google-site-verification: googled93a9cab977745d2.html TUGAS SEKOLAH FUN: PERKEMBANGAN EKONOMI SETELAH PERANG DUNIA KE 2

Search This Blog

Thursday, 14 April 2016

PERKEMBANGAN EKONOMI SETELAH PERANG DUNIA KE 2

PERKEMBANGAN EKONOMI SETELAH PERANG DUNIA KE 2




1. Perkembangan Ekonomi Setelah Perang Dunia Dua
Sejak berakhirnya Perang Dunia 11 (1945) terjadi berbagai macam perubahan dalam segala aktivitas kehidupan masyarakat dunia baik bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya dalam bidang politik Amerika Serikat dan Uni Soviet yang tergabung dalam pihak sekutu keluar sebagai pemenang muncul sebagai kekuatan baru. Kedua negara mempelopori terjadinya perubahan Peta Politik dunia.Amerika serikat mempelopori Blok Barat sedangkan Uni Soviet mempelopori Blok Timur.Dengan demikian Peta Politik sedunia menjadi bipolar.

Latar Belakang Lahirnya Negara-negara Adikuasa
Perang Dunia II berakhir dengan kemenangan pihak sekutu yang terdiri dari Inggris, Perancis, Rusia, dan Amerika.Dalam perkembangan selanjutnya Amerika Serikat dan Rusia (Uni Soviet) yang memiliki paham berbeda membentuk persekutuan-persekutuan.Amerika yang menganut paham lib­eral bersama-sama dengan negara-negara Eropa Barat membentuk persekutuan yang disebut Blok Barat.Sedangkan Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur yang menganut paham sosialis komunis disebut Blok Timur. Sejak terbentuknya dua blok tersebut suhu politik dunia diibaratkan bagai api dalam sekam. Kedua blok bersaing dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pertahanan dan keamanan. Pada awalnya Amerika Serikat mengikat negara-negara yang berada di bawah pengaruhnya dalam ikatan pertahanan bersama untuk mengantisipasinya ekspansi militer Uni Soviet. Pakta pertahanan yang didirikan oleh Amerika Serikat, antara lain sebagai berikut :
a.       Nato North Atlantic Treaty Organization) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara, berdiri pada tahun 1949 dengan tujuan membendung perkembangan paham komunisme di Eropa. Anggota NATO antara lain AS, Kanada, Inggris, Perancis, Belanda, Luxemburg, Norwegia, Denmark. Islandia, Portugal, Turki (1952), Jerman (1955), Italia, Yunani, dan Spanyol. Pada tanggal 16 Desember 1997, keanggotaan NATO bertambah dengan masuknya beberapa negara Eropa Timur seperti Cekoslawakia, Hongaria, dan Polandia. Markas besar NATO berada di kota Brussel (Belgic). Dalam Pasal 5 perjanjian antarnegara. NATO disebutkan bahwa serangan terandap salah satu negara anggota NATO berarti serangan terhadap seluruh anggota NATO.
b.      METO (Middle East Treaty Organization) untuk daerah Timur Tengah dan Asia Selatan, Anggota METO terdin dari AS, Turki, Irak, Iran, dan Paskistan.
c.       SEATO (South East Asia Treaty Organization), berdiri tahun 1954, bertujuan untuk membendung perkembangan komunisme di Asia Tenggara. Anggota SEATO antara lain AS, Inggris, Perancis, Australia, Selandia, Pakistan, Thailan. Filipina Markas besar SEATO terdapat di Manila Filipina.
d.      ANZUS (Australia, New Zeland, United State), suatu pakta pertahanan militer antara tiga negara untuk membendung komunis, berdiri tahun 1951, beranggotakan Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
e.       CENTO (Central Treaty Organization) berdiri tahun 1959, merupakan fakta pertahanan militer Timur Tengah yang semula bernama Pak-,a Bagdad (1955). Anggotanya Amerika Serikat, Inggris, Irak, Iran, Turki, dan Pakistan.

Untuk menandingi NATO, Uni soviet yang memimpin blok timur bersama-sama dengan negara-negara Mongolia, Polandia, Cekoslawakia, Bulgaria, dan Jerman Timur membentuk Pact of Mutual  Assistance and Uniffeld Command atau Pakta Warsawa. Markas besar Pakta Warsawa terletak di kota Warsawa, (Polandia). Pakta Warsawa berdiri tahun 1955, dengan tujuan sebagai berikut:
·         Mempersatukan negara-negara sosialis komunis dengan memupuk kerja sama di bidang politik dan militer
·         Mengimbangi kekuatan dan pengaruh NATO
·         Membantu persatuan Eropa Timur dan Barat
·         Membantu negara-negara anggota yang mengalami gejolak di dalam negeri anggota dengan mengirim militer dari Rusia atas nama Pakta Warsawa.
Setelah Pakta Warsawa terbentuk maka untuk memperluas pengaruhnya, Leonid Bresnec, Presiden Rusia pada saat ini mengeluarkan doktrin yang isinya antara lain sebagai berikut :
·         Kedaulatan negara anggota Pakta Warsawa terbatas.
·         Negara anggota Pakta Warsawa dapat ikut campur persoalan dalam negeri anggota, bila dianggap membahayakan komunisme.
Akibat Doktrin Bresnev, yaitu sebagai berikut :
a.       Di Cekoslawakia tahun 1958 ketika Alexander Dubeckingin mengadakan gerakan ke arah liberalisme diserbu oleh negara Pakta Warsawa.
b.      Di Polandia, gerakan buruh pimpinan Leach Walesa yang mengarah ke liberal ditindas pemerintah Polandia dengan bantuan Uni Soviet.
c.       Uni Soviet mendukung berdirinya negara Vietnam Utara yang berpaham komunis
 

Perubahan Ekonomi Setelah Perang Dunia II
Setelah Perang Dunia II berakhir, Amerika Serikat segera memberikan bantuannya kepada negara-negara sekutunya di Eropa Barat, melalui Marshall Plan, yakni Rencana Marshall, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang dicetuskan pada tanggal 5 Juli 1947. Tujuannya untuk memberi bantuan kepada negara-negara. Eropa Barat. Amerika juga memberi bantuan kepada Turki, Yunani dan Jepang melalui Truman Doctrine. Bagi negara­negara Asia, Amerika memberi bantuan ekonomi dan militer melalui Poin For Truman berdasarkan MSA. Sedangkan untuk negara-negara Timur Tengah yang tergabung dalam CENTO melalui Eisenhower Doctrine. Dengan bantuan Amerika, Serikat, negara-negara Eropa Barat secara, bertahap menata kembali perekonomiannya, bahkan negara-negara tersebut membentuk suatu badan kerja sama ekonomi yang disebut European Economic Community (EEC) atau lebih dikenal dengan MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa). Uni soviet juga melakukan hal yang sama. Bantuan yang diberikan Uni soviet ditunjukkan kepada negara­-negara Eropa Timur dan negara-negara komunis Iainnya.Melalui Molotov Plan yaitu rencana bantuan ekonomi yang diprogram oleh Menteri Luar Negeri Uni Soviet yang bernama Molotov.Dengan bantuan itu negara-­negara, Eropa Timur menata kembali ekonominya. Mereka, juga membentuk badan kerja sama ekonomi negara­negara, Eropa Timur yang dinamakan COMICON (Cominiteren Economic).

2. Masuknya Sistem Ekonomi Internasional Terhadap Perkembangan Politik dan Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi yang berkembang pasca Perang Dunia II adalah liberalisme dan sosialis-komunisme, dimana kedua sistem inilah yang dijadikan landasan kinerja pembangunan ekonomi bangsa Eropa, Asia, dan Afrika yang rusak akibat perang.

Perkembangan Perekonomian di Indonesia sebagai dampak dari berakhirnya Perang Dunia II.
a.       Pada awal kemerdekaan (1945-1950) sistem ekonomi di Indonesia adalah upaya untuk melakukan perubahan dari sistem ekonomi kolonial ke ekonomi nasional.
·         Indonesia dalam kurun waktu 1945-1949 keadaaan politik dan ekonomi Indonesia masih sangat kacau Indonesia belum seutuhnya merdeka dan laju inflasi sangat tinggi disebabkan karena beredarnya mata uang Jepang dan mata uang NICA yang tak terkendali, serta blokade ekonomi dari Belanda.
·         Upaya untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia awal kemerdekaan adalah seperti dilakukan Konferensi Ekonomi, Pinjaman Nasional, hubungan dagang melalui BTC (Banking and Trading Corporation), mengeluarkan ORI, mendirikan Bank Indonesia, rasionalisasi, kasimo plan, dan yang lainnya masih saja mengalami kegagalan.
·         Kegagalan upaya membentuk sistem ekonomi Nasional disebabkan karena saat itu fokus pemerintah adalah untuk memberantas berbagai pergolakan yang muncul di dalam negeri belum lagi ditambah usaha Belanda yang masih ingin menguasai Indonesia sehingga rakyat masih berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.
 
b.      Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 1950-1959 adalah liberalisme. 
·         Sistem liberalisme bisa tertanam kuat di Indonesia karena Belanda sebagai negara yang pernah berkuasa atas Indonesia merupakan negara penganut liberalisme.
·         Landasan kinerja politik dan ekonomi liberalisme berdampak pada tidak stabilnya politik. Hal ini disebabkan karena tiap kabinet memilki masa kerja yang sangat singkat yang disertai dengan program yang selalu berganti menyebabkan kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi selalu gagal.
·         Kegagalan liberalisme diterapkan di Indonesia menyebabkan muncul sikap anti kolonialisme dan imperialisme.

c.       Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 1959-1969 adalah Sosialisme. 
·         Pemerintah Indonesia periode 1959-1969 menggunakan Sosialisme sebagai landasan kinerja pemerintahan, dan dasar kehidupan ekonomi serta politik Indonesia pasca kegagalan liberalisme.
·         Pemerintah Indonesia periode 1959-1965 memperkuat sikap anti kolonialisme dan imperialisme dengan mengeluarkan Manipol (Manifestasi Politik) dan USDEK (UUD’45,Sosialisme Indonesia,Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia). Manipol adalah dokumen yang berisi tentang pokok dan program umum Revolusi Indonesia.
·         Pembangunan ekonomi Indonesia baru mulai dilaksanakan sejak 1961-1969 dengan dilaksanakannya program pembangunan nasional sistem berencana dirasakan kehidupan masyarakat mulai membaik dan sejahtera.
·         Berbagai langkah dilakukan dan dikeluarkan Presiden Sukarno guna menanggulangi masalah ekonomi masa ini adalah Deklarasi Ekonomi (DEKON) tetapi upaya inipun gagal sebab bantuan dana dari IMF tidak juga dicairkan (sebab Indonesia melakukan aksi Dwikora). Keadaan Indonesia semakin diperparah dengan adanya pemberontakan oleh PKI sehingga keadaan ekonomi Indonesia selama Orde Lama tidak mengalami kemajuan yang signifikan.
·         Presiden Sukarno mengembangkan dan menerapkan sistem ekonomi terpimpin di Indonesia yang dipengaruhi gagasan dan pemikiran komunisme untuk menciptakan sosialisme versi Indonesia. Sementara itu, sistem ekonomi liberal seperti yang dilakukan IMF ternyata sangat mempengaruhi kehidupan ekonomi Indonesia.
·         Jadi sistem ekonomi komunisme yang berkembang di Uni Soviet mempengaruhi sistem dan pembangunan perekonomian Indonesia pasca Perang Dunia II. Pemerintah Orde Lama ingin supaya di Indonesia terwujud sebuah masyarakat sosialis dan ini ditempuh dengan cara mengatasi atau melampaui feodalisme tanpa melalui kapitalisme sehingga hasilnya Indonesia mengalami kegagalan.

d.      Indonesia masa Orde Baru (1969-1998) 
·         Sistem ekonomi Indonesia masa Orde Baru (pasca gagalnya sistem ekonomi terpimpin) tidak dapat terlepas dari pengaruh sistem ekonomi kapitalisme (sistem ekonomi yang mengandalkan kekuatan, dinamika pasar dan kapital (uang) sebagai motor penggeraknya).
·         Sistem tersebut terlihat dari adanya upaya penyusunan REPELITA, tahapan pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang sampai tinggal landas.
Selama Orde Baru pembangunan hanya diarahkan demi pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan aspek sosial dan budaya masyarakat sehingga menimbulkan kerugian pada berbagai aspek kehidupan. Atas nama pembangunan banyak tanah dirampas, hutan ditebang, dan modal hanya bertumpuk pada segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan.
·         IMF dan Bank Dunia menjadi mitra pembangunan yang penting bagi Indonesia. Kedua badan tersebut pada awalnya bertugas secara berkala mengatur supaya pinjaman dapat dikembalikan oleh negara pengutang tetapi mereka tidak mengontrol dan mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi dan politik sebuah negara.
·         Tetapi sejak 1980 kedua badan ini memperoleh kekuasaan yang tidak terbatas sehingga mereka dapat mendikte negara-negara untuk mengubah tata perekonomiannya kalau mau menerima bantuan IMF dan Bank Dunia. Sejak saat itu dimulailah era neoliberalisme yang sama sekali tidak memberikan ruang bagi campur tangan negara dalam mengatur dan mengelola perekonomian semua diserahkan pada mekanisme pasar. Karena perubahan tersebut maka memberikan dampak pula bagi Indonesia IMF dan Bank Dunia semakin mendikte Indonesia seiring dengan meningkatnya utang luar negeri Indonesia sehingga pada tahun 1998 mengalami keruntuhan ekonomi.
·         Sejak tahun 1998 perekonomian Indonesia dikendalikan oleh IMF dan Bank Dunia. Hal ini terlihat dengan adanya privatisasi BUMN serta perusahaan milik negara lainnya, mergernya banyak bank dan penghapusan dana-dana subsidi (seperti BBM) yang mampu mendatangkan dampak buruk (negatif) bagi Indonesia seperti banyaknya pengangguran, rakyat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup, dsb. Jadi kebijakan ekonomi yang harus dijalankan di Indonesia dengan mengikuti kebijakan IMF dan Bank Dunia sangat merugikan rakyat Indonesia.


Inilah pengaruh langsung dari perekonomian dunia akibat Perang Dunia II yang mempengaruhi sistem pembangunan perekonomian di Indonesia sampai saat ini yaitu sistem kapitalisme dan neoliberalisme.

No comments:

Post a Comment