BELAJAR MANDIRI SEJAK DINI
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Seperti kedewasaan,
sifat mandiri tidak berkaitan dengan usia. Mengapa demikian? Sebab menjadi
dewasa dan mandiri merupakan proses masing-masing pribadi, yang berbeda masanya
dan berbeda juga caranya. Namun, setiap orang akan melaluinya. Sebagian
berhasil menjalaninya, meski sebagian lain gagal dalam menyelesaikan ujiannya.
Butuh kesabaran dan
kesungguhan untuk menjadi seseorang yang mandiri. Butuh keberanian dan
kemampuan mengendalikan diri untuk dapat menjadi orang yang tidak bergantung
kepada orang lain dari segi materi atau pun moril. Dan seringkali sifat mandiri
ini lebih awal dimiliki oleh mereka yang harus berjuang dalam kehidupannnya
sejak kecil.
1.2.Rumusan Masalah
Dari
latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah dari makalah ini adalah :
- Apa yang dimaksud dengan
kemandirian ?
- Bagaimana ciri – ciri
kemandirian ?
- Apa saja factor yang
mempengaruhi kemandirian ?
- Bagaimana cara melatih
kemandirian anak sejak dini ?
- Apa manfaat dari melatih
kemandirian anak sejak dini ?
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
- Untuk mengetahui pengertian dari
kemandirian
- Untuk mengetahui ciri – ciri
kemandirian
- Untuk mengetahui factor yang
mempengaruhi kemandirian
- Untuk mengetahui cara melatih
kemandirian anak sejak dini
- Untuk mengetahui manfaat dari
melatih kemandirian anak sejak dini
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia terbitan DEPEN dan Kebudayaan KEMANDIRIAN adalah hal atau
keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Pengertian di
atas perlu diterangkan lebih lanjut, karena dalam kenyataannya tidak ada
manusia yang mampu hidup berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dari kehidupan bermasyarakat,
mereka saling menghubungkan sikap , tingkah laku dan perbuatan , saling memberi
dan menerima sehingga meskipun ukurannya sedikit tetap saja memerlukan bantuan
orang lain. Bukankah dalam perjalannan hidup manusia apa yang dimakan bukan
hasil tanamannya sendiri, bukan masakan sendiri, pakaian yang dikenakan juga
bukan dari kapas tanamannya sendiri, bukan memintal dan menjahit sendiri.
Ketika sakit juga memerlukan bantuan orang lain, terlebih ketika meninggal
dunia juga tidak mampu masuk kuburan sendiri.
Kiranya inilah unsur
penting yang mempunyai relevansi kuat dengan kemandirian seseorang . Maka agar
lebih sesuai dengan realita kehidupan, KEMADIRIAN itu kita artikan sebagai
KEMAMPUAN diri seseorang untuk mengahasilkan “sesuatu” sebagai imbalan atau
nilai tukar terhadap apa yang dibutuhkan, yang dikonsumsi, dimiliki dan
dinikmati. Pada umumnya orang dengan mudah akan mengatakan bahwa mereka yang
telah memiliki penghasilan sendiri untuk mencukupi keperluan hidupnya , meraka
itulah orang–orang yang telah mandiri.
2.2. Ciri-Ciri
Kemandirian
Ciri-ciri
kemandirian tersebut antara lain:
- Individu yang berinisiatif
dalam segala hal
- Mampu mengerjakan tugas rutin
yang dipertanggungjawabkan padanya, tanpa mencari pertolongan dari orang
lain
- Memperoleh kepuasan dari
pekerjaannya
- Mampu mengatasi rintangan yang
dihadapi dalam mencapai kesuksesan
- Mampu berpikir secara kritis,
kreatif dan inovatif terhadap tugas dan kegiatan yang dihadapi
- Tidak merasa rendah diri
apabila harus berbeda pendapat dengan orang lain, dan merasa senang karena
dia berani mengemukakan pendapatnya walaupun nantinya berbeda dengan orang
lain
Ciri – ciri anak mandiri
2.3. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kemandirian
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian pada remaja menurut Masrun, (1986:4) yaitu:
1. Usia
Pengaruh dari orang lain akan berkurang secara perlahan-lahan pada saat anak menginjak usia lebih tinggi. Pada usia remaja mereka lebih berorientasi internal, karena percaya bahwa peristiwa-peristiwa dalam hidupnya ditentukan oleh tindakannya sendiri. Anak-anak akan lebih
tergantung pada orang tuanya, tetapi ketergantungan itu lambat laun akan berkurang sesuai dengan bertambahnya usia.
2. Jenis kelamin
Keinginan untuk berdiri sendiri dan mewujudkan dirinya sendiri merupakan kecenderungan yang ada pada setiap remaja. Perbedaan sifatsifat yang dimiliki oleh pria dan wanita disebabkan oleh perbedaan pribadi individu yang diberikan pada anak pria dan wanita. Dan perbedaan jasmani yang menyolok antara pria dan wanita secara psikis menyebabkan orang beranggapan bahwa perbedaan kemandirian antara pria dan wanita.
3. Konsep diri
Konsep diri yang positif mendukung adanya perasaan yang kompeten pada individu untuk menentukan langkah yang diambil. Bagaimana individu tersebut memandang dan menilai keseluruhan dirinya atau menentukan sejauh mana pribadi individualnya. Mereka yang mmandang dan menilai dirinya mampu, cenderung memiliki kemandirian dan sebaliknya mereka yang memandang dan menilai dirinya sendiri kurang atau cenderung menggantungkan dirinya pada orang lain.
4. Pendidikan
Semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, kemungkinan untuk mencoba sesuatu baru semakin besar, sehingga orang akan lebih kreatif dan memiliki kemampuan. Dengan belajar seseorang dapat mewujudkan dirinya sendiri sehingga orang memiliki keinginan sesuatu secara tepat tanpa tergantung dengan orang lain.
5. Keluarga
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam melatarkan dasar-dasar kepribadian seorang anak, demikian pula dalam pembentukan kemandirian pada diri seseorang.
6. Interaksi sosial
Kemampuan remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan social serta mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik akan mendukung perilaku remaja yang bertanggung jawab, mempunyai perasaan aman dan mampu menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi dengan baik tidak mudah menyerah akan mendukung untuk berperilaku mandiri.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian pada remaja menurut Masrun, (1986:4) yaitu:
1. Usia
Pengaruh dari orang lain akan berkurang secara perlahan-lahan pada saat anak menginjak usia lebih tinggi. Pada usia remaja mereka lebih berorientasi internal, karena percaya bahwa peristiwa-peristiwa dalam hidupnya ditentukan oleh tindakannya sendiri. Anak-anak akan lebih
tergantung pada orang tuanya, tetapi ketergantungan itu lambat laun akan berkurang sesuai dengan bertambahnya usia.
2. Jenis kelamin
Keinginan untuk berdiri sendiri dan mewujudkan dirinya sendiri merupakan kecenderungan yang ada pada setiap remaja. Perbedaan sifatsifat yang dimiliki oleh pria dan wanita disebabkan oleh perbedaan pribadi individu yang diberikan pada anak pria dan wanita. Dan perbedaan jasmani yang menyolok antara pria dan wanita secara psikis menyebabkan orang beranggapan bahwa perbedaan kemandirian antara pria dan wanita.
3. Konsep diri
Konsep diri yang positif mendukung adanya perasaan yang kompeten pada individu untuk menentukan langkah yang diambil. Bagaimana individu tersebut memandang dan menilai keseluruhan dirinya atau menentukan sejauh mana pribadi individualnya. Mereka yang mmandang dan menilai dirinya mampu, cenderung memiliki kemandirian dan sebaliknya mereka yang memandang dan menilai dirinya sendiri kurang atau cenderung menggantungkan dirinya pada orang lain.
4. Pendidikan
Semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, kemungkinan untuk mencoba sesuatu baru semakin besar, sehingga orang akan lebih kreatif dan memiliki kemampuan. Dengan belajar seseorang dapat mewujudkan dirinya sendiri sehingga orang memiliki keinginan sesuatu secara tepat tanpa tergantung dengan orang lain.
5. Keluarga
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam melatarkan dasar-dasar kepribadian seorang anak, demikian pula dalam pembentukan kemandirian pada diri seseorang.
6. Interaksi sosial
Kemampuan remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan social serta mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik akan mendukung perilaku remaja yang bertanggung jawab, mempunyai perasaan aman dan mampu menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi dengan baik tidak mudah menyerah akan mendukung untuk berperilaku mandiri.
2.4.
Cara Melatih Kemandirian Anak Sejak Dini
Betulkah ini merupakan
salah satu pengaruh dari latihan kemandiran anak? Bagaimana kiat melatih anak
mandiri? Latihan kemandirian sudah dapat anda latih pada anak usia dini.
Terutama apabila anak anda sudah memasuki usia 1 tahun. Perlu anda ketahui
setiap usia anak anda memiliki pemahaman dan daya tangkap yang berbeda ketika
melatih kemandirian sehingga anda harus membedakan cara melatih sesuai dengan
usia anak anda :
Anak
mandiri tidak dapat hadir begitu saja, tugas orang tualah yang harus menanamkan
dan mendidik kebiasaan mandiri pada anak sejak dini, yaitu bagaimana anak
dapat memulai kemandirian dalam bertindak dan berfikir.
Mulailah
dari hal – hal kecil
Dorong
anak untuk melakukan hal-hal sederhana & kecil secara teratur, seperti
memakai pakaian sendiri, kaos kaki, memasang tali sepatu, dan berbagai
pekerjaan kecil lainnya. Jangan tidak tega, kasihan atau justru tidak sabar
melihat si kecil yang berusaha menalikan sepatunya selama beberapa menit,
membuka sendiri kaleng permennya namun belum juga memperlihatkan keberhasilan,
lalu orang tua campur tangan/ langsung memberi
bantuan menyelesaikan masalah-masalah kecil yang dihadapi anak
sehari-hari, cara ini tidak akan membantu anak untuk menjadi mandiri, ia akan
terbiasa “lari” kepada orang tua bila menghadapi persoalan untuk hal-hal kecil
sekalipun dan cenderung menggantungkan diri pada orang lain. Beri kesempatan
anak untuk mencoba melakukan kegiatan-kegiatan yang positif, terus beri
motivasi agar anak tidak mudah menyerah dan Jelaskan padanya caranya
sehingga ia bisa melakukannya sendiri, hal ini akan membuat anak merasa
dihargai atas usahanya, sehingga akan mendorongnya untuk melakukan sendiri
hal-hal kecil seperti itu.
Mencuci
piring sendiri termasuk kemandirian
Jika
anak sudah mau memperlihatkan keinginan untuk mandiri, dorong ia untuk
terus melakukanya.
Kadang
untuk menghindarkan anak dari rasa kecewa, karena hal yang sedang diupayakan
anak terkesan “mustahil”, kita buru-buru melarangnya hal ini akan
mematahkan semangatnya dan membuatnya kehilangan motivasi untuk mandiri atau
harapannya mengenai sesuatu yang ingin dicapainya, sebaliknya tunjukkan bahwa
orang tua sebenarnya mendukungnya untuk bersikap mandiri, namun ajukan
alasan-alasan mengapa keinginan tersebut belum dapat di penuhi.
Ajarkan
anak mengenai tanggung jawab dan melakukan tugasnya sendiri tanpa bantuan
orang lain.
Mulai
dengan memberi penjelasan mengenai tanggung jawab, lalu ajari secara praktek,
misal: biarkan anak mengerjakan sendiri Pekerjaan Rumah yang diberikan guru dan
jangan membantu menyelesaikan, cukup dampingi anak secara rutin dan beri
arahan. Setelah itu beri anak tugas sesuai kemampuannya, contoh:
mencuci piringnya sendiri seusai makan pada hari-hari tertentu, pada usia
tertentu biarkan anak mencuci pakaiannya & membersihkan kamarnya sendiri.
Hargai
usaha positif mereka
Sekecil
apapun usaha positif yang telah dilakukan anak untuk mengatasi sendiri
kesulitan yang ia hadapi atau meski hasilnya kurang memuaskan, hargai dan
beri pujian, karena ini dapat memberi motivasi kepada anak untuk berbuat yang
sama dilain waktu.
Beri
kesempatan anak memilih.
Anak
yang terbiasa berhadapan dengan situasi atau hal-hal yang sudah ditentukan oleh
orang lain, akan malas untuk melakukan pilihan sendiri. Sebaliknya bila ia
terbiasa dihadapkan pada beberapa pilihan lalu membuat keputusan-keputusan
sendiri dalam lingkup kecil sejak dini, ia akan terlatih untuk membuat
keputusan sendiri hal-hal dalam kehidupannya. Misal:
sebelum menentukan menu di hari itu, ibu
memberi beberapa alternatif masakan yang dapat dipilih anak untuk makan
siangnya.
memilih pakaian yang akan dipakai untuk
pergi ke pesta ulang tahun temannya
beri kesempatan ia memilih acara kartun
di televisi, buku bacaan atau majalah anak Jika memang apa yang dipilih oleh anak
kurang baik buat mereka, berilah alasan yang dapat dia terima,
Mandiri
Menyiapkan Makanannya
Beri
kesempatan anak untuk berfikir
Meski salah tugas orang tua adalah
memberi informasi & pengetahuan yang benar kepada anak,jangan langsung
menjawab pertanyaan yang diajukan anak, pancing dan beri kesempatan anak
untuk memberi beberapa jawaban sesuai dengan apa yang ia ketahui, lalu tugas
Anda untuk mengkoreksi bila salah menjawab atau memberi penghargaan kalau ia
benar. Hal ini akan melatih anak untuk mencari alternatif dari suatu
pemecahan masalah dan tidak begitu saja menerima jawaban orang tua sebagai satu
jawaban yang baku dan menjadi satu-satunya tempat untuk bertanya, masih banyak
sumber-sumber lain di luar rumah yang dapat membantu untuk mengatasi masalah
yang dihadapi. Beritahu sumber lain yang tepat untuk dimintakan tolong untuk
mengatasi suatu masalah tertentu. Hal ini membuat anak tidak tergantung pada
orang tua untuk mengatasi suatu masalah.
Agar mampu mengambil
keputusan, jangan langsung memberi segudang nasehat, lengkap dengan cara
pemecahan yang harus dilakukan, ketika anak selesai menceritakan
pertengkarannya dengan teman sebangku. Ajak anak berdiskusi dan memberi
pendapat terhadap suatu permasalahan. Ajak anak untuk berkhayal tentang masa depan,
misalnya apa yang menjadi cita-citanya kelak.
2.5. Manfaat melatih
kemandirian sejak usia dini
Bayi mandiri cenderung
memiliki pembawaan yang disiplin dan tertib, dimana ini merupakan cikal bakal
dimasa mendatang seorang anak dapat tidak lagi bergantung pada pertolongan
orang lain, tidak bingung ketika menghadapi suatu masalah, menjadi lebih
kreatif dan inovatif dan sukses dimasa mendatang.
Bayi mandiri akan lebih mudah menerima dan
belajar terhadap hal-hal yang baru sesuai dengan tahap perkembangannya
Bayi mandiri tidak akan mudah menyerah dalam
mencoba melakukan sesuatu yang baru.
Dari
berbagai teori psikologi menyatakan bahwa anak mandiri cenderung lebih
berprestasi dalam berbagai bidang, misalnya di bidang akademik, olah raga,
kesenian, karena mereka sudah terbiasa mengatasi persoalan yang dihadapinya,
meskipun persoalan yang dihadapi mereka tak selalu besar dan berat menurut
ukuran orang dewasa.
Anak yang mempunyai rasa mandiri akan mampu menyesuaikan diri
dengan keadaan lingkungan dan dapat mengatasi kesulitan yang terjadi. Disamping itu anak yang mempunyai kemandirian akan memiliki
stabilitas emosional dan ketahanan yang mantap dalam menghadapi tantangan dan
tekanan didalam kehidupannya. Seorang anak yang mandiri biasanya aktif,
kreatif, kompeten, tidak tergantung pada orang lain, dan tampak spontan.
Kemandirian pada anak sangat penting karena mereka salah satu life skil yang perlu dimiliki. Untuk itu,
penting mengajarkan kemandirian sejak bayi.
Kepramukaan
banyak membantu kemandirian
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian tersebut
diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam mencapai kemandirian seseorang tidak
dapat terlepas dari faktor-faktor yang mendasari terbentuknya kemandirian itu
sendiri. Faktor-faktor ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan yang selanjutnya akan menentukan seberapa jauh seorang individu
bersikap dan berpikir cara mandiri dalam menjalani kehidupan lebih lanjut.
Kemandirian perlu
anda-ajarkan sedini mungkin pada anak anda. Meskipun demikian banyak orang tua
yang melewati cara mengajarkan anak mandiri dikarenakan beberapa alasan, salah
satunya kesibukan orang tua dengan pekerjaan diluar rumah atau ketergantungan
antara anak dan orang tua hingga sulit untuk anda melepaskannya. Perilaku anak
dapat dibentuk dari pengaruh lingkungan, sedangkan lingkungan terbesar
anak-anak adalah rumah. Salah satunya adalah ketika sebagian anak takut pada
hal baru sedangkan sebagiannya lagi justru mencoba penuh dengan berani bahkan
tidak jarang hingga yakin benar. Hal ini jelas merupakan salah satu gambaran
tingkat kenyamanan pada anak yang masing masing memiliki perbedaan.
3.2. Saran
Segeralah bangun diri
Anda menjadi pribadi mandiri. Mulai melamar pekerjaan atau membangun usaha Anda
sendiri. Sebab menikmati hidup dengan membebani orang lain adalah sikap
tercela. Sedangkan, kemandirian adalah sikap terpuji. Kemandirian adalah
potensi yang dikaruniakan Tuhan kepada setiap manusia untuk meraih sukses.
Hanya saja kebanyakan orang tidak menggunakan potensi itu dan lebih memilih
menjadi benalu dengan bergantung kepada orang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
:Kiat
Melatih Anak Mandiri Sesuai Dengan Usia Anak - Bidanku.comhttp://bidanku.com/kiat-melatih-anak-mandiri-sesuai-dengan-usia-anak#ixzz3qWuQQoRD
No comments:
Post a Comment