Saya menulis makalah ini karena kekaguman saya dengan penduduk desa macang yang hanya berbekal informasi dari internet bisa membuat kincir air. berjuang untuk membangun desanya menjadi lebih maju. intinya belajar bisa kapan saja, dimana saja, dari hal apapun selama kita mau berniat untuk mau belajar, berusaha dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik. semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk semua kalangan, bisa mengambil manfaat baik secara fisik ataupun mental dengan menjadi pribadi yang lebih baik.
PEMBUATAN SUMBER DAYA BARU
"MAKALAH PEMANFAATAN KINCIR AIR UNTUK PENDISTRIBUSIAN AIR DI DESA MACANG"
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kekayaan alamnya.Yang mana dua
pertiga dari kepulauan Indonesia tersusun atas perairan. Sehingga otomatis
kesempatan kita akan lebih besar meraup keuntungan jika kita mampu
mengoptimalkan usaha kita terhadap pengelolaan di wilayah perairan nusantara.
Bahkan kaum intelektual beranggapan, kemiskinan di Indonesia bisa turun drastis
hanya dengan melalui pengelolaan perairan Indonesia yang ditangani dengan
serius. Hal ini,dikarenakan perairan kita memiliki simpanan kekayaan di
dalamnya. Maka wajar saja jika pemerintah kita banyak berharap limpahan emas
dari perairan yang ada di Indonesia.
Ironisnya
,di negara kita yang kaya akan persediaan air ini kerap kali mengalami krisis
kekurangan air. Padahal hampir seluruh kepulauan di Indonesia tersusun atas
perairan,entah itu dari lautan maupun sungai. Menurut kami,hal ini tidak lain
dikarenakan kurangnya perhatian serta upaya dari masyarakat Indonesia khususnya
kaum muda dalam memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dialami bangsa.
Kemudian terlepas dari hal itu,tidak dapat kita pungkiri masih banyak daerah di
Indonesia yang sama sekali belum tersentuh dengan yang namanya teknologi. Dimana
dari daerah tersebut pola kehidupannya masih sangat sederhana dan segala proses
pekerjaan mereka masih secara manual. Sehingga terkadang agak menyulitkan.Tidak
hanya itu,masyarakat pedalaman jugalah yang paling sering menjadi objek
kesulitan dalam mendapatkan air. Dan ternyata kekurangan air itulah yang
menjadi pangkal timbulnya penyakit pada orang-orang di Indonesia seperti
kolera,diare,cacingan,dsb.
Sehingga
penulis mencoba memberikan gagasan ide tentang pemanfaatan energi air sebagai
jalan keluar yang bisa memudahkan masyarakat pedalaman dalam memperoleh air.
Sebab dengan memanfaatkan energi air maka hal ini juga bisa dijadikan sebagai
pembangkit energi listrik alami. Dan hal ini kami anggap sangat cocok
diterapkan di Indonesia yang mana daerah-daerahnya belum mendapat sentuhan
teknologi dari pemerintah.
Dengan
demikian karya tulis ilmiah kami yang berjudul “Pemanfaatan Kincir Air Untuk Pendistribusian Air Di Desa Macang,
Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem”, diharapkan mampu menjadi
referensi bagi masyarakat luas pada umumnya dalam hal memudahkan memperoleh
air.
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana
pembuatan dan cara kerja alat pompa kincir air sederhana yang di nilai mampu
mempermudah masyarakat di Desa Macang ?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan karya tulis
ini,bertujuan untuk membagi pengetahuan kepada masyarakat luas dalam menghadapi
krisis kekurangan air dan kesulitan dalam memperoleh air. Dimana dalam karya
tulis ini akan dipaparkan pula mengenai solusi dalam memperoleh air bersih
dengan cepat dan efisien. Sehingga dari hal demikian diharapkan kaum muda mulai
“terangsang” agar kedepannya lebih kreatif dan inovatif lagi dalam membantu
memberi solusi bagi permasalahan bangsa mengingat posisi mereka sebagai
generasi tonggak penerus bangsa.
1.4 Manfaat Penulisan
Dari hasil
penulisan karya tulis ini diharapkan dapat dipakai sebagai
dasar/acuan/referensi dalam hal memudahkan masyarakat khususnya masyarakat
pedesaan dalam memperoleh air serta pengetahuan tentang pembangkit listrik yang
berasal dari energi air. Tidak hanya itu,penulisan karya tulis ini juga dapat
menjadi sebuah penegasan kepada dunia bahwa negara Indonesia merupakan negara
yang memiliki daya kretifitas tinggi dalam pengelolaan sumber daya alamnya,
serta memiliki rasa kepedulian yang tinggi pula terhadap dampak pemanasan
global di dunia.
Batasan Penulisan
Karya Tulis
Ruang lingkup
penulisan karya tulis ilmiah ini dibatasi terutama pada hal-hal pompa kincir
air yang mengandalkan arus air sungai mengalir melalui subak dimana pembahasan
merinci lebih kepada pemanfaatan energi alamiah yang berasal dari alam, dengan
batasan-batasan sebagai berikut:
Alat pompa kincir
air sederhana dibuat dalam bentuk permodelan (diperkecil) yang bekerja dengan
mengandalkan kekuatan arus sungai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Umum Desa Macang
Desa
macang adalah salah satu Desa yang
berada di kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Desa
Macanag merupakan desa pemekaran dari desa induk yaitu Desa Sibetan. Desa
Macang pada tanggal 31 Januari 2005 dengan Keputusan Bupati Karangasem nomor
241 Tahun 2005 terdiri dari dua banjar Dinas yaitu Banjar Dinas Macang dan
Banjar Dinas Triwangsa macang. Desa Macang merupakan desa tersempit di wilayah
Kecamatan Bebandem. Luas wilayah Desa Macang
adalah 1,93Km2 . batas batas d Desa Macang yaitu sebe;ah utara
berbatasan dengan Desa Sibetan , sebelah barat berbatasan dengan desa Sibetan,
sebe;ah timur berbatasan dengan Desa Bebandem dan Sebe;ah selatan berbatasan
dengan Desa Ngis dan desa Tenganan.jumlah KK Desa macang , di Banjar dinas
Macang yaitu 203 KK dan di Banjra Dinas
Triwangsa Macang yaitu 222KK. Penduduk Desa Macang berjumlah 1.554 jiwa terdiri dari 768 laki – laki dan
786 perempuan . penduduk Desa Macang sangat homogen dengan kepercyaan adat
istiadatnya. Penduduk desa macang menganut agama Hindu.
2.2 Krisis Kekurangan Air Bersih di Indonesia
Khususnya di Desa Macang
Krisis
kekurangan air melanda Indonesia padahal Indonesia merupakan negara yang
kaya akan air (perairan). Dimana Indonesia memiliki enam persen persediaan air
dunia atau sekitar 21% dari persediaan air Asia Pasifik, namun pada
kenyataannya dari tahun ke tahun Indonesia mengalami krisis air bersih.
Air
tawar sebagai air bersih, bersumber dari curah hujan yang kemudian tertampung
pada danau, situ, sungai, maupun cekungan air tanah. Indonesia memiliki lebih
dari 500 danau dengan danau Toba, sebagai danau terluas yang memiliki luas
lebih dari 110 ribu hektar. Cekungan air di Indonesia diperkirakan mempunyai total volume
sebesar 308 juta meter kubik.
Dari data
tersebut Indonesia tidak terbantahkan sebagai negara yang kaya akan
ketersediaan air. Sayangnya potensi ketersediaan air dari tahun ke tahun cenderung
berkurang akibat rusaknya daerah tangkapan air utamanya sungai dan pencemaran
lingkungan yang diperkirakan sebesar 15–35% per kapita per tahun. Padahal di
lain pihak kecenderungan konsumsi air bersih justru naik secara eksponensial.
Mengatasi
krisis air bersih. Berdasarkan kondisi air (kualitas maupun ketersediaan) di
Indonesia, potensi sebagai negara yang kaya air tidak mampu menghindarkan
Indonesia dari krisis air bersih. Setiap kali musim kemarau tiba berbagai
daerah mengalami kekeringan air. Bahkan ketika musim penghujan pun krisis air
bersih tetap mengintai lantaran surplus air yang kerap mengakibatkan banjir
sehingga sumber air tidak dapat termanfaatkan.
Krisis
air bersih membuat sebagian besar penduduk Indonesia mesti mengkonsumsi air
yang seharusnya tidak layak minum. United States Agency for International
Development (USAID) dalam laporannya (2007), menyebutkan, penelitian di
berbagai kota di Indonesia menunjukkan hampir 100 persen sumber air minum kita
tercemar oleh bakteri E Coli dan Coliform.
Untuk
mengatasi krisis air bersih paya penyelamatan lingkungan, termasuk di
antaranya penyelamatan sumber-sumber air, harus dilakukan secara
terintegrasi dan berkelanjutan. Upaya penyelamatan lingkungan demi mengatasi
krisis air bersih dapat dilakukan melalui:
Pemanfaatan
sumber daya alam yang ada,terutama dalam hal memudahkan masyarakat dalam
memperoleh air.
Ø Menggalakkan gerakan menanam pohon
seperti one man one tree (selama daur hidupnya pohon mampu
menghasilkan 250 galon air).
Ø Pembangunan tempat penampungan air hujan
seperti situ, embung, dan waduk sehingga airnya bisa dimanfaatkan saat musim
kemarau.
Ø Mencegah seminimal mungkin air hujan terbuang
ke laut dengan membuat sumur resapan air atau lubang resapan biopori.
Ø Dan kesemua itu mesti dilakukan secara
terintegrasi, berkelanjutan dan sesegera mungkin, kecuali kalau kita memang
menikmati dan merasa bangga dengan krisis air bersih di negara yang kaya akan
air.
Untuk
di desa Macang Krisis kekurangan air disebabkan krana topografi desa macang
yang berbukit bukit sedangkan air yang mengalir di sekitar desa sangatlah
banyak.sehingga air tidak bisa naik dan
mengalir ke desa dan air tidak bisa
dimanfaatkan dengan baik ke rumah rumah penduduk.
Pada
awalnya masyarakat mengambil air untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mengambil
air secara manual menggunakan ember dan jerigen di sumber mata air yang disebut
beji dari. Krana hal tersbut sangat tidak efisien digunakan lah genset untuk
menaikkan air kerumah penduduk. Genset tersebut hasil sumbangan dari rotary club Australia. Genset tersebut juga
tidak banyak membantu krana biaya oprasionalnya cukup tinggi. Mesin genset 22{K
tersebut bisa menghabiskan biaya oprasional
5 juta perbulan belum bahan bakarnya sehingga masyarakat yang patungan
membayarnya tidak bisa lagi membiayai biaya oprasional genset tersebut. Genset
tersebutpun juga belum bisa memenuhi kebutuhan air di seluruh desa.
Kemudian
muncullah ide dari dua orang warga desa yaitu I wayan Sugiri dan I Putu Sugiana
membuat kincir air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di desa mereka. Dengan
tidak mengetahui tentang tehnik mesin sama sekali hanya bermodal nekat dan
belajar dari internet mereka akhirnya bisa membuat kincir air dan berhasil
digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga desa Macang. Kincir air tersebut telah
melali revisi pembuatan sebanyak 5 kali dimulai pemanfaatan barang bekas
seperti bangku yang tak terpakai. Krana terbuat dari kayu ketika hujan datang
kayu tersebut tidak bisa melawan arus air.
Experiment
atau percobaan membuat kincir air itu dimulai sejak 2013 lalu. Berrbagai bahan
sempat disulap menjadi kincir. Misalnya, kayu yang akhirnya patah diterjang
air. Setelah beberapa kali gagal, mereka nekat merakit besi, dan akhirnya bisa
bertahan. Butuh waktu sekitar tiga tahun, sebelum akhirnya kincir air dengan
diameter 3 meter itu, mampu menaikan air setinggi 50 meter. Meski
mengatakan kincir itu masih perlu disempurnakan lagi, tapi sudah bisa dinikmati
lebih dari 90 persen warga Macang. Termasuk kantor dan sekolah di Macang juga
menikmatinya. Dan, harga air yang dijual kepada masyarakat juga
diklaim jauh lebih murah dibandingkan air PDAM. Pihak pengelola sudah mendapat
penghasilan rata-rata Rp 7 juta per bulan.
Untuk
Modal pembuatan kincir ini sekitar Rp 60 juta. Dan untuk biaya operasional
Tidak sampai Rp 2 juta per bulan
Agar
kincir air itu lebih awet, maka jam operasional diatur. Yakni dari
pukul 10.00 hingga pukul 06.00 keesokan harinya. Supaya air tetap lancar, maka
dibantu genset yang beroperasi selama kincir dimatikan, dari pukul
06.00-10.00.
Dari
sumber air, debit diangkat ke bak penangkap berkapasitas satu meter kubik. Dari
bak penangkap air dialirkan ke reservoar penyaring berukuran 2 x 2,5 meter.
Dari sana air di lempar sejauh 500 meter ke atas bukit setinggi 50 meter dengan
pipa 1,5 dim. Dari reservoar induk berkapasitas 67 meter kubik itu air kemudian
didistribusikan ke perkampungan dengan sistem gravitasi.
2.3 Daerah Aliran Sungai di Indonesia
Sebelumnya perlu
kita ketahui bahwa di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai(DAS). Sementara,apabila ditinjau dari
derasnya aliran sungai yang ada di Indonesia diketahui 65 % dari keseluruhan
sungai memiliki aliran arus yang cukup deras. Sehingga kami
berpikir,dikarenakan banyaknya sungai yang beraliran deras di Indonesia maka
kenapa tidak kalau kita manfaatkan energi aliran arus sungai tersebut, untuk
dimanfaatkan masyarakat lokal.
Kemanfaatan
terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai
saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk
dijadikan objek wisata sungai dan yang paling penting apabila kita manfaatkan
sungai sebagai energi alami yang bisa kita pergunakan.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Jenis Data
Jenis
data, fakta atau informasi primer yang dikumpulkan berasal dari penelitian(
pembuatan permodelan alat),komunikasi pribadi dan focus group discussion (FGD).
Data sekunder yang berupa buku, majalah atau lainnya digunakan sebagai bahan
tambahan informasi guna melengkapi data primer.Kemudian beberapa artikel ilmiah
ditelusur dengan menggunakan jasa penelusuran, yaitu melalui wikipedia,
sedangkan sebagian besar hukum-hukum yang dipergunakan dalam karya tulis ini
diperoleh dari buku-buku fisika dan keteknik sipilan.
3.2 Rancangan Penulisan
Agar
tulisan yang dibuat efisien dan efektif, disusunlah kerangka tulisan
berdasarkan topik tulisan yang diangkat. Berdasarkan kerangka tulisan itulah
kemudian data dikumpulkan, disarikan, disusun, diolah, dan ditafsirkan. Hasil
tafsiran kemudian dianalisis dan disintesis yang kemudian dihasilkan sebuah
simpulan. Hasil analisis dan síntesis ini berupa gagasan baru untuk memecahkan permasalahan
yang ditemukan dalam literatur.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data
utama dikumpulkan melalui percobaaan penelitian dari membuat sebuah alat pompa kincir air yang di
modelkan/diskalakan di desa Macang. Kemudian sebagian informasi tambahan
lainnya diperoleh melalui buku-buku,majalah serta dari internet. Pada tahap ini
data, fakta dan informasi dicari dan diidentifikasi. Data diseleksi, yang
sesuai dengan topik tulisan dipisahkan dari yang tidak sesuai. Data yang sesuai
dengan topik tulisan dipisahkan berdasarkan kesesuaiannya dengan sub-sub
judul dalam kerangka tulisan.
3.4 Teknik Penarikan Kesimpulan
Simpulan dibuat
dengan menggunakan pola pikir induktif, yaitu menarik simpulan sebagian dari
hasil penelitian serta sumber referensi data.Sementara saran atau rekomendasi
dibuat berdasarkan hasil simpulan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
KIncir Air di
Desa Macang menggunakan aliran air Sungai Buhu melalui aliran subak Naga
Sungsang dan Subak Macang . Untuk pembuatan Kincir air di Desa Macang
diperlukan beberapa bahan yang sederhana dan bak penampungan air.
4.1 Alat dan Bahan yang digunakan:
Ø Pipa plastik berdiameter ½ inchi
Ø Selang berdiameter ½ inchi
Ø Ember cat 5 kg diameter 17 cm
Ø Lahar diameter 2 cm
Ø Lem Silicone
Ø Lem Pipa
Ø Kincir
Ø Dinamo Sepeda 6 Volt
Ø Penyambung selang ( Bentuk L)
Ø Kawat
4.2 Langkah- Langkah Pembuatan Alat
1.
Sediakan alat dan
bahan seperti yang tercantum di atas,
2.
Lubangi ember cat
5 kg di tengahnya pada kedua sisi depan-belakang dan dimasukkan pipa ½ inchi,
3.
Lilitkan selang
pada permukaan ember cat, kemudian ikat selang tersebut dengan menggunakan
kawat supaya selang tidak bergerak,
4.
Sambungkan
penyambung pipa (bentuk L) dari ujung selang menuju pipa besi menggunakan lem
pipa, Tapi sebelum itu lubangi pipa supaya selang bisa masuk ke dalam. Kemudian
gunakan lem silicone untuk mengeratkan selang ke pipa plastik,
5.
Sumbat bagian
dalam pipa di salah satu sisi agar air bisa keluar hanya pada satu sisi pipa
saja,
6.
Pasangkan kincir
di kedua ujung pipa kurang lebih 6 cm dari ember yang sudah dililitkan selang ,
7.
Pasangkan lahar
di kedua ujung pipa untuk memudahkan pergerakan pompa,
8.
lalu pasangkan
dinamo sepedanya sebagai pembangkit listrik dibagian kanan alat.
4.3 Fungsi Alat
1.
Pipa berfungsi
sebagai penopang wadah pompa. Dimana pipa ini memiliki lubang yang berdiameter
2 cm dan berfungsi sebagai pengaliran air yang masuk.
2.
Selang berfungsi
sebagai tempat masuknya air yang kemudian akan dialiri sampai diujung besi
pembuangan. Dimana selang ini dililit melingkar mengitari ember ( wadah ).
3.
Penyambung Selang
berfungsi sebagai penyambung antara selang yang dililitkan di wadah ke besi
panjang agar aliran air masuk dari selang kemudian keluar ke ujung besi yang
sebagai tempat keluar/pembuangan.
4.
Ember Cat
berfungsi sebagai wadah alat.
5.
Kincir berfungsi
sebagai motor penggerak alat yang kekuatan putarannya sangat bergantung pada
kuatnya arus sungai.
6.
Dinamo sepeda
berfungsi pembangkit listrik. Jadi,listrik ini akan dihasilkan secara alami
dengan mengandalkan dari putaran kincir alat. Dimana hubungan antara kekuatan
listriknya juga bergantung pada kuatnya arus sungai.
7.
Lahar berfungsi
untuk memudahkan pompa untuk berputar.
4.4 Cara Kerja Alat
Alat diletakkan
di Aliran Subak, dimana subak tersebut memeiliki aliran arus yang deras. Dengan
posisi pompa yang terendam air setinggi kurang lebih 8 cm. Serta posisi/letak
alat berlawanan dengan arah arus sungai. Kemudian,saat alat diletakkan maka
kincir mulai berputar lalu air masuk ke dalam ujung selang terus mengalir
berputar menuju selang pembuangan.
4.5 Keunggulan Alat
Ada berbagai
alasan mengapa alat pompa kincir air sederhana ini di nilai memiliki beberapa
keunggulan,antara lain:
1. Secara Umum
a). Tanpa
penggunaan energi listrik
Alat ini bisa
bekerja tanpa adanya energi listrik. Hal ini dikarenakan adanya energi dari
alam yang mampu kita manfaatkan sebagai energi pembangkit listrik itu sendiri.
Alat ini,bisa pula kita katakan sebagai solusi/jalan keluar atas tingginya
kontribusi Indonesia terhadap pemanasan global di dunia. Apalagi kini di
Indonesia sering terjadi pemadaman lampu secara bergiliran yang kerap kali
mengganggu aktifitas dari seluruh komponen masyarakat Indonesia. Tidak hanya
itu,kita ketahui pula bahwa masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang sama
sekali belum tersentuh oleh listrik dari pemerintah sehingga daerah tersebut
masih bersifat pedesaan/pedalaman. Hal inilah yang menjadi akar pemicu mengapa
taraf pendidikan di tiap daerah di Indonesia masih belum rata, karena informasi
dari dunia belum dapat masuk ke daerah-daerah pedalaman. Sehingga dengan adanya
alat ini,segala permasalahan tersebut sekiranya segera teratasi.
b). Upaya
pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia, khususnya Sungai
Telah dibahas
pada bab sebelumnya,bahwa di Indonesia sendiri di berbagai daerahnya memiliki
banyak aliran sungai yang berarus deras. Sehingga apabila arus sungai ini kita
dapat manfaatkan dengan baik maka dapat dijadikan sebagai pembangkit listrik.
Tidak hanya itu, dengan adanya alat ini, maka akan memudahkan lagi masyarakat
di Indonesia dalam memperoleh air.
c.) Mudah dan
efisien
Alat ini dinilai
sangat mudah dan efisien dikarenakan peralatannya dapat diperoleh dari
barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Atau dalam istilah ilmu
lingkungannya biasa disebut sebagai “Reuse”. Yaitu penggunaan kembali barang
yang sudah tidak terpakai lagi dengan kegunaan yang berbeda. Sehingga alat ini
bisa menghemat biaya dan juga sebagai upaya kita dalam mencegah pemanasan
global. Selain itu,alat ini juga bisa langsung dipergunakan oleh masyarakat
biasa karena mekanisme kerja alat ini cukup sederhana alias tidak merumitkan.
2. Secara Khusus
a.) Efisien
untuk masyarakat
Desa Macang lebih efisien dalam mengambil air karena air telah mengalir ke
masing masing rumah. Tidak perlu membawa jerigen dan ember untuk mengambil air
ke sumber mata air yang jaraknya cukup jauh.
b.) Ekonomis
lebih ekonomis
penggunaan kincir air untuk masyarakat Desa Macang karena hanya membayar urunan
tiap bulan sebesar Rp. 5.000 masyarakat Desa Macang sudah menikmati air bersih.
Juga pemanfaatan air yang tersedia bisa membuka ekonomi baru seperti peternakan
Babi. Juga mengehemat Tenaga hingga bisa mengerjakan hal lain yang lebih
produktif.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan dalam pembuatan alat pompa kincir air sederhana
diperoleh bahwa alat ini bekerja dengan sangat mengandalkan energi dari arus
sungai. Dimana kuatnya aliran air yang keluar dari alat pemompa tergantung
seberapa kuat arus sungai itu. Sehingga dengan kuatnya arus tersebut, kincir
pompa akan terus berputar, sehingga air dari dalam pemompa akan semakin kuat
mengalir keluar. Kemudian,di dekat kincir dipasangkan dinamo sepeda yang akan
di hubungkan ke kutub listrik sehingga ketika kincir alat pemompa berputar maka
akaan menghasilkan energi listrik. Dan kuatnya energi listrik yang dihasilkan
juga bergantung pada seberapa kuat kincirnya berputar.
Dengan
adanya alat ini sangat membantu masyarakat Desa macang dalam memenuhi kebutuhan
terhadap air bersih. Air bersih tersebut bisa didapat dengan murah, cepat dan
efisien.
5.2 Saran dan Rekomendasi
Sekiranya
dari pembuatan alat pompa kincir air sederhana ini,kedepannya mampu di teliti
lebih lanjut lagi agar mampu memberikan manfaat yang lebih besar bagi kehidupan
bangsa. Sebab apabila alat ini dibuat dalam ukuran yang skalanya diperbesar
maka pompa ini akan bisa mengeluarkan air dalam debit yang besar. Kemudian bisa
juga dijadikan sebagai pembangkit energi listrik dalam jumlah volt yang besar.
Dan tidak menutup kemungkinan apabila alat ini dibuat dalam skala yang
diperbesar maka dapat dijadikan sebagai energi pembangkit litrik sebuah desa.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2015. Bali Dalam Angka 2015.
Denpasar
No comments:
Post a Comment