BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan
merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Dalam
ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu
komponen biotik dan komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan,
hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas,
angina, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik
saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk
melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup
lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah
benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Atas dasar keingintahuan kami melakukan
penelitihan ini untuk membuktikan apakah kacang hijau dapat tumbuh terhadap
intensitas cahaya dan apakah kacang hijau tanpa air. Maka dari itu kami
melakukan eksperimen ini untuk membuktikan kebenaran dari pernyataan di atas.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pertumbuhan
dan perkembangan itu?
1.2.2 Bagaimana
tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?
1.2.3 Apa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?
1.2.4 Apa yang
dimaksud dengan kacang hijau itu?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan kami melakukan penelitihan
ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Kami ingin
mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan
kacang hijau
1.3.2 Kami ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahariterhadap
tanaman kacang hijau.
1.3.3 Kami ingin
mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanamankacang hijau.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari pecobaan ini adalah supaya
kita mengetahui betapa pentingnya pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup,
tak terkecuali terhadap pertumbuhan tanaman.
1.5 Hipotesis
HI : intensitas cahaya berpengaruh
terhadap pertumbuahan kacang hijau
HO :intensitas cahaya tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Perkembangan dan pertumbuhan merupakan hal yang berbeda pada semua makhluk,
termasuk tanaman. Perkembangan merupakan sesuatu proses pendewasaan di mana hal ini tidak dapat diukur (perkembangan
kualitatif). Pada sel-sel, sel berkembang sesuai spesialisasi mereka
masing-masing (berkembang dan terstruktur sesuai fungsi masing-masing). Berbeda
dengan itu, pertumbuhan merupakan sesuatu yang dapat di ukur seperti tinggi,
panjang, lebar, dll (kuantitatif).
Pertumbuhan merupakan sesuatu yang irreversible atau tidak
dapat dibalik maupun ulang. Pada sel, hal ini dapat dilihat pada pembesaran sel
(mitosis).
Pada sel yang berkembang akan terjadi 3 dalam tahap, yaitu pembelahan sel (cleavage), morfogenesis, dan diferensiasi sel. Pembelahan sel merupakan tahap duplikasi sel menjadi banyak dan menjadi salah satu faktor utama perkembangan. Perkembangan oleh pembelahan sel dimulai sejak zigot (pada manusia) menjadi jaringan embrional hingga menjadi manusia, sedangkan pada tumbuhan, dimulai dari zigot pada bakal biji menjadi kotiledon, akar, dll. Morfogenesis merupakan perkembangan bentuk, seperti biji berkecambah, akar menjadi sistem akar, dan tunas menjadi tunas tumbuhan. Differensiasi sel merukapan proses di mana sel dijadikan memiliki fungsi-fungsi biokimia dan morfologi khusus, seperti embrio yang berkembang dan memiliki struktur dan fungsi khusus saat dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tumbuhan dibagi menjadi perkembangan bakal biji & bakal buah, perkecambahan, dan pertumbuhan.
Pada sel yang berkembang akan terjadi 3 dalam tahap, yaitu pembelahan sel (cleavage), morfogenesis, dan diferensiasi sel. Pembelahan sel merupakan tahap duplikasi sel menjadi banyak dan menjadi salah satu faktor utama perkembangan. Perkembangan oleh pembelahan sel dimulai sejak zigot (pada manusia) menjadi jaringan embrional hingga menjadi manusia, sedangkan pada tumbuhan, dimulai dari zigot pada bakal biji menjadi kotiledon, akar, dll. Morfogenesis merupakan perkembangan bentuk, seperti biji berkecambah, akar menjadi sistem akar, dan tunas menjadi tunas tumbuhan. Differensiasi sel merukapan proses di mana sel dijadikan memiliki fungsi-fungsi biokimia dan morfologi khusus, seperti embrio yang berkembang dan memiliki struktur dan fungsi khusus saat dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tumbuhan dibagi menjadi perkembangan bakal biji & bakal buah, perkecambahan, dan pertumbuhan.
2.2 Tahapan Pertumbuhan Dan
Perkembangan Tumbuhan
1.Tahap Awal Pertumbuhan
Pertumbuhan
pada biji telah dimulai pada saat proses fisika, kimia, dan biologi mulai
berlangsung. Mula-mula terjadi proses fisika saat biji melakukan imbibisi atau
penyerapan air sampai biji ukurannya bertambah dan menjadi lunak. Saat air
masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai
reaksi kimia. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam
biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan
pada saat perkecambahanberlangsung yang dipakai untuk berkecambah.
2. Perkecambahan
Perkecambahan
adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil
pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Pada
perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan berkembang
menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. Tipe perkecambahan ada dua
macam, tipe itu sebagai berikut.
Tipe
perkecambahan di atas tanah (Epigeal), Tipe ini terjadi, jika plumula muncul di
atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di dalam
tanah. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal) Tipe ini terjadi, jika
plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.
Makanan untuk
pertumbuhan embrio diperoleh dari cadangan makanan karena belum terbentuknya
klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil makanan
diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari
endosperm.
3. Pertumbuhan Primer
Setelah fase
perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer yang
terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar, batang, dan
daun. Tiga sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai berikut.
Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis.
Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks
pada akar di antara style dan epidermis.
Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu
floem dan xilem.
Pertumbuhan primer
pada akar
Akar muda yang
keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk sistem
perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah
pertumbuhan sebagai berikut.
a.Tudung akar (kaliptra)
Tudung akar
atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan fisik ujung akar
terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu memudahkan
akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan polisakarida.
Perbedaan antara tudung akar dikotil dan monokotil sebagai berikut :
Pada tudung akar dikotil, antara
ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang jelas dan tidak memiliki
titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
Pada tudung
akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas atau
nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen. Sel-sel
kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang
disebut kolumela.
b. Meristem
Meristem merupakan
bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan pembelahan secara
mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan dikotil,
sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang
dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer dari perkembangan sel-sel meristem
apikal.
c. Daerah pemanjangan sel
Daerah
pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil pembelahan
meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan
dan perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini
menjadi lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan
penting untuk membantu daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.
d. Daerah diferensiasi
Pada daerah
ini, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok se-suai dengan
kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan
memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
Pertumbuhan Primer pada Batang
Pertumbuhan dan
perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik tumbuh),
daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang
dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa
disebut kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil
(primordia) memiliki jarak sangat pendek karena jarak internodus (antarruas)
sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan pemanjangan sel terjadi di dalam
internodus.
4. Pertumbuhan Sekunder
Setelah
meristem primer membentuk jaringan permanen, kemudian meristem sekunder
mengalami pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada
tumbuhan dikotil, yaitu pembentukan kambium yang terbentuk dari parenkim atau
kolenkim.
Jika sel
kambium membelah ke arah luar, akan membentuk sel floem, sebaliknya jika sel
kambium membelah ke arah dalam akan membentuk xilem. Xilem dan floem yang
terbentuk dari aktivitas kambium disebut xylem sekunder dan floem sekunder.
Pertumbuhan xilem dan floem tersebut menyebabkan batang bertambah besar dan
terbentuk lingkaran tahun yang dipengaruhi oleh aktivitas pada musim kemarau
dan musim penghujan.
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam lingkungannya.
Pengaruh ini dapat datang dari luar maupun dalam tanaman yang mengalami
pertumbuhan itu sendiri.
Ø Faktor Luar
(Eksternal)
Faktor luar
dapat dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, air, kelembapan, dan
cahaya.Makanan merupakan sumber energi serta materi untuk menghasilakan
berbagai komponen sel. Tanaman membutuhkan 9 makroelemen (unsur mineral) atau
bahan organik, yaitu: karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen,
sulfur, fosfor, kalsium, kalium, dan magnesium.
Jika tanaman
tidak mendapat unsur-unsur tersebut sesuai keperluan, pertumbuhan tanaman dapat
terganggu dan bahkan tanaman dapat mati.
Air merupakan
senyawa yang sangat dibutuhkan tanaman. Air sering digunakan untuk
fotosintesis, menjaga kelembapan, serta mengaktifkan enzim agar terjadi reaksi
enzimatik.
Kelembapan juga
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah serta udara yang lembab sangat baik
untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan oleh banyaknya air yang dapat
diserap serta pengurangan penguapan.
Cahaya dapat
menghambat pertumbuhan, tetapi merupakan hal yang dibutuhkan dalam pertumbuhan
tanaman. Cahaya jika terkena pada batang tumbuhan dapat mengurangi auksin,
tetapi cahaya juga merangsang pembungaan pada tanaman tertentu. Salah satu
hormone yang dipengaruhi oleh cahaya adalah hormon fitokrom. Hormon fitokrom
adalah protein dengan kromatofora yang mirip dengan fikosianin. Tumbuhan
dibedakan menjadi 3 jenis menurut fotoperiodismenya:
1. Tumbuhan
hari pendek, contohnya aster, krisan, dan dahlia.
2. Tumbuhan
hari panjang, contohnya bayam, kentang, dan gandum.
3. Tumbuhan
hari netral, contohnya mawar, bunga matahari, dan kapas.
Ø Faktor Dalam
(Internal)
Farktor
internal merupakan pengaruh yang terjadi dari dalam tanaman. Pengaruh ini dapat
berupa genetik maupun fisiologis. Pengaruh oleh gen sudah sangat jelas dalam
tanaman. Sebuah tanaman akan bertumbuh sesuai dengan gen dari dalam dirinya
yang diturunkan oleh induk tanaman tersebut (faktor hereditas). Berbeda dengan
itu, faktro fisiologis meliputi enzim (sebagai biokatalisator untuk mempercepat
reaksi metabolisme), vitamin, dan hormon.
Hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman ada beberapa dan dibagi menjadi 2 kelompok,
yang memicu pertumbuhan serta yang menghambat pertumbuhan.
Pemicu Pertumbuhan
Hormon yang dapat
memicu pertumbuhan terdiri dari auksin, giberelin, kalin, dan sitokinin.
Hormon auksin
berperan dalam pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel. Selain itu pada
buah tanpa biji (partenokarpi), hormone ini berpengaruh dalam pengguguran daun
peran dalam dominansi apical. Proses ini disebut sebagai absisi.
Hormon
giberilin memiliki peran dalam perkecambahan dan perkembangan embrio. Giberilin
juga membantu pembentukan biji dan buah. Hal penting lainnya mengenai hormone
ini ialah hormone ini bersinergis (bekerja sama) dengan auksin.
Hormon etilen berperan dalam
pematangan buah dan kerontokan daun. Akan tetapi, jika jumlah etilen melebihi
jumlah hormone auksin dan giberilin, penghambatan terhadappembentukan organ
tumbuhan justru terjadi. Hal unik dari etilen adalah, jika hormone ini bekerja
sama dengan auksin, dapat mempercepat pembentukan bunga.
Hormon sitokinin berperan dalam
sitokinesis. Beberapa fungsi dari sitokinin adalah:
F Merangsang bentuk akar serta cabang dan batang serta cabang-cabangnya juga.
F Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
F Berperan dalam perbesaran daun muda.
F Mengatur pembentukan bunga dan buah.
F Penghambat penuaan tanaman. Hal ini dilakukan dengan cara merangsang proses
transportasi garam-garam mineral dan asam amino ke daun.
Penghambat Pertumbuhan
Hormon
penghambat pertumbuhan terdiri dari asam absisat, kalin, asam traumalin, dan
gas etilen.
Asam absisat merupakan inhibitor
yang adalah antagonis dengan auksin dan giberelin. Asam Absisat juga berperan
dalam penuaan tanaman.
Hormon kalin dapat
menghambat dalam organogenesis. Hormon ini juga dibagi menjadi 4 sesuai
hambatan yang dilakukan:
F § Rizokalin: pembentukan akar.
F § Kaulokalin: pembentukan batang.
F § Filokalin: pembentukan daun.
F § Antokalin: pembentukan bunga.
Asam traumalin dapat menghambat
regenerasi sel dalam tanaman. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak dapat tumbuh
dengan baik dan dapat mati.
2.4 Kacang hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal
luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae)
ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan
pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati
urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau
memiliki nama latin Vigna radiata dan termasuk ke dalam famili Fabaceae.
Kacang hijau masih bersaudara dengan kacang panjang, kacang polong dan kacang kedelai.
Di Indonesia, kacang hijau biasa dikonsumsi dan diolah menjadi bubur. Makanya
dikenal dengan nama bubur kacang ijo, yang isinya merupakan campuran antara
kacang hijau, santan dan gula serta beras ketan hitam.
Kacang hijau
memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa. Bahkan dikenal sebagai makanannya
para tentara agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi, fisiknya kuat dan otaknya
cerdas. Oke berikut ini merupakan penjelasan mengenai kandungan nutrisi dan
manfaat kacang hijau untuk kesehatan.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam laporan ini kami melaporkan suatu eksperimen yang berjenis “METODE
PENELITIAN”
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Di rumah
Waktu : Dari tanggal 14-20 September 2015
3.3 Variabel
Variabel Bebas : intensitas
cahaya
Variabel Tak Bebas : biji, media,
wadah, pemberian air pada botol A dan C
Variabel Terikat : hasil dari
pertumbuhan kacang hijau
3.4 Alat dan Bahan
1. Botol 4
buah
2. Kacang hijau 40
biji
3.
Kapas kering
4.
Spidol
5.
Kertas
1. Siapkan 4 Buah
Botol Dan Diberi Tanda Huruf A,B,C,dan D
2.
Membasahi Kapas dan Diletakkan pada
Botol A dan C , Memasukkan kapas kering ke dalam botol B,dan D (memperhatikan :
jumlah kapas dan air di buat sama )
3.
Meletakkan 10 biji kacang hijau ,
Menyebarkan pada masing-masing kapas dalam tabel
4.
Meletakkan botol A dan B di tempat
terang , Meletakkan botol C dan D di tempat yang gelap
5.
Mengamati setiap hasil perubahan yang
terjadi selama 5 hari! mencatat hasil pengamatan
3.6 Cara Pengambilan Data
Cara pengambilan data dalam metode
penelitian yang kami lakukan dengan cara mengamati pertumbuhan kacang hijau
setiap hari dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada pertumbuhan
kacang hijau atau peningkatan pertumbuhan kacang hijau di setiap harinya.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Botol kecambah
|
Perlakuan
|
Jumlah biji yang berkecambah hari ke...
|
Presentase pada hari ke-5
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
A basah,
terang
|
2
|
2
|
5
|
1
|
0
|
100%
|
|
B kering, terang
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0%
|
|
C basah,
gelap
|
1
|
2
|
1
|
3
|
3
|
100%.
|
|
D kering, gelap
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0%
|
4.2 Analisa data
1.
Pada hari pertama botol A tumbuh 2
kecambah, pada hari kedua tumbuh 2 kecambah, pada hari ketiga tumbuh 5 kecambah, pada
hari keempat tumbuh 1 kecambah dan
pada hari kelima semuatumbuhdanjumlahnyamenjadi
10 kecambah
2.
Pada hari pertama samapai hari kelima
botol B tidak tumbuh sama sekali.
3.
Pada hari pertama botol C tumbuh 1
kecambah, pada hari kedua tumbuh 2 kecambah, pada hari ketiga tumbuh 1
kecambah, pada hari keempat tumbuh 3 kecambah dan pada hari kelima tumbuh
3 kecambah. semua tumbuh dan jumlahnya menjadi 10 kecambah.
4.
Pada hari pertama samapai hari kelima
botol D tidak tumbuh sama sekali.
4.3 Pembahasan
Tanaman kacang
hijau yang ditaruh di kegelapan pertumbuhannya lebih cepat dan tinggi dari pada
tanaman yang terkena banyak sinar natahari maupun di tempat yang redup karena
kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari.
Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti
ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh.
Akan tetapi
batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga
dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta
berwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman
tidak mendapat sinar matahari sama sekali sehingga tanaman tidak mampu
menghasilkan karbohidrat untuk pembentukkan klorofil.
Tanaman ini
juga memiliki kadar air yang berlebih akibat tidak terkena sinar matahari.
Dan karena tidak mendapatkan sinar matahari, lama-lama akan
mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.Sedangkan tanaman
kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di tempat
redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan
cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya
berjalan normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan dengan normal
yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup sinar
matahari untuk pembentukan klorofil dari karboidrat.
Berbeda lagi
dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan tanaman ini
sangat terhambat. Tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna daunnya
nampak berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan
terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin
terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil / pendek.
Dengan
demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau. Dan tumbuhan yang tidak di beri air tidak tumbuh.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman kacang
hijau yang ditaruh di kegelapan pertumbuhannya lebih cepat dan tinggi dari pada
tanaman yang terkena banyak sinar natahari
Akan tetapi
batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga
dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta
berwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat.
Sedangkan
tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di
tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena
mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua.
Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Dengan demikian, sinar matahari sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Dan tumbuhan yang tidak
di beri air tidak tumbuh.
5.2 Saran
Pertumbuhan kacang hijau juga bisa
tumbuh dalam kegelapan maupun dalam keadaan terang. Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini yang perlu diperbaiki. Oleh
karena itu kami mohon bagi pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami untuk memperbaiki laporan ini dengan sebaik-baiknya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
laporan ini selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment