mengatasi suatu masalah.
*      Agar mampu mengambil keputusan, jangan langsung memberi segudang nasehat, lengkap dengan cara pemecahan yang harus dilakukan, ketika anak selesai menceritakan pertengkarannya dengan teman sebangku. Ajak anak berdiskusi dan memberi pendapat terhadap suatu permasalahan. Ajak anak untuk berkhayal tentang masa depan, misalnya apa yang menjadi cita-citanya kelak.

2.5. Manfaat melatih kemandirian sejak usia dini
*      Bayi mandiri cenderung memiliki pembawaan yang disiplin dan tertib, dimana ini merupakan cikal bakal dimasa mendatang seorang anak dapat tidak lagi bergantung pada pertolongan orang lain, tidak bingung ketika menghadapi suatu masalah, menjadi lebih kreatif dan inovatif dan sukses dimasa mendatang.
*       Bayi mandiri akan lebih mudah menerima dan belajar terhadap hal-hal yang baru sesuai dengan tahap perkembangannya
*       Bayi mandiri tidak akan mudah menyerah dalam mencoba melakukan sesuatu yang baru.
*       Dari berbagai teori psikologi menyatakan bahwa anak mandiri cenderung lebih berprestasi dalam berbagai bidang, misalnya di bidang akademik, olah raga, kesenian, karena mereka sudah terbiasa mengatasi persoalan yang dihadapinya, meskipun persoalan yang dihadapi mereka tak selalu besar dan berat menurut ukuran orang dewasa.
*      Anak yang mempunyai rasa mandiri akan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan dapat mengatasi kesulitan yang terjadi. Disamping itu anak yang mempunyai kemandirian akan memiliki stabilitas emosional dan ketahanan yang mantap dalam menghadapi tantangan dan tekanan didalam kehidupannya. Seorang anak yang mandiri biasanya aktif, kreatif, kompeten, tidak tergantung pada orang lain, dan tampak  spontan.
*      Kemandirian pada anak sangat penting karena mereka salah satu life skil yang perlu dimiliki. Untuk itu, penting mengajarkan kemandirian sejak bayi. 

Kepramukaan banyak membantu kemandirian















BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam mencapai kemandirian seseorang tidak dapat terlepas dari faktor-faktor yang mendasari terbentuknya kemandirian itu sendiri. Faktor-faktor ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan yang selanjutnya akan menentukan seberapa jauh seorang individu bersikap dan berpikir cara mandiri dalam menjalani kehidupan lebih lanjut.
Kemandirian perlu anda-ajarkan sedini mungkin pada anak anda. Meskipun demikian banyak orang tua yang melewati cara mengajarkan anak mandiri dikarenakan beberapa alasan, salah satunya kesibukan orang tua dengan pekerjaan diluar rumah atau ketergantungan antara anak dan orang tua hingga sulit untuk anda melepaskannya. Perilaku anak dapat dibentuk dari pengaruh lingkungan, sedangkan lingkungan terbesar anak-anak adalah rumah. Salah satunya adalah ketika sebagian anak takut pada hal baru sedangkan sebagiannya lagi justru mencoba penuh dengan berani bahkan tidak jarang hingga yakin benar. Hal ini jelas merupakan salah satu gambaran tingkat kenyamanan  pada anak yang masing masing memiliki perbedaan.

3.2. Saran
Segeralah bangun diri Anda menjadi pribadi mandiri. Mulai melamar pekerjaan atau membangun usaha Anda sendiri. Sebab menikmati hidup dengan membebani orang lain adalah sikap tercela. Sedangkan, kemandirian adalah sikap terpuji. Kemandirian adalah potensi yang dikaruniakan Tuhan kepada setiap manusia untuk meraih sukses. Hanya saja kebanyakan orang tidak menggunakan potensi itu dan lebih memilih menjadi benalu dengan bergantung kepada orang lain.




DAFTAR PUSTAKA



No comments:

Post a Comment