google-site-verification: googled93a9cab977745d2.html TUGAS SEKOLAH FUN: MAKALAH KASUS - KASUS IPOLEKSUSBUDHANKAM

Search This Blog

Tuesday 14 May 2019

MAKALAH KASUS - KASUS IPOLEKSUSBUDHANKAM


MAKALAH KASUS - KASUS IPOLEKSUSBUDHANKAM

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Keanekaragaman yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena keanekaragaman yang dimiliki tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Keanekaragaman bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman.
Walaupun keanekaragaman bangsa Indonesia selalu diarahkan pada persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, tetap saja bangsa Indonesia selalu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar Indonesia. Salah satunya adalah ancaman terhadap aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya bangsa Indonesia yang merupakan ancaman non-militer.
Ancaman non-militer merupakan golongan ancaman pertahanan yang sifatnya tidak secara langsung mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa. Namun, resiko yang ditimbulkan dari ancaman non-militer dapat berimplikasi mengganggu stabilitas nasional. Terganggunya stabilitas nasional tidak saja menghambat pembangunan nasional, tetapi lambat-laun dapat berkembang menjadi permasalahan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi ancaman tersebut diperlukan strategi yang tepat.

1.2. Rumusan Masalah
1.      apa saja kasus dari masing masing ipoleksubudhankam ?
2.      bagaimana peran masyarakat dalam mengatasinya ?

1.3. Tujuan Penulisan ?
1.      Agar kita mengetahui apa saja kasus dari masing masing ipoleksubudhankam ?
2.      Agar kita mengetahui apa saja peran masyarakat dalam mengatasinya ?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Ancaman di bidang ipoleksosbudhankam
Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan Negara Indonesia dibangun berlandaskan teori, pemikiran, dan kebijakan yang terkemuka dan berkembang di dunia.
Ancaman di bidang impoleksosbudhamkan dapat terjadi salah satunya karena pengaruh globalisasi. Globalisasi menyebabkan batas-batas Negara luruh oleh teknologi. Globalisasi melahirkan era yang disebut era pasar bebas. Dalam era pasar bebas tidak hanya barang-barang dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, tetapi ideologi dan budaya ikut masuk memengaruhi kebijakan politik dan pertahanan Indonesia. Berikut ancaman bagi bangsa Indonesia dari berbagai bidang kehidupan.

1.     Ancaman di bidang ideologi
Globalisasi ternyata mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia kearah kemajuan dan kemakmuran. Kehidupan yang bebas, semangat bekerja dan berwirausaha, serta campur tangan yang minim dari pemerintah terhadap rakyatnya telah memengaruhi masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Contoh gaya hidup bermewah-mewahan, pergaulan bebas, budaya minum-minuman keras, dan individualis. Ancaman ideology ini hanya bisa diatasi oleh individu. Tiap individu harus menyadari nilai negatif yang timbul dan menghindarinya.

Contoh kasus ancaman pada bidang Ideologi
a.       Pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948. Partai Komunis Indonesia (PKI) mengadakan pemberontakan pada tanggal 30 September 1948 yang dikenal dengan Gerakan G30 S PKI yaitu gerakan yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis.
b.      Kasus yang terjadi pada salah satu penyanyi dangdut Indonesia yaitu Zakia Gotik yang tersandung hukum karena ia menghina lambang negara Indonesia pada Selasa, 15 Maret 2016, mengatakan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia jatuh pada 32 Agustus dan menyebutkan lambang sila kelima Pancasila adalah bebek nungging. Semua itu diucapkannya saat tampil di sebuah acara televisi nasional

2.     Ancaman di bidang politik
Ancaman bidang politik berkaitan dengan kebijakan Negara. Pada tahun 1999 disintegrasi bangsaa terjadi di Indonesia. Wilayah Timor Timur memisahkan diri dari NKRI melalui jajak pendapat. Lepasnya Timor Timur dari NKRI tidak lepas dari campur tangan pihak asing (tekanan politik) terhadap urusan dalam negeri Negara Indonesia. Campur tangan pihak asing tersebut merupakan ancaman di bidang politik. Ancaman dibidang politik dapat bersumber dari dalam negeri atau luar negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidan politik dilkukan oleh suatu Negara dengan melakukan tekanan politik, intimiasi, provokasi, atau blockade politik. Ancaman politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa pengerahan masa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.

Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik
a.       Politik uang (money politics)
Kasus korupsi yang marak terjadi pada Pemil 2014 kemaren, banyak partai politik yang melakukan politik uang ini dengan cara konvensional yaitu dengan memberikan sejumlah uang maupun barang.
b.      Politik SARA
Politik sara adalah politik yang mengeksplorasikan perbedaan agama dan etnis bahkan ideologi. Contoh kasusnya adalah puluhan orang yang mengaku warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan berdemo menolak Lurah  Susan dengan alasan agama Lurah Susan yang dilantik sebagai Lurah Lenteng Agung  baru-baru ini merupakan produk kebijakan lelang lurah dari Gubernur DKI Jakarta, Jokowi  penolakan atas Lurah Susan atas alasan agama sangatlah tidak tepat.
c.       Politik Oligarki
Oligarki adalah bentuk pemerintahan berikut sistem politik yang kekuasaan politiknya secara efektif dipegang oleh satu kelompok ataupun golongan masyarakat. Baik dibedakan menurut keluarga ataupun kekayaan. Ini merupakan pelanggaran dalam hal demokrasi. Demokrasi ini memiliki dua dimensi.
Sebagai kasus contohnya, berkaitan dengan kasus suap yang ditijikan kepada Ratu Atut dan adiknya Tubagus (Wawan), yang ternyata memiliki Dinasti Politiknya sendiri, diantaranya Kakak Tri Atut sebagai Walikota Tanggerang Selatan, Kakak Tri Atut menjadi Walikota Serang, dan anak tirinya Hervani yang menjadi wakil bupati Pandeglang. Hal ini menimbulkan kontroversi karena sistem politik di Banten ridak lagi murni atas nama domokrasi.
d.      Penyerangan batas wilayah negara
Kasus Ambalat. Ambalat adalah blok laut yang terletak di Laut Sulawesi dan Selat Makasar di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah Malaysia dan Kalimantan Timur. Persoalan klaim dimulai saat adanya perjanjian Tapal Batas Kontonental Indonesia yang ditanda tangani oleh Indonesia dan Malaysia. Namun Indonesia akhirnya melihat hal tersebut sebagai ekspansi terhadap wilayah Indonesia dan mengurangi kedaulatan NKRI.

3.     Ancaman di bidang ekonomi
Ancaman di bidang ekonomi bertalian erat dengan pasar bebas. Kebijakan ekonomi nasional akan mengikuti perkembangan perekonomian global. Globalisasi perekonomian membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, disisi lain, globalisasi perekonomian membuka peluang masuknya produk-produk luar negeri ke pasar domestik. Berikut ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi yang berhubungan dengan globalisasi.
a.      Pasar Indonesia akan dibanjiri barang-barang dari luar dengan kualitas bersaing
b.      Pihak asing semakin mudah menanamkan modal di Indonesia.
c.       Persaingan bebas mendorong terjadinya monopoli perdagangan.
d.      Angka pengangguran meningkat akibat sektor-sektor ekonomi rakyat lesu, koperasi sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan.

Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ekonomi
a.       Inflansi harga baju mendekati hari raya Idul Fitri
Mendekati hari raya Idul Fitri, masyarakat berbondong-bondong ke pasar atau mall untuk membeli baju lebaran. Ketika sebelum lebaran harga baju tersebut Rp 50.000,00. Karena pedangang mengambil kesempatan itu untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, maka pedagang menaikkan menjadi Rp 75.000,00 dan menambah pasokan barang yang dijual. Mau tidak mau sang pembeli menyetujuinya meskipun harganya lebih tinggi Rp 25.000,00. Kejadian seperti ini dikatakan sebagai Demand Pull Inflation.
b.      Ketergantungan pada pihak asing
Indonesia merupakan salah satu dari negara yang menyimpan banyak kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Salah satu kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah minyak bumi. Wilayah di Indonesia yang menghasilkan minyak bummi begitu banyak, antara lain: Irian Jaya, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Riau merupakan salah satu penghasil minyak terbesar di Indonesia bahkan Laut Jawa yang merupakan daerah perairan juga ikut menghasilkan sumber daya tersebut. Akan tetapi banyaknya daerah penghasil minyak bumi di Indonesia belum menjamin ketercukupan dan murahnya harga minyak di Indonesia sendiri.
Sebagai salah satu negara penghasil minyak bumi seharusnya Indonesia dapat mencukupi kebutuhan minyak dalam negerinya sendiri. Akan tetapi Indonesia harus mengimport minyak dari luar negeri untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Padahal di negeri tercinta ini banyak kantong-kantong minyak bumi yang masih belum dijamah oleh pemerintah.

4.     Ancaman dibidang sosial budaya
Indonesia memiliki budaya luhur yang eratdengan nilai-nilai moral dan sosial. Budaya Indonesia merupakan budaya ketimuran yang mengedepankan sopan santun dan nilai-nilai kearifan lokal. Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan. Isu tersebut mendorong timbulnya berbagai permasalahan seperti premanisme, separatism, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat pengaruh negatif globalisasi sebagai berikut:
a.      Pola hidup konsumtif dan lunturnya kecintaan terhadap produk dalam negri
b.      Hedonisme yang menganggap kenikmatan pribadi sebagai suatu nilai hidup tertinggi.
c.       Sikap individualis yaitu sikap yan mementingkan diri sendiri
d.      Westernisasi yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi pada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu
e.      Lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat

Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Sosial
                         i.     Perang
Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota SampitKalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau Madura. Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal. Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal kepalanya oleh suku Dayak.
                       ii.     Terorisme
Bom Bali 2002 (disebut juga Bom Bali I)adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, KutaBali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat. Rangkaian pengeboman ini merupakan pengeboman pertama yang kemudian disusul oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih kecil yang juga bertempat di Bali pada tahun 2005. Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.
Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk menangani kasus ini menyimpulkan, bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50-150 kg.
                     iii.              Kemiskinan absolut
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Bahkan merupakan masalah terbesar di Indonesia.
Keterbatasan ekonomi membuat warga Kecamatan Katapang, Bandung, Jawa Barat terpaksa tinggal di kandang kambing. Hidayat bersama keluarganya diketahui sudah tinggal di kandang kambing tersebut sejak 5 tahun terakhir.
Hidayat beserta istri dan ketiga anaknya menjalani kegiatan sehari-hari di rumah yang sejatinya merupakan bekas kandang kambing milik saudaranya tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Hidayat yang kehilangan pekerjaan setelah mengalami kecelakaan dan mengakibatkan kakinya patah kini hanya mencari nafkah dengan mengumpulkan barang rongsokan, dan istrinya mencari kayu bakar untuk dijual. Sulitnya mencari uang membuat keluarga ini akhirnya memilih tinggal dalam kondisi yang tidak layak. Mereka membangun sebuah bilik di atas bekas kandang kambing. Meski bantuan dari tetangga kerap diterima, keluarga Hidayat mengaku belum pernah sekalipun mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Padahal lokasi rumah kandang kambingnya berada sangat dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung.

Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Budaya
a.       LBGT
Perilaku dari para pelaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) semakin mengkhawatirkan. Belakangan, para pelaku LGBT seakan tidak takut lagi menunjukkan perilaku menyimpang mereka dan menentang pelarangan LGBT.Keberanian para pelaku dalam menyuarakan dukungan atau dorongan untuk melegalkan perilaku LGBT, harus diakui banyak diinspirasi negara-negara barat. Apa yang terjadi di Amerika Serikat menjadi yang paling menginspirasi, lantaran pemerintah AS telah mensahkan perilaku LGBT menjadi kegiatan yang legal.
Banyak yang berpendapat kalau legalisasi yang dilakukan negara-negar barat, khususnya Amerika Serikat, tidak berangkat atau didasarkan dari norma etika dan agama. Ia menilai, legalisasi perilaku LGBT di negara-negara tersebut semata didasarkan pada pendekatan sekularis ateistik, yang tentu bertentangan dengan norma-norma yang agama.


b.      Negeri Jiran Malaysia mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai miliknya
Malaysia mengklaim dan mempatenkan batik motif “Parang Rusak”, angklung, wayang kulit hingga rendang.  Sehingga Sekjen Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar menyatakan bahwa pemerintah telah mendaftarkan batik dan angklung ke UNESCO, sebagai masterpiece world heritage.  Langkah ini merupakan reaksi setelah munculnya klaim tersebut.
Pada acara “Kemilau Nusantara 2007” di Bandung, Wakil Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Abdul Azis Harun, mengancam mengklaim Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Melayu. “Bahasa Melayu adalah Bahasa Malaysia,” katanya. Ancaman tersebut akan dilaksanakan bila masyarakat dan Pemerintah Indonesia  masih mempermasalahkan klaim Malaysia terhadap lagu “Rasa Sayange”  yang dibuat di Malaysia pada tahun 1907 dan tari Barongan.
Lagu yang sangat mirip “Rasa Sayang” menjadi soundtrack iklan pariwisata Malaysia yang dicurigai diambil dari lagu “Rasa Sayange”. Lagu ini pernah di-upload di situs resmi pariwisata Malaysia, dan disiarkan oleh televisi-televisi di Malaysia. Klaim ini menuai kecaman hebat dari masyarakat Indonesia hingga DPR. Tapi Malaysia sempat berdalih lagu tersebut sudah terdengar di Kepulauan Nusantara sebelum lahirnya Indonesia. Sehingga tak bisa diklaim sendiri oleh Indonesia. Demikian juga lagu “Indang Bariang” yang merupakan lagu asal daerah Sumatera tersebut.
Para seniman Ponorogo kaget oleh munculnya Tari Barongan yang sangat mirip Reog Ponorogo. Padahal Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah mendaftarkan Reog Ponorogo dan mendapatkan Hak Cipta No.026377 pada 11 Februari 2004.  Oleh Malaysia, tarian ini diberi nama Tari Barongan. Website Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia pernah memampangnya dan menyatakan tarian itu  warisan dari Batu Pahat, Johor dan Selanggor Malaysia.

5.     Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa dari ancaman serta gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara
•      Ancaman dari dalam negeri, misalnya aksi teror dan konflik sara.
•      Ancaman dari  luar negeri, misalnya Ilegal fishing dan pelanggaran batas wilayah.

Contoh kasus  Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Negara
a.       Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun 1967 ketika dalam pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara, masing-masing negara ternyata memasukkan pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke dalam batas-batas wilayahnya. Kedua negara lalu sepakat agar Sipadandan Ligitan dinyatakan dalam keadaan status status quo akan tetapi ternyata pengertian ini berbeda. Pihak Malaysia membangun resor parawisata baru yang dikelola pihak swasta Malaysia karena Malaysia memahami status quo sebagai tetap berada di bawah Malaysia sampai persengketaan selesai, sedangkan pihak Indonesia mengartikan bahwa dalam status ini berarti status kedua pulau tadi tidak boleh ditempati/diduduki sampai persoalan atas kepemilikan dua pulau ini selesai.
b.      Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah organisasi yang didirikan pada tahun 1965 untuk mengakhiri pemerintahan provinsi Papua dan Papua Barat yang saat ini di Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya, dan untuk memisahkan diri dari Indonesia.
c.       Gerakan ini dilarang di Indonesia, dan memicu untuk terjadinya kemerdekaan bagi provinsi tersebut yang berakibat tuduhan pengkhianatan. Sejak awal OPM telah menempuh jalur dialog diplomatik, melakukan upacara pengibaran bendera Bintang Kejora, dan dilakukan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua. Pendukung secara rutin menampilkan bendera Bintang Kejora dan simbol lain dari kesatuan Papua, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" dan lambang negara, yang telah diadopsi pada periode 1961 sampai pemerintahan Indonesia dimulai pada Mei 1963 di bawah Perjanjian New York.
d.      Tersebarnya dokumen-dokumen rahasia milik pribadi atau pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang membuat ketidaknyamanan pada masyarakat.
e.       Penyadapan bukti  ketahanan Indonesia kurang karena kurangnya penguasaan teknologi yang semakin maju. Penyadapan adalah masalah yang mengancam keamanan baik dari individu maupun orang banyak. Penyadapan ini pula berkaitan dengan sila ke-dua dan ke-lima.
2.2. Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional
Peran serta masyarakat timbul dari sebuah kesadaran. Kesadaran bangsa dan bernegara tidak hanya berlaku bagi pemerintah, tetapi lebih luas melingkupi kehidupan berbangsa dan bernegara serta kehidupan bermasyarakat. Menumbuhkan peran serta dan kesadaran berbangsa dan bernegara pada era global akan menuai banyak tantangan. Sikap individualis dan apatis serta gaya hidup bebas dan hedonis menjadi penghambat tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk berperan serta membangun integrasi nasional.
Peran serta dan kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan Negara Indonesia untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integritas nasional. Berikut peran serta masyarakat dalam mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional.
1.      Menjaga wilayah dan tanah air Indonesia.
2.      Menciptakan ketahanan nasional.
3.      Memiliki semaangat persatuan yang berwawasan nusantara yaitu semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupn sosial.
4.      Mengghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit.
5.      Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa persatuan dan tanah air Indonesia serta memiliki pancasila, undang-undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945, dan sang merah putih
6.      Menaati peraturan agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan dengan tertib dan aman.  








BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan
Ancaman Non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Yang bertugas menghadapi ancaman non-militer adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.
Inti pertahanan nonmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak menggunakan senjata, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi, psikologi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Sehingga dalam menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.
Beberapa strategi yang diperlukan untuk menghadapi ancaman non-militer yaitu diantaranya : strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya.

3.2   Saran
Dalam membuat makalah seharusnya kita lebih memperhatikan sistematika makalah. Menyusun sebaik mungkin sehingga pembaca mudah dalam memahami isi makalah. Jika membuat makalah alangkah baiknya tidak bertele-tele dalam menguraikan isi sehingga pembaca tidak merasa bosan.
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud RI.2015.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.Jakarta.Kemendikbud

No comments:

Post a Comment