google-site-verification: googled93a9cab977745d2.html TUGAS SEKOLAH FUN: MAKALAH POLA HIDUP SEDERHANA

Search This Blog

Tuesday 6 February 2018

MAKALAH POLA HIDUP SEDERHANA

MAKALAH POLA HIDUP SEDERHANA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Hidup sederhana atau gaya hidup minimalis merujuk kepada sejumlah praktik sukarela untuk menyederhanakan hidup seseorang. Misalnya, tindakan mengurangi jumlah dan jenisharta kepemilikan atau meningkatkan kemandirian. Ciri gaya hidup ini ialah adanya perasaan puas dan cukup terhadap "apa yang dibutuhkan", bukan "apa yang diinginkan". Meskipun Asketisme mengimbau hidup sederhana dan menghindari kemewahan dan foya-foya, akan tetapi tidak semua penganjur gaya hidup minimalis adalah seorang asketik. Gaya hidup minimalis juga memiliki perbedaan signifikan dari kemiskinan akibat situasi eksternal, sebab ia mensyaratkan kesukarelaan.
Para penganut gaya hidup minimalis bisa memiliki berbagai motivasi untuk menjalankan lakunya, misalnya demi spiritualitaskesehatan, menambah kuantitas waktu spesial di tengah-tengah keluarga dan para sahabat, menyeimbangkan waktu bekerja dan menikmati hidup, selera pribadi, berhemat, atau mengurangi sampah dan mencegah stres. Gaya hidup minimalis juga bisa muncul sebagai respons aktif atas materialisme, dan konsumtivisme.

1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.      Apa pengertian pola hidup sederhana ?
2.      Apa dampak positif dan negatif pola hidup sederhana ?
3.      Apa asas pola hidup sederhana ?
4.      Apa penerapan pola hidup sederhana ?
5.      Apa unsur – unsur pola hidup sederhana ?
6.      Bagaimana keserasian pola hidup sederhana dengan masyarakat ?
7.      Bagaimana sistem dalam mengembangkan pola hidup sederhana ?
8.      Bagaimana sistem nilai – nilai yang perlu dihindari ?
9.      Apa saja ciri – ciri pola hidup sederhana ?
10.  Bagaimana nilai budi pekerti yang terkandung dalam pola hidup sederhana ?
11.  Sebutkan contoh sikap prilaku pola hidup sederhana  yang bisa dikembangkan !
1.3. Manfaat Penulisan
1)      Agar kita mengetahui pengertian pola hidup sederhana
2)      Agar kita mengetahui dampak positif dan negatif pola hidup sederhana
3)      Agar kita mengetahui asas pola hidup sederhana
4)      Agar kita mengetahui penerapan pola hidup sederhana
5)      Agar kita mengetahui unsur – unsur pola hidup sederhana
6)      Agar kita mengetahui keserasian pola hidup sederhana dengan masyarakat
7)      Agar kita mengetahui sistem dalam mengembangkan pola hidup sederhana
8)      Agar kita mengetahui sistem nilai – nilai yang perlu dihindari
9)      Agar kita mengetahui ciri – ciri pola hidup sederhana
10)  Agar kita mengetahui nilai budi pekerti yang terkandung dalam pola hidup sederhana
11)  Agar kita mengetahui contoh sikap prilaku pola hidup sederhana  yang bisa dikembangkan


















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pola Hidup Sederhana
Hidup sederhana berarti hidup bersahaja, tidak berlebih-lebihan yang didasari oleh suatu sikap
mental yang rendah hati, berjiwa sosial dan tidak sombong. Dan orang yang sederhana adalah
orang yang sanggup membawa diri sesuai dengan keadaan dirinya, dengan kemampuannya dan
dengan keadaan masyarakat sekitarnya.

2.2  Dampak Postif dan Negatif Pola Hidup sederhana
Dampak Positif
Bagi diri sendiri: berarti kita telah mampu menyesuaikan pendapatan dengan kemampuan kita, terhindarnya hidup boros dan bergaya hidup mewah.
Bagi masyarakat: dapat menghilangkan kesenjangan sosial yaitu adanya perbedaan yang mencolok atau adanya jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat meresahkan semangat kegotongroyongan dan kebersamaan.
Bagi bangsa dan negara: dengan sikap sederhana, dengan kelebihan materinya dapat ditabung baik di bank pemerintah, maupun bank swasta, sehingga dapat digunakan pembiayaan pembangunan negara.

Dampak negatif
Dampak negatif dari pola hidup sederhana kita akan dikira pelit oleh orang orang sekitar.

2.3. Asas Pola Hidup Sederhana
dengan azas pada hal-hal berikut :
§ cermat : berarti harus teliti dalam menempatkan dan memenuhi kebutuhan dari yang besar sampai kebutuhan yang sekecil-kecilnya.
§ Hemat : berarti kita harus berhati-hati di dalam menggunakan matei yang tersediasebagai sarana hidup agar materi tersebut berfungsi untuk memenuhi segala macam kebutuhan hidup.
§ Tepat : berarti kita harus menggunakan sarana hidup secara tepat pada sasarannya, artinya kita dapat memenuhi kebutuhan atau keperluan hidup guna untuk menpai tujuan hidup.
§ Manfaat : berarti semua penggunaan materi harus ada manfaatnya dalam mencapai tujuan hidup

2.4. Penerapan Pola Hidup sederhana
Dalam kehidupan sehari-haripun kita perlu meningkatkan pola hidup sederhana bukan berarti hidup yang mengesampingkan harta benda atau materi, melainkan hidup yang mengutamakan hal-hal yang perlu dan bermanfaat agar tidak terjadi kesenjangan sosial.

1.      Di lingkungan keluarga:
dalam merayakan ulang tahun keluarga secara sederhana, tidak berlebihlebihan;
dalam membelanjakan uang untuk keperluan yang benar-benar dibutuhkan; dan
menyelenggarakan hajat perkawinan secara tidak berlebih-lebihan sesuai dengan kemampuan.
2.      Di lingkungan sekolah:
memakai pakaian seragam yang sesuai dengan peraturan;
tidak memakai perhiasan yang berlebihan; dan
menyelenggarakan upacara bendera secara khidmat.
3.      Di lingkungan masyarakat:
tidak pamer kekayaan;
berpakaian hasil produksi dalam negeri;
mengisi perabotan rumah dengan barang produksi dalam negeri; dan
menyelenggarakan pesta ulang tahun secara sederhana dan sebagainya

2.5.Unsur-unsur pola hidup sederhana.
pola pemikiran khas anak-anak adalah sumber inspirasi untuk seluruh manusia dewasa di muka bumi ini. Pemerintah INDONESIA telah menyerukan kepada seluruh bangsanya agar mau dan mampu mengembangkan serta menerapkan pola hidup sderhana. Unsur-unsur pola hidup sederhana yang patut di terapkan dan dikembangkan oleh setiap orang dalam hidup dan kehidupannya adalah sebagai berikut :
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari dipenuhi secara wajar, di sesuaikan dengan kemampuan keuangan dan tidak berlebihan.
Tidak suka pamer terhadap kekayaan yang di miliki.
Memperhatikan keadaan orang lain dan lingkungan.
Tidak mengadakan kegiatan yang kurang perlu dengan biaya mahal.
Menyelenggarakan pesta dengan tidak berlebihan dan tidak mengejar gengsi.

2.6. Keserasian hidup dengan masyarakat sekitar.
dalam mempertahan kehidupannya manusia senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan yang bersifat jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut hendaknya kita berusaha memenuhi secara bersama-sama sehingga tercipta keserasian, keselarasan, keserasian, dan keseimbangan hidup dengan masyarakat sekitar.
berpola hidup sederhana berarti orang yang bersangkutan di tuntun untuk mampu menyelesaikan hidup dengan masyarakat sekitarnya. Dalam kehidupan keluarga selalu ada pendapatan dan pengeluaran serta keinginan untuk hidup seras, selaras, dan seimbangsehingga mencapai kebahagiaan. Oleh karena itu menggunakan sesuatu yang menjadi milik kita, kita haru benar-benar menerapkan azas tepat guna dan bermanfaat serta tidak timbul gejolak bagi orang lain.

2.7. Sistem dalam mengembangkan pola hidup sederhana.
manusia mempunyai tujuan hidup yang sama yakni untuk menciptakan ketenangan. Dalam ajarn agamapun kita harus hidup sederhana, artinya kita tidak boleh bersikap berlebihan, kita harus menghormati dan mensyukuri apa adanya. Untuk melaksanakan hidup sederhana, ada baiknya kita mengingat kembali pasal 33 UUD 1945 ayat 1 , 2 , 3 , 4 , 5 sebagai berikut :
1. Perekonomian kembali di susun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajad hidup orang banyak di kuasai oleh negara.
3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan di gunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan atas demokrasi ekonomi dengan sikap kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta denga menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Etentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang
adapun nilai yang terkandung dalam pokok bahasan hidup sederhana adalah mandiri, rajin, tanggung jawab, bersahaja, hemat, gigih, berkemauan keras, rapi, berfikir jauh ke depan, efisien, cerdas, penuh perhatian, pengendalian diri, kreatif, dan menghargai waktu

2.8. Sistem nilai yang perlu di hindari dalam pola hidup sederhana.
nilai-nilai buruk dari sikap dan prilaku budi pekerti yang patut di hindari adalah : maas, serakah, tertutup, tergantung, materialistik, mudah percaya, anti resiko, mudah terpengaruh, mudah tergoda, menggunjing, masa bodoh, otoriter, inkar janji, khianat, dll.
hidup sederhana hendaknya senantiasa di lakukan sehari-hari , baik di lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara. Menghindari hidup secara berlebihan atau mengada-ngada, bersikap tenggang rasa atau tepa salira terhadap masyarakat di sekitarnya, mampu mengendalikan diri, dan tidak memamerkan hak miliknya di depan umum,semua itu adalah tanda-tanda dari seorang yang menerapkan poa hidup sederhana.

2.9. Ciri dan Pola Hidup Sederhana:
o   Gemar menabung
Kesadaran menabung harus ditanamkan kepada segenap anggota masyarakat, baik muda maupun tua. Bahkan anak-anak pun dapat dilatih menabung melalui sekolah. Dengan menabung diperoleh faedah ganda tabungan dapat menjadi modal pembangunan sebab uang yang ditabung di bank bisa di pinjam.
Para pengusaha dalam memperluas lapangan usaha. Selain itu, menabung dapat menumbuhkan kebiasaan hidup sederhana
o   Memelihara Lingkungan hidup
Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia sebagai makhluk lainnya, oleh karena itu, masih harus berupaya memperhatikan kepentingan makhluk lain, misalnya memelihara tanah dan air, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, melindungi Marga Satwa, Mengadakan Penghijauan, dan menjaga kelestarian sumber-sumber alam.

2.10. Nilai Budi Pekerti yang terkandung dalam Pola Hidup Sederhana
Nilai Moral dan Isi Pesan Pola Hidup Sederhana
o   Hemat       
Sikap Hemat/Hidup hemat adalah sikap hidup yang berorientasi kepada hari esok yang lebih cerah dan suka menabung. Hemat berarti tidak suka boros/berfoya-foya. Untuk kesenangan sediri dan hanya berpedoman semua untuk hari ini. Hemat termasuk kesadaran memelihara lingkungan hidup agar kita dapat sehat demi kehidupan manusia dan terjamin terpeliharanya sumber alam untuk kehidupan anak cucu yang akan datang.
o   Cermat dan Teliti
Sikap hidup cermat dan teliti dalam belajar dan bekerja/berbicara dan selalu memperhitungkan hasil dan akibat dari perkataan maupun perbuatan.

2.11. Contoh Sikap Perilaku Pola Hidup Sederhana yang bisa dikembangkan
Hidup Sederhana di Lingkungan Keluarga
Dalam lingkungan keluarga, kita harus membiasakan hidup sederhana. Tidak menyianyiakan waktu, tenaga, dan uang. Kita harus mau membantu orang tua dan saudara-saudara kita. Kita pun harus bisa memanfaatkan rezeki yang diterima dengan baik. Janganlah memaksakan din demi mencapai kepuasan semata. Kita hendaknya hemat, “Tidak besar pasak daripada tiang”, artinya pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.

Hidup sederhana di Lingkungan Sekolah
Pola hidup sederhana tidak hanya berlaku di lingkungan rumah, tetapi harus pula diterapkan di sekolah. Seorang pelajar yang mampu mempraktekkan pola hidup sederhana di sekolah akan disenan$i teman-teman dan gurunya.

Contoh-contoh perilaku berikut mi men unjukkan pola hidup sederhana di sekolah, yaitu
v  tidak memakai perhiasan dan kendaraan yang berlebihan. Wajar saja dalam berp akaian, sesuai dengan pakaian seragam sekolah yang telah ditentukan;
v  tidak memamerkan kekayaan orang tua di depan teman-temannya;
v  memiliki peralatan sekolah yang sewajarnya;
v  tidak menghamburkan uang untuk hal yang tak perlu;
v  bila ada jam pelajaran kosong karena gurunya berhalangan, waktu yang kita miliki sebaiknya dimanfaatkan untuk belajar mandiri;
v  tenggang rasa bila ada teman yang kurang mampu.
Hidup Sederhana di Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat, kita juga dituntut untuk menjalankan pola hidup sederhana. Tidak memamerkan harta kekayaan, kedudukan, pangkat, jabatan, kepintaran, ketenaran. Kita harus rendah hati meskipun orang tua kita kaya raya. Bahkan, kita harus mampu menyisihkan sebagian harta untuk mereka yang berada dalam kesulitan dan membutuhkan bantuan.
Dalam lingkungan masyarakat yang warganya menerapkan pola hidup sederhana, tidak akan terjadi kesenjangan sosial yang tinggi. Mereka hidup berdampingan secara damai, rukun, saling membantu, saling menghargai sehingga akan menyenangkan. Orang kaya peduli dengan orang miskin, orang miskin juga tidak membiarkan dirinya tetap disantuni.
Dalam hidup sehari-hari, kesederhanaan mi disertai dengan kemauan bekerja keras. Kerja keras adalah bekerja seoptimal mungkin sesuai dengan kapasitas kemampuan kita. Kerja keras dapat meningkatkan kesejahteraan hidup dan meraih keberhasilan. Dalam beajar misalnya, seorang siswa dikatakan mau bekerja keras apabila ia mampu secara rutin belajar mandiri sedikitnya 4 jam setiap han. Jika ia terbiasa melakukan hal mi maka kelak ia akan menjadi siswa yang berhasil.












BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sederhana adalah kata sifat yang bermakna “bersahaja” atau “tidak berlebih-lebihan”. Orang yang hidup sederhana adalah orang yang hidup dengan bersahaja dan tidak berlebih-lebihan. Ketika kekurangan, orang yang sederhana tidak akan menghalalkan segala cara, termasuk menyusahkan dirinya, untuk memperoleh harta agar dihormati oleh orang lain. Begitu pula, ketika mempunyai harta lebih, orang sederhana tidak akan tergoda untuk bermewah-mewahan, menumpuk hartanya di rumah sendiri, tidak pula memanjakan diri dengan segala fasilitas serba lux
3.2. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, pembaca bisa menambah pengetahuan pembaca dan bisa mengamalkannya. Serta bisa mengaplikasikan pola hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari misalkan tidak boros














DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment