google-site-verification: googled93a9cab977745d2.html TUGAS SEKOLAH FUN: LAPORAN PENELITIAN ANALISA SWOT PADA PERUSAHAAN KRIPIK NANGKA

Search This Blog

Sunday, 28 August 2016

LAPORAN PENELITIAN ANALISA SWOT PADA PERUSAHAAN KRIPIK NANGKA

LAPORAN PENELITIAN ANALISA SWOT

PADA PERUSAHAAN KRIPIK NANGKA

ok..kali ini kk dayu update tentang laporan penelitian analisa SWOT. analisa SWOT ini membantu suatu perusahaan untuk mengetahui kelemahan dan keunggulannya , juga melihat peluang untuk mengalahkan ancaman dari luar.  semoga bermanfaat


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Salah satu komoditas pertanian yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam agroindustri adalah nangka. Buah nangka sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pemanfaatan buah ini sebagian besar dikonsumsi segar (buah matang), sebagian lagi dibuat sayur dan diolah dalam berbagai bentuk olahan makanan dan minuman. Sebagai salah satu jenis buah-buahan tropis nangka masih berpotensi untuk dikembangkan.  Hal ini terutama didukung oleh permintaan pasar luar negeri terhadap buah-buahan tropis (termasuk nangka) yang cenderung meningkat, baik dalam bentuk segar maupun produk olahan.
Dalam rangka meningkatkan daya saing komoditas nangka Indonesia dipasaran adalah dengan melakukan penganekaragaman produk olahan nangka, salah satunya keripik nangka. Keripik nangka merupakan produk olahan atau awetan yang dibuat dengan cara digoreng. Keripik nangka ini umumnya dibuat dengan memanfaatkan buah nangka yang sudah terlalu masak atau mengkal. Memanfaatkan nangka mengkal karena sebab-sebab tertentu seperti jika dijual harga jualnya sangat rendah, buah cacat secara fisik dan lain sebagainya. Buah nangka mengkal dengan diolah menjadi keripik akan menambah nilai jual atau nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan dalam semua proses pengolahan kekurangannya diperbaiki. Secara fisik keripik nangka mirip dengan keripk lain, namun cita rasanya tetap seperti nangka. Dalam proses pengolahannya diupayakan unsur yang hilang karena perlakuan pembuatan sesedikit mungkin.
Agroindustri ini bisa membantu produsen dalam upaya meningkatkan pendapatan. Selain itu olahan nangka juga merupakan proses pascapanen yang termasuk ke dalam pengawetan sehingga buah nangka tidak cepat rusak dan masih bisa dinikmati dalam waktu yang cukup lama tetapi dalam bentuk dan rasa yang berbeda tidak seperti buah nangka yang masih segar.


1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah dari makalh ini adalah
1.      Bagaimana gambaran umum dari perusahaan yang diteliti ?
2.      Bagaimana cara pembuatan dan berapa  biayanya ?
3.      Apa saja permasalahan yang dihadapi ?
4.      Bagaimana analisa SWOT di perusahaan ini ?

1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah
1.      Agar kita mengetahui gambaran umum dari perusahaan yang diteliti
2.      Agar kita mengetahui cara pembuatan dan berapa  biayanya
3.      Agar kita mengetahui permasalahan yang dihadapi
4.      Agar kita mengetahui  analisa SWOT dan pemaparan strategi yang dilaksanakan di perusahaan ini




BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Objek Penelitian
Kelompok Tani Werdhi Guna didirikan pada bulan juni tahun 2006. kelompok tani ini merupakan satu-satunya kelompok yang ada di Desa Sibetan yang sudah berhasil mengujudkan  satu unit usaha yang mengolah hasil pertanian.  Para petani yang bergabung kedalam kelompok tani Werdhi Guna.dengan anggota kelompok berjumlah 15 0rang yang diketuai oleh I Wayan Tunas.
Unit usaha yang dibangunnya bersamaan dengan dibentuknya kelompok diberi nama  unit usaha pengolahan hasil pertanian Desa Sibetan,Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem Werdhi GunaFood.
Unit usaha yang dipinpin oleh  Ni Nyoman Suciken Ariani  sudah berhasil memproduksi berbagai jenis olahan yang berbahan baku dasar buah salak diantara hasil olahan itu adalah:keripik salak, manisan salak, asinan salak, dodol salak, bumbu rujak madu salak, sele salak serta berbagai macam olahan lainnya yang berbahan baku buah misalnya keripik nangka.
Werdhi Guna dengan moto TETAP SEMANGAT sudah berhasil memasarkan hasil olahannya di seluruh kabupaten yang ada di Bali serta ditambah lagi pasar-pasar setrategis lainnya seperti pusat oloh-oloh bali
Lokasi dari Kelompok Tani dan unit usaha Werdhi Guna Food berada di Desa Sibetan, kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem tepatnya di tengah-tengah perkebunan salak  kalau ditempuh dari pusat kota Amlapura kurang lebih berjarak 15 km.

a.       Nama Perusahaan        : UD.Werdhi Guna Food
b.      Pemilik                        : Ni Nyoman Suciken Ariani
c.       Alamat                                    : Dusun/Br. Pengawan, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem
d.      No Ijin TDI                 : 517/51.07/2007
e.       Tanggal                       : 15 April 2007
f.       Modal Awal                : Rp. 64.750.000,00
g.      Modal Saat Ini            : Rp. 200.000.000,00
h.      Jenis Produksi             : 1. Camilan Kripik salak
2. Camilan Kripik Nangka
3. Dodol Salak
4. Manisan Salak
i.        Pemasaran                   :           1. Toko – took /pasar local
2. Supermarket                                                                                               
j.        Tenaga kerja                : 7 orang ( 4 orang laki – laki dan 3 orang perempuan)
k.      Nilai Jual Perbulan      : Rp. 25.000.000,00
l.        Model Pemasaran        : 1. Brosur
  2. Mengikuti pameran tingkat Kabupaten, profinsi dan nasional
  3. Internet

2.2. Cara Pembuatan dan Biaya
A. Biaya Pembuatan Kripik Nangka
Perencanaan bahan baku dan bahan penunjang merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Bahan baku dan bahan penunjang yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan) :
a.      Bahan Baku
No.
NAMA
KUANTITAS
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
1.
Buah Nangka
1000 buah
Rp 15.000,00
Rp 15.000.000,00
2.
Minyak Goreng
20 kg
Rp 20.000,00
Rp      400.000,00
3.
Listrik
perhari
Rp. 3000
Rp.       90.000,00
4.
Air
Per hari
Rp. 1000
Rp.       30.000,00
5.
Plastik pembungkus
200pcs
Rp. 200
Rp.       40.000,00
6.
Tenaga kerja
5.000  Perorang
7 orang
Rp. 1. 050.000,00    
Total
Rp 16.760.000,00

Bahan Baku: Buah Nangka
Bahan Penunjang : Minyak Goreng
     Bahan baku atau bahan mentah dapat diperoleh langsung dari pemasok buah nangka yang ada di Desa Sibetan. Pemesananya juga bisa secara langsung datang ke pemasok atau via telepon. Bahan penunjang dapat diperoleh di pasar terdekat.

b.      Peralatan
NO.
Nama
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
1.
Baskom
15
    Rp      10.000,00
Rp    150.000,00
2.
Keranjang
15
    Rp        5.000,00
Rp      75.000,00
3.
Vacum Frying
1
    Rp 9.800.000,00
Rp 9.800.000,00
4.
Mesin Peniris Minyak
1
    Rp 1.500.000,00
Rp 1.500.000,00
5.
Pisau
5
    Rp      20.000,00
Rp    100.000,00
TOTAL
37
    Rp 11.335.000,00
Rp 11.625.000,00

Penyusutan 10% perbulan
Rp.   1.162.500,00

Peralatan yang digunakan bisa digunakan kemudian hari dihitung tiap bulan dengan menggunakan biaya penyusutan 10% perbulan.

B.Cara Pembuatan Kripik Nangka
1.      Pilih buah nangka yang sudah matang (buah nangka yang matang ditandai dengan keluarnya aroma nangka yang khas)
2.      Lakukan pengupasan untuk membuang kulit luar (kulit luar adalah kulit yang keras dan berduri)
3.      Pisahkan daging nangka dengan ampas nangka dan biji nangka
4.      Potong setiap ujung daging nangka dengan pisau
5.      Daging yang sudah dihilangkan setiap ujungnya di belah menjadi dua untuk menghilangkan biji daging nangka.
6.      Daging nangka yang sudah terbelah dan terbuang bijinya di cuci bersih lalu ditiriskan.
7.      Daging nangka bersih kemudian digoreng menggunakan vacuum frying. Vaccum frying dipergunakan untuk menggoreng atau mengolah berbagai bahan atau aneka buah menjadi keripik secara vaccum sehingga hasil olahan matang merata.  Alat ini dilengkapi dengan penirisan minyak secara sentrifuse yang berfungsi untuk mengurangi kadar minyak hasil gorengan. Penggorengan vakum umumnya digunakan untuk mengeringkan buah yang berkadar air tinggi dan beraroma khas. Penggorengan ini dilakukan dengan menggunakan suhu 8500C selama 1-2 jam. Bahan panganbuah atau sayuran yang digoreng dengan metode vaccum frying akan dihasilkan produk dengan kandungan zat gizi seperti protein, lemak dan vitamin yang tetap terjaga. Sistem penggorengan vaccum frying menggunakan tekanan minimum sehingga suhu pemanasan menjadi rendah. Perlakuan suhu rendah ini tidak akan merusak struktur kimia dan sifat bahan.  Selain itu, penggunaan vaccum frying menghasilkan keripik yang renyah dan tahan lama, aroma khas, serta warna yang menarik.
8.      Setelah digoreng kemudian ditiriskan menggunakan mesin peniris minyak
9.      Kripik nangka siap dipasarkan

2.3. Permasalahan Yang Dihadapi
1.      Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
2.      Kenaikan harga bahan baku diatas 25%. Apabila dalam keadaan belum musim nangka.
3.      Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
4.      Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
5.      Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
6.      Penurunan daya beli masyarakat.
7.      Kerusakan mesin-mesin peralatan
8.      Terlalu banyak getah membuat proses lebih lama





BAB III
Analisa SWOT dan Pemaparan Strategi

3.2. Analisa SWOT
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang.
Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
SWOT adalah singkatan dari:
  • S = Strength (kekuatan).
  • W = Weaknesses (kelemahan).
  • O = Opportunities (Peluang).
  • T = Threats (hambatan).


3.2. Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weaknesses) Perusahaan
A. Kekuatan (Strength)
            Lokasi
            Lokasi perusahaan yang berada agrowisata Desa Sibetan memungkinkan pemasaran lebih mudah dan menjadi ciri khas dari agrowisata Desa Sibetan selain salaknya.


Tenaga Kerja
            Tenaga kerja yang murah bias menekan harga produksi sehingga harga kripik nangka perusahaan lebih murah dibandingkan di perusahaan lain.
            Penggorengan menggunakan Vacuum Frying
            Sistem penggorengan vaccum frying menggunakan tekanan minimum sehingga suhu pemanasan menjadi rendah. Perlakuan suhu rendah ini tidak akan merusak struktur kimia dan sifat bahan.  Selain itu, penggunaan vaccum frying menghasilkan keripik yang renyah dan tahan lama, aroma khas, serta warna yang menarik, tanpa bahan pengawet, tidak mengurangi gizi dari buah nangka tersebut dari pada digoreng menggunakan kompor biasa.

B. Kelemahan (Weaknesses)           
            1. Kurang Variasi
            Dalam makanan apabila kita hanya memakan hanya produk tersebut setiap hari akan meunculkan kebosanan tersendiri sehingga kita enggan untuk membeli dalam jumlah yang banyak.
            2. Terlalu Mahal untuk  Pasar local
            Kripik nangka yang dijual untuk konsumsi masyarakat sekitar dirasakan terlalu mahal mereka lebih memilih kripik sejenis ketela untuk dikonsumsi karena dirasa lebih murah.

3.3. Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats)
A. Peluang (Opportunities)
            Desa Wisata
            Dengan program baru yang diambil oleh pemerintah daerah untuk menjadikan Desa Sibetan sebagai Desa Wisata. Membuka peluang untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan kualitas.
B. Ancaman (Threats)
            Banyaknya Produksi Camilan
            Dengan perkembangan ekonomi yang semakin maju membuat masyarakat berkreasi membuat makanan dengan harga lebih murah dan rasa yang beragam menjadikan ancaman bagi kripik nangka.
BAB IV
PENUTUP

4.1.Kesimpulan
            Perusahaan keripik nangka di Desa Sibetan sangat berpotensi dalam upaya meningkatkan pendapatan dan bisa juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar.    Dengan kelebihan yang mereka miliki yaitu lokasi yang berada pada agrowisata Desa Sibetan, dengan Tenaga Kerja yang masih murah, dan penggorengan yang menggunakan Vacuum Frying sangat memungkinkan meingkatkan produksi mereka lebih baik lagi.
Untuk mengatasi kelemahan dari Perusahaan Kripik Nangka Werdhi Guna yaitu kurangnya variasi bias disisati dengan menggunakan rasa pedas berlevel yang sedang booming saat ini. Begitupun dengan kelemahan dalam harga terlalu mahal untuk penduduk local bias disiasati dengan pembungkusan yang lebih kecil untuk eceran yang lebih murah.
            Dengan memanfaatkan peluang yang ada yaitu dijadikannya Desa Sibetan sebagai Desa Wisata sangat membuak peluang besar bagi Perusahaan Wedhi Guna untuk meningkatkan proses produksi dan meningkatkan kualitas kripik nangka dari pembian – Pembina Desa Wisata dalam membantu usaha kecil menengah untuk mendukung Desa Wisata.
            Untuk mengatasi ancaman bagi Perusahaan merupakan ancaman klise bagi semua Perusahaan makanan. Didalam membuat makanan kita dituntut untuk membuat inovasi dan kreasi sehingga penikmat cemilan tidak bosan dengan produk yang kita jual.








DAFTAR PUSTAKA

Protofolio UD. Wedhi Guna
Diakses dari http://www.bisnisrumahanpemula.com/contoh-analisis-swot/ pada tanggal 8 Agustus 2016.
Diakses dari. http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-analisis-swot/ pada tanggal 8 Agustus 2016.
Diakses dari. www.Werdhigunafood.com. Pada tanggal 9 Agustuts 2016


No comments:

Post a Comment