MAKALAH LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada umumnya manusia
bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam
yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.Sumber daya alam yang utama bagi
manusia adalah tanah, air, dan udara.Tanah merupakan tempat manusia untuk
melakukan berbagai kegiatan.Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen
terbesar dari tubuh manusia.Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan
dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik.Selain itu,
udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan
yang sehatkanterwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang
baik.Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa
faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai
keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di
berbagai daerah.Oleh karena itu penulis menyusun makalah ini agar pembaca ikut
menjaga dan mengatasi permasalahan lingkungan hidup ini.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan
lingkungan hidup?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan kualitas dan baku mutu lingkungan?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan
pencemaran, perusakan, dan risiko lingkungan hidup?
1.2.4 Bagaimana usaha melestarikan
lingkungan hidup?
1.2.4 Bagaimana implementasi pembangunan
berkelanjutan?
1.3
Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui tentang
lingkungan hidup.
1.3.2 Untuk mengetahui tentang kualitas
dan baku mutu lingkungan.
1.3.3 Untuk mengetahui tentang pencemaran,
perusakan, dan risiko lingkungan hidup.
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana usaha
melestarikan lingkungan hidup.
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana
implementasi pembangunan berkelanjutan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 LINGKUNGAN HIDUP
1. Pengertian Lingkungan
Hidup
Pengertian Lingkungan Hidup Menurut UU No 32 Tahun 2009
Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
Pengertian
Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli
Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto
Lingkungan hidup diartikan sebagai jumlah semua benda dan
kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan
kita.
S.J Mcnaughton dan Larry L. Wolf
Lingkungan hidup adalah semua factor eksternal yang bersifat
biologis dan fisika yang langsung memengaruhi kehidupan, pertumbuhan,
perkembangan, dan reproduksi organisme.
Michael Allaby
Lingkungan hidup adalah kondisi fisik, kimia, dan biotik di
sekitar organisme.
Prof. Dr. St. Munadjat Danusaputro, S.H.
Lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di
dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada
yang mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lain.
Sri Hayati
Lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang dengan
semua benda dan keadaan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang memengaruhi peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
Jonny Purba
Lingkungan hidup diartikan sebagai wilayah yang merupakan
tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antarberbagai kelompok
beserta pranatanya dengan simbol dan nilai.
Emil Salim
Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan, dan
pengaruh dalam ruangan yang kita tempati dan memengaruhi hal yang hidup
termasuk kehidupan manusia.
2. Lingkungan Biotik dan Lingkungan Abiotik
a. Lingkungan Biotik
Lingkungan biotik adalah semua
lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen mahluk hidup di permukaan
bumi.Komponen lingkungan biotik, misalnya tumbuhan, hewan dan manusia.
Komponen lingkungan biotik menurut
fungsinya dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu produsen, konsumen, dan
pengurai.
1)
Produsen
Produsen adalah mahluk hidup yang dapat menghasilkan
makanan sendiri melalui proses fotosintesis, dengan demikian kelompok produsen
ditempati tumbuhan yang berklorofil.
2)
Konsumen
Kelompok konsumen merupakan mahluk hidup yang mampu
memanfaatkan hasil pengolahan makanan dari kelompok produsen.Kelompok konsumen
tidak memiliki kemampuan untuk membuat makanan sendiri.
Kelompok konsumen terdiri dari manusia dan
hewan.Kelompok hewan dibedakan menjadi herbivora, karnivora, dan omnivora.Herbivora
merupakan kelompok hewan pemakan tumbuhan.Karnivora merupakan kelompok hewan
pemakan daging.Omnivora adalah kelompok hewan pemakan tumbuhan dan daging.
Dalam rantai makanan kelompok herbivora, karnivora,
dan omnivora menempati tingkatan konsumn yang berbeda.hewan yang memakan
tumbuhan menempati kedudukan sebagai konsumen tingkat pertama. Kelompok
karnivora menempati kedudukan sebagai konsumen tingkat kedua.Kelompok omnivora
menempati konsumen tingkat tiga.
3)
Pengurai
Kelompok pengurai merupakan golongan organisme yang
berperan dalam menguraikan sisa-sisa jasad mati dari organisme lain. Kelompok
pengurai, misalnya bakteri dan jamur. Hasil penguraian organisme ini akan
kembali menjadi unsur hara yang menyuburkan tanah.
b.
Lingkungan abiotik
Lingkungan abiotik adalah semua benda
mati di permukaan bumi yang bermanfaat dan berpengaruh dalam kehidupan manusia
serta mahluk hidup lainnya.contoh lingkungan abiotik, misalnya tanah, air,
udara, dan sinar matahari.
1)
Air
Air merupakan sumber kehidupan.Air sangat dibutuhkan
mahluk hidup untuk melangsungkan kehidupan, air digunakan manusia dan mahluk
hidup lainnya untuk berbagai keperluan.Air digunakan manusia untuk minum,
mandi, dan mencuci.Bagi hewan, air juga digunaka untuk memenuhi kebutuhan air
minum.Bagi tumbuhan air, berperan untuk melarutkan unsur-unsur hara yang
diserap oleh akar.
2)
Tanah
Tanah merupakan bagian dari lapisan atas permukaan
bumi. Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan. Tanah dalam kehidupan
berfungsi sebagai tempat tinggal mahluk hidup dan menyediakan beragam bahan
tambang yang dibutuhkan manusia.
Tanah juga menyediakan beragam mineral atau unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Tanah juga menyediakan beragam mineral atau unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
3)
Udara
Kehidupan dipermukaan bumi dapat berjalan dengan baik,
salah satunya karena adanya udara.Udara menyelimuti permukaan bumi.Lapisan
udara yang menyelimuti permukaan bumi disebut atmosfer.
4)
Sinar matahari
Matahari merupakan pusat dari tata surya.Matahari
termasuk bintang terdekat dengan bumi.Oleh karena itu, pancaran sinar matahari
dapat sampai ke permukaan bumi.
Sinar matahari berperan bagi kehidupan di permukaan bumi. Bagi tumbuhan, sinar matahari berperan untuk membantu proses fotosintesis. Bagi manusia, sinar matahari dalam kehidupan sehari-hari dimanfaatkan untuk mengeringkan jemuran dan membantu proses pembuatan garam. Saat ini sinar matahari telah digunakan sebagai sumber energi untuk bahan bakar mobil.
Sinar matahari berperan bagi kehidupan di permukaan bumi. Bagi tumbuhan, sinar matahari berperan untuk membantu proses fotosintesis. Bagi manusia, sinar matahari dalam kehidupan sehari-hari dimanfaatkan untuk mengeringkan jemuran dan membantu proses pembuatan garam. Saat ini sinar matahari telah digunakan sebagai sumber energi untuk bahan bakar mobil.
3. Aliran Energi dan Materi dalam Ekosistem
Tenaga atau energi
dibutuhkan oleh seluruh organisme untuk melakukan suatu usaha atau aktivitas.
Sebagai contoh, tumbuhan membutuhkan energi dari cahaya matahari, hewan dan
manusia membutuhkan energi yang dihasilkan dai proses pengolahan makanan di
dalam tubuh.
Energi yang terdapat di
lingkungan sekitarmu memiliki bentuk yang bermacam-macam, seperti energi
cahaya, energi listrik, energi kimia, energi panas, dan sebagainya.Setiap
bentuk energi dapat diubah menjadi bentuk energi lainnya.para ilmuwan yang
mempelajari perubahan energi tersebut menemukan fenomena bahwa energi tidak
dapat diciptakan. Fenomena ini juga berlaku di dalam suatu ekosistem. Setiap
organisme mendapatkan energinya dengan cara mengubah energi yang berasal dari
lingkungannya, seperti tumbuhan yang bergantung pada cahaya matahari atau hewan
dan manusia yang membutuhkan makanan sebagai sumber energinya.
Macam-Macam Aliran Energi :
1. Tingkat
Trofik
Interaksi antara organisme dengan lingkungan
dapat terjadi karena adanya aliran energi.Aliran energi adalah jalur satu arah
dari perubahan energi pada suatu ekosistem. Proses aliran energi antarorganisme
dapat terjadi karena adanya proses makan dan dimakan. Proses makan dan dimakan
terjadi antara satu kelompok organisme dengan kelompok organisme lainnya.
Setiap kelompok organisme yang memiliki sumber makanan tertentu disebut dengan
tingkat trofik.Dalam suatu ekosistem terdapat beberapa macam tingkat trofik
seperti produsen, konsumen dan decomposer.
a. Produsen
Energi memasuki suatu ekosistem dimulai dari
energi radiasi (cahaya matahari) yang sebagian diserap oleh tumbuhan, ganggang,
dan organisme fotosintetik lainnya. Energi cahaya matahari kemudian diubah
menjadi energi kimia melalui proses fotosintetik. Energi kimia tersebut
disimpan dalam bentuk senyawa organic seperti molekul glukosa.Molekul glukosa
kemudian dipecah dan digunakan sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas
seperti tumbuh dan berkembang, bernapas, memperbaiki jaringan yang rusak, dan
lain sebagainya. Seluruh organisme berklorofil seperti tumbuhan dan ganggang
hijau yang dapat mengolah makanannya melalui proses fotosintesis disebut
organisme autotrof atau dalam suatu ekosistem disebut dengan produsen.
b. Konsumen
Organisme seperti hewan membutuhkan makanan
berupa organisme lain (tumbuhan atau hewan lain) sebagai sumber energinya.
Organisme yang tidak dapat mengolah makanannya disebut organisme heterotrof
atau konsumen.Konsumen dalam suatu ekosistem dapat dikelompokkan menjadi
beberapa tingkat.Konsumen tingkat we (konsumen primer) adalah kelompok
organisme yang secara langsung memakan produsen.Anggota konsumen authority
adalah kelompok herbivore atau pemakan tumbuh-tumbuhan, seperti belalang,
kelinci, kambing, dan sebagainya.
Konsumen tingkat II (konsumen sekunder) adalah
kelompok organisme yang memakan konsumen primer.Konsumen tingkat III (konsumen
tersier) adalah kelompok organisme yang memakan konsumen sekunder.Konsumen
sekunder dan tersier beranggotakan kelompok karnivora atau pemakan daging
seperti singa, elang, ular, serigala dan sebagainya.
Selain itu, konsumen primer, konsumen sekunder,
dan seterusnya juga dapat merupakan anggota kelompok omnivore, yaitu organisme
yang memakan tumbuhan dan hewan seperti ayam, manusia, dan sebagainya.
c. Dekomposer atau Detritivora
Beberapa organisme mendapatkan energinya dengan
cara memakan detritus atau materi organic dari organisme lain. Detritus dapat
berupa bangkai, feses, daun busuk, dan lain sebagainya.Organisme yang memakan
detritus disebut dengan detritivora.Organisme detritivora seperti cacing tanah,
kutu kayu, kepiting, dan siput biasanya banyak terdapat di dalam tanah atau di
dasar perairan.
Sisa-sisa materi organic tidak hanya dihancurkan
oleh detritivora. Organisme lain seperti bakteri dan jamur juga menggunakan
sisa materi organic tersebut sebagai sember energinya. Organisme yang
menggunakan sisa-sisa materi organic dan produk terdekomposisi lainnya disebut decomposer atau saprotrof.
4.
Rantai Makanan dan Piramida Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa
makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu.Dalam rantai
makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai konsumen, dan produsen.
Konsumen yaitu makhluk hidup yang tidak
dapat membuat makanan sendiri. Konsumen tergantung pada makhluk hidup lain.
Contohnya manusia dan hewan.
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat
membuat makanannya sendiri.Contohnya tumbuhan hijau.
Konsumen yang memperoleh makanan
langsung dari produsen disebut konsumen tingkat satu (Konsumen I).Sementara
itu, konsumen yang menmperoleh makanan dari konsumen I dinamakan konsumen
tingkat dua (Konsumen II) dan seterusnya.
Contoh Rantai makanan adalah:
Piramida makanan adalah suatu
piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi jumlah biomassa dan energi
dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu ekosistem.Komposisi biomassa
terbesar terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida.Demikian pula
jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida. Komposisi biomassa dan
energi ini semakin ke atas semakin kecil karena selama proses perpindahan
energi terjadi penyusutan jumlah energi pada setiap tingkat trofik.
5.
Siklus Biogeokimia
Biogeokimia adalah
suatu perubahan atau pertukaran unsur-unsur penting yang berlangsung secara
terus menerus antara komponen abiotik dan komponen biotik.Fungsi daur
biogeokimia adalah untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di bumi, karena
materi hasil daur biogeokimia ini bisa digunakan oleh semua komponen penyusun
ekosistem untuk memperoleh kondisi homeostatis.
a.
Siklus Air
Perpindahan air dari darat, laut,
sungai, rawa, atmosfer, dan antara organisme dengan lingkungan.
b.
Siklus Karbon dan Oksigen
Sumber karbon di alam: CO2
§ CO2 di
alam → fotosintesis → tumbuhan mati → karbon tersimpan di dalam fosil
§ Makhluk
hidup bernapas → mengeluarkan CO2 dipakai untuk fotosintesis
§ Hewan
mati → karbon tersimpan di dalam fosil
§ Fosil
→ bahan bakar → CO2 terlepas kembali ke udara
Proses timbal balik fotosintesis dan
respirasi seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama karbon.
Naik turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh penurunan
aktivitas Fotosintetik.Dalam skala global kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer
melalui respirasi hampir menyeimbangkan pengeluarannya melalui fotosintesis.
Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan
bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir.Sebagai akibatnya
jumlah CO2 di atmosfer meningkat.CO2 dan O2 atmosfer juga berpindah masuk ke
dalam dan ke luar sistem akuatik, dimana CO2 dan O2 terlibat dalam suatu
keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan anorganik lainnya.
c.
Siklus Nitrogen
Pada umumnya makhluk hidup tidak dapat
mengambil langsung nitrogen yang ada di udara. Tapi nitrogen dapat diambil pada
proses fiksasi nitrogen oleh bakteri Azotobacter dan Rhizobium.
d.
Siklus Fosfor
§ Sangat
dibutuhkan untuk membentuk asam nukleat, protein, ATP
§ Fosfor
tidak mengalami fase gan
§ Batuan
yang mengandung fosfat → pelapukan → fosfat terbawa ke laut → terbentuk sedimen
§ Bakteri
dan jamur → mengurai materi anorganik di tanah → fosfor → dipakai tumbuhan
§ Fosfat
di tanah → digunakan tumbuhan → dimakan herbivor → dimakan karnivor → fosfat
keluar melalui urin dan feses.
e.
Siklus Belerang (sulfur)
§ Sulfur
→ fotosintesis → hewan → protein
§ Sulfur
mengalir ke laut atau terurai menjadi gas H2S dan SO2 → hujan
Belerang dalam tubuh organisme merupakan
unsur penyusun protein.Di alam, sulfur (belerang) terkandung dalam tanah dalam
bentuk mineral tanah dan di udara dalam bentuk SO atau gas sulfur dioksida.
Ketika gas sulfur dioksida yang berada di udara bersenyawa dengan oksigen dan
air, akan membentuk asam sulfat yang ketika jatuh ke tanah akan menjadi bentuk
ion-ion sulfat (SO4 2- ). Kemudian ion-ion sulfat tadi akan diserap oleh
tumbuhan untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Ketika manusia atau hewan
memakan tumbuhan, maka akan terjadi perpindahan unsur belerang dari tumbuhan ke
tubuh hewan atau manusia.
Ketika hewan atau tumbuhan mati,
jasadnya akan diuraikan oleh bakteri dan jamur pengurai dan menghasilkan bau
busuk, yaitu gas hidrogen sulfida (H2S) yang akan dilepas ke udara dan sebagian
tetap ada di dalam tanah. Gas hidrogen sulfida yang ada di udara akan
bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur oksida, dan yang di tanah oleh
bakteri tanah akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida yang
nanti akan diserap kembali oleh tumbuhan.
2.2
KUALITAS DAN BAKU MUTU LINGKUNGAN
1.
Kualitas Lingkungan
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup
diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang
optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan
itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal
ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan
dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual
seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya. Kualitas lingkungan
hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu :
a.
|
Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen
biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia,
sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air,
udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik
jika interaksiantar komponen berlangsung seimbang.
|
b.
|
Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam
hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas
lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup
sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
|
c.
|
Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi
(benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya.
Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan
juga termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian,
sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik
jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua
anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
|
2.
Penyebab Kerusakan Lingkungan
a.
Kerusakan akibat letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi merupakan salah
satu aktivitas vulkanisme.Letusan gunung berapi merupakan gejala alam.Manusia
tidak mampu membendung atau mencegahnya.Akibat dari letusan gunung berapi dapat
merusak lingkungan hidup.Kerusakan itu antara lain :
1)
Kerusakan gunung berapi melemparkan berbagai material
padat yang dapat menimpa perumahan, daerah pertanian, hutan, dan sebagainya.
2)
Hujan abu vulkanik yang menyertai letusan dapat
menyebabkan terganggunya pernapasan juga pemandangan yang gelap, dan dapat
menutupi areal pertanian
dan perkebunan yang bisa mengurangi produksi.
dan perkebunan yang bisa mengurangi produksi.
3)
Aliran lahar dapat menyebabkan pendangkalan sungai,
sehingga ketika hujan turun menimbulkan banjir.
4)
Gas yang mengandung racun dapat mengancam keselamatan
makhluk disekitar gunung api.
5)
Lava panas yang meleleh akan merusak dan mematikan apa
saja yang dilaluinya. Setelah dingin, akan membeku menjadi batuan yang keras
yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
6)
Awan panas yang berhembus dengan kecepatan tinggi dan
tidak terlihat mata
dapat menewaskan makhluk hidup yang dilaluinnya.
dapat menewaskan makhluk hidup yang dilaluinnya.
7)
Lahar dingin, dapat merusak areal pertanian, dan daerah
permukiman penduduk serta bangunan lain.
8)
Debu-debu gunung api yang bertebaran di udara, dapat
menghalangi radiasi matahari, dan membahayakan penerbangan udara.
b.
Kerusakan akibat gempa bumi.
Gempa bumi merupakan hentakan lapisan
bumi yang bersumber dari lapisan di sebelah dalam merambat ke permukaan bumi.
Kerusakan akibat gempa bumi menimbulkan gejala langsung maupun tidak langsung:
1)
Banjir atau tanggul rusak.
2)
Gempa di dasar laut menyebabkan tsunami.
3)
Tanah di permukaan menjadi merekah.
4)
Tanah longsor.
5)
Bangunan roboh.
6)
Kebakaran yang terjadi akibat dampak lanjutan gempa.
c.
Kerusakan akibat Cyclon (angin topan).
Siklon adalah tekanan udara rendah
berupa angin-angin topan atau badai.Kerusakan yang ditimbulkannya tergantung
dengan kuat arusnya. Tipe-tipe siklon:
1)
Siklon tropik: terjadi di permukaan laut.
2)
Siklon Gelombang: di daerah lintang sedang dan lintang tinggi
bersifat sangat merusak.
3)
Tornado di AS : merupakan siklon hebat yang berasal
dari anginnya yang sangat kuat.
Kerusakan yang disebabkan oleh angin
topan adalah sebagai berikut:
1)
Rumah-rumah yang kurang kuat terbawa sampai beberapa
kilometer.
2)
Bangunan rumah tembok dan gedung-gedung rusak atapnya
bahkan ada yang roboh.
3)
Merusak areal hutan, perkebunan, dan pertanian.
d. Kerusakan akibat aktivitas manusia.
1)
Pertanian
Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang. Akibat lebih jauh, saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir, sementara itu saat musim kemarau tempat seperti itu akan mengalami kekurangan air.
Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang. Akibat lebih jauh, saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir, sementara itu saat musim kemarau tempat seperti itu akan mengalami kekurangan air.
2)
Perikanan
Cara penangkapan ikan yang salah, seperti menggunakan pukat harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan. Apalagi bila menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan besar yang mati, tetapi larva dan ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati.
Cara penangkapan ikan yang salah, seperti menggunakan pukat harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan. Apalagi bila menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan besar yang mati, tetapi larva dan ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati.
3)
Teknologi dan Industri
Penggunaan traktor dalam membajak sawah sebagai alat bantu,
traktor memang mempermudah dan mempercepat dalam membajak sawah. Namun, kadang
ada hal lain yang terbawa seperti, sisa bahan bakar, buangan oli, dan
sebagainya. Hal tersebut bisa merusak lingkungan.
4)
Pencemaran
Pencemaran (polusi) adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air, dan tanah) karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu.
Pencemaran (polusi) adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air, dan tanah) karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu.
3.
Baku Mutu Lingkungan
Baku mutu
lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap
makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Menurut pengertian
secara pokok, baku mutu adalah peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan
yang berisi spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang atau
jumlah kandungan yang boleh berada dalam media ambien. Secara objektif, baku
mutu merupakan sasaran ke arah mana suatu pengelolaan lingkungan ditujukan.
Kriteria baku mutu adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data
ilmiah yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas air atau
udara yang ada dapat digunakan sesuai objektif penggunaan tertentu.
4.
Langkah-Langkah Penyusunan Baku Mutu Lingkungan
a.
Identifikasi dari penggunaan sumber daya
atau media ambien yang harus dilindungi (objektif sumber daya tersebut
tercapai).
b.
Merumuskan formulasi dari kriteria
dengan menggunakan kumpulan dan pengolahan dari berbagai informasi ilmiah.
c.
Merumuskan baku mutu ambien dari hasil
penyusunan kriteria.
d.
Merumuskan baku mutu limbah yang boleh
dilepas ke dalam lingkungan yang akan menghasilkan keadaan kualitas baku mutu
ambien yang telah ditetapkan.
e.
Membentuk program pemantauan dan
penyempurnaan untuk menilai apakah objektif yang telah ditetapkan tercapai.
5.
Jenis-Jenis Baku Mutu Lingkungan
a.
Baku mutu air pada sumber air, disingkat
baku mutu air, adalah batas kadar yang diperolehkan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat dalam air, namun air tetap berfungsi sesuai dengan
peruntukannya;
b.
Baku mutu limbah cair adalah batas kadar
yang diperolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dibuang dari sumber
pencemaran ke dalam air pada sumber air, sehingga tidak menyebabkan
dilampauinya baku mutu air;
c.
Baku mutu udara ambien adalah batas
kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di udara, namun
tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan dan benda;
d.
Baku mutu udara emisi adalah batas kadar
yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dikeluarkan dari sumber
pencemaran ke udara, sehingga tidak mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara
ambien;
e.
Baku mutu air laut adalah batas atau
kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain yang ada atau harus ada,
dan zat atau bahan pencemar yang ditenggang adanya dalam air laut.
2.3
PENCEMARAN, PERUSAKAN, DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
1.
Pencemaran Lingkungan Hidup
Menurut UU No. 32 Tahun
2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan.Macam-macam pencemaran adalah sebagai berikut:
a.
Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap
buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1)
CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil(batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil(batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
2)
CO
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.
3)
CFC
Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray). Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.
Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray). Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.
4)
SO, SO2
Gas
belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara).Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan
air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam.Maka terjadilah hujan asam.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati.Produksi pertanian merosot.Besi dan logam mudah berkarat.Bangunan –bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak.Demikian pula bangunan gedungdan jembatan.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati.Produksi pertanian merosot.Besi dan logam mudah berkarat.Bangunan –bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak.Demikian pula bangunan gedungdan jembatan.
5)
Asap Rokok
Polutan udara
yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung
berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru,
mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
b.
Pencemaran Suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan
bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi
keras sehingga mengganggu pendengaran.
c.
Pencemaran Air
Polusi air dapat disebabkan oleh
beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
1)
Pembuangan limbah industri, sisa
insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen
mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi
dan bersifat racun.
2)
Sampah organik yang dibusukkan oleh
bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan
organisme air
3)
Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan
pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu
penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming
alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar
matahari terhalang.
Salah satu bahan pencemar di laut adalah
tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering
terjadi.Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya.(Untuk
membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan
dibutuhkan biaya yang mahal.Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia
semakin banyak.Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut.
Bila terjadi pencemaran di air, maka
terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air.Akumulasi pencemar ini
semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.
d.
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa
jenis pencemaran berikut ini:
1)
Sampah-sampah plastik yang sukar hancur,
botol, karet sintesis,
pecahan kaca, dan kaleng
pecahan kaca, dan kaleng
2)
Detergen yang bersifat non bio
degradable (secara alami sulit diuraikan)
3)
Zat kimia dari buangan pertanian,
misalnya insektisida.
2.
Perusakan Lingkungan Hidup
a Pertanian dan perikanan
Penggundulan hutan merupakan salah
satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang
berpindah.Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi
alang-alang. Akibat lebih jauh, saat musim hujan, akan terjadi proses
pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir.
Sementara itu, saat musim kemarau tempat seperti itu akan mengalami kekurangan
air. Contoh lain pemberian pupuk dan penyemprotan hama yang berlebihan. Cara
penangkapan ikan yang salah seperti menggunakan pukat harimau juga menyebabkan
kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan. Apalagi bila
menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan besar akan mati, tetapi larva dan
ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati.
b Teknologi
Teknologi
yang pesat mempercepat
dan mempermudah manusia dalam mengolah alam (lingkungan hidup).Hanya saja dalam
penggunaan teknologi harus tepat dan sesuai dengan keadaan suatu
daerah.Pemanfaatan teknologi yang tidak tepat dan tidak sesuai dapat membuat
lingkungan menjadi buruk.
Contohnya : menggunakan traktor
dalam membajak sawah. Sebagai alat bantu, traktor memang mempermudah dan
mempercepat dalam membajak sawah. Namun kadang ada hal lain yang
terikut/terbawa seperti, sediaan bahan bakar, buangan oli, dan sebagainya. Hal
itu bisa merusak lingkungan.
3.
Risiko Lingkungan Hidup
a. Banjir
Banjir adalah
peristiwa terendamnya daratan oleh air yang berlebihan.Banjir mengakibatkan
kerusakan mulai dari kerusakan fisik, terkontaminasinya air bersih, membunuh
tumbuhan yang tidak tahan air dan hewan, pencemaran lingkungan, penyebaran
penyakit, hingga bencana susulan seperti longsor serta jatuhnya korban.
b.
Letusan Gunung
Gunung meletus
adalah peristiwa keluarnya endapan magma dari perut bumi yang didorong oleh gas
bertekanan tinggi yang terjadi pada gunung-gunung berapi.Hasil
letusan gunung berapi antara lain lava, lahar, gas vulkanik, hujan abu, dan
awan panas yang dapat mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Bentuk kerusakan
lingkungan yang dapat diakibatkan oleh meletusnya gunung berapi antara lain :
1) Material padat yang dilemparkan oleh
gunung api berupa batuan, kerikil, dan pasir yang dapat merusak, menimpa,
bahkan menimbun lahan pertanian, hutan, perkebunan, hingga pemukiman penduduk
dan sumber air bersih.
2) Hujan abu vulkanik yang menyertai
letusan gunung berapi menyebabkan gangguan pernafasan, mempengaruhi jarak
pandang dan intensitas cahaya matahari, menutup dan merusak tanaman pertanian,
mengganggu aktifitas transportasi, dan sebagainya sebagainya, sehingga akan
mengurangi produksi dan aktivitas manusia.
3) Lava panas (pijar) yang meleleh
merusak daerah yang dilaluinya, baik berupa hutan, perkebunan, lahan pertanian
hingga pemukiman penduduk.
4) Awan panas dengan berbagai material
yang dibawanya, bergerak dalam kecepatan tinggi dan suhu yang mencapai ratusan
derajat dapat menghanguskan wilayah yang diterjangnya termasuk menewaskan
manusia dan makhluk hidup lainnya.
5) Aliran lahar dapat menyebabkan
pendangkalan sungai, atau menyebabkan terjadinya banjir bandang saat musim
penghujan.
c.
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa alam
berupa getaran atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh
tenaga dari dalam secara tiba-tiba. Gempa bumi mengakibatkan kerusakan
lingkungan berupa:
1)
Kerusakan
bangunan.
2)
Tanah
longsor.
3)
Perubahan
struktur tanah dan batuan
4)
Degradasi
lahan dan kerusakan bentang lahan
6)
Krisis
air bersih
7)
Tsunami
(gempa bumi di laut)
8)
Jatuhnya
korban baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
d.
Angin Topan
Badai,
angin topan, angin puting beliung, angin ribut, dan sejenisnya adalah bencana
alam yang disebabkan oleh pergerakan udara yang sangat kencang yang dipicu
perbedaan tekanan udara.Bencana ini mengakibatkan kerusakan lingkungan
diantaranya robohnya (rusaknya) bangunan dan pepohonan, rusaknya area pertanian
dan perkebunan, dan tingginya ombak di laut.
e. Musim Kemarau
Kekeringan
adalah kurangnya pasokan air pada suatu lokasi yang berlangsung berkepanjangan
dan umumnya terjadi pada musim kemarau.Kekeringan dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan berupa kerusakan lahan pertanian dan perkebunan, menurunnya kualitas
tanah, hingga matinya organisme.
2.4 USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
1.
Upaya Melestarikan Hutan
Berikut ini beberapa upaya yang dapat kita
lakukan untuk melestarikan hutan, yaitu sebagai berikut.
a.
Melakukan Reboisasi.
Reboisasi
adalah salah satu alternatif untuk melestarikan hutan. Kita dapat menanam kembali
hutan-hutan yang sudah rusak, sehingga hutan akan tetap terjaga keberadaannya.
b.
Menerapkan Sistem Tebang Pilih.
Pemerintah
harus menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.Hal ini dapat
mengurangi penebangan hutan secara liar dan dalam jumlah besar-besaran.Selain
itu sistem ini juga berguna untuk masyarakat agar tidak sembarang dalam
melakukan penebangan hutan.
c.
Menerapkan Sistem Tebang-Tanam.
System
ini sangat berguna bagi pelestarian hutan.Sistem penebangan hutan yang kemudian
diganti dengan menanam hutan yang telah ditebang agar hutan tetap terjaga
keberadaannya.
d.
Melakukan Penebangan secara Konservatif.
Penebangan
secara konservatif adalah penebangan dengan cara menebang pohon yang sudah
tidak berproduktif lagi. Jangan sampai pohon yang masih muda dan produktif di
tebang.
e.
Menerapkan Larangan Penebangan Hutan
Secara Sewenang – wenang dan Memberikan Sanksi yang Berat Bagi Pelakunya.
Selain
masyarakat yang harus menjaga kelestarian hutan, pemerintah juga harus ikut
terlibat dalam pelestarian hutan.Pemerintah harus ikut turun tangan dalam
pelestarian hutan ini.Sebaiknya, pemerintah juga memberikan sanksi yang berat
bagi para pelakunya, yang bisa membuat mereka jera dan tidak melakukan
kesalahan mereka lagi.
2.
Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Agar keanekaragaman
makhluk hidup dapat terus lestari dan mampu memberi manfaat yang
sebesar-besarnya kepada manusia, pemanfaatannya harus secara bijaksana.Beberapa
usaha penyelamatan dan pelestarian keanekaragaman makhluk hidup sebagai
berikut.
a.
Sistem tebang pilih dengan cara memilih
tanaman yang bila ditebang tidak sangat berpengaruh terhadap ekosistem.
b.
Peremajaan tanaman dilakukan untuk
mempertahankan dan meningkatkan hasil dengan mempersiapkan tanaman pengganti.
c.
Penangkapan musiman yang dilakukan pada
saat populasi hewan paling banyak dan tidak pada saat kondisi yang dapat
mengakibatkan kepunahan. Contohnya tidak berburu pada saat musim berkembang
biak.
d.
Pembuatan cagar alam dan tempat
perlindungan bagi tumbuhan dan hewan langka seperti suaka margasatwa dan taman
nasional. Tempat-tempat tersebut melindungi flora atau fauna yang sudah
terancam punah.
3.
Upaya Pelestarian Tanah dan Sumber Daya Air
Upaya untuk menjaga kelestarian tanah
dapat dilakukan dengan langka-langkah berikut:
a.
Mengurangi penggunaan pupuk buatan yang
berlebihan dan membudidayakan pupuk kandang/pupuk organik untuk mengambilkan
kesuburan tanah.
b.
Pengendalian lahan kritis dengan
melakukan reboisasi dan penghijauan
c.
Mengurangi laju erosi tanah,mis:
pembuatan terasering pada lahan miring
d.
Mengurangi kejenuhan tanah dengan
melakukan pergiliran tanaman pertanian agar kesuburan tanah tetap terpelihara
e.
Mengurangi penguapan tanah dengan
penggunaan mulsa dari sisa-sisa tanaman sebagai penutup tanah
Upaya untuk menjaga kelestarian air
sebagai berikut :
a.
Mengutamakan aspek kuantitas dan
kualitas sda air dengan menjaga kawasan tangkapan air.
b.
Menghitung neraca air untuk berbagai
keperluan
c.
Menghindari penyedotan yang berlebihan
dalam pemanfaatan air tanah
d.
Mengadakan penyimpanan air hujan
e.
Pembuatan sumur-sumur resapan untuk
mengurangi ntingginya air limpasan
f.
Mengusahakan air sumur agar tetap bersih
g.
Agar matair tidak kering perlu
mempertahankan keberadaan hutan terutama didaerah hulu sungai.
4.
Upaya Pelestarian Sumber Daya Udara
Udara di permukaan bumi merupakan bagian atmosfir khusus yang
peka terhadap lingkungan.termasuk pengaruh
kegiatan manusia.Usaha menjaga dan melindungi udara agar tidak tercemar adalah
sebagai berikut.
a.
Menggunakan kendaraan
bermotor yang gas buangnnya aman bagi lingkungan
b.
Tidak menggunakan
peralatan yang mengandung gas pencemar seperti
klorofluoro_karbon/KFK(Chlorofluorocarbons/CFC)
c.
Mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi yang berbahan bakar fosil
d.
Membuat tanan rumah,
taman kota,dan menanam pohon.
2.5 IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang.
Pembangunan berkelanjutan harus memerhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan
kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Kelestarian
lingkungan yang tidak dijaga, akan menyebabkan daya dukung lingkungan
berkurang, atau bahkan akan hilang.
Pembangunan berkelanjutan mengandung
arti sudah tercapainya keadilan sosial dari generas ke generasi.Dilihat dari
pengertian lainnya, pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan nasional yang
melestarikan fungsi dan kemampuan ekosistem.
2. Ciri-Ciri Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan yang berkelanjutan harus
mencerminkan tindakan yang mampu melestarikan lingkungan alamnya.Pembangunan
berkelanjutan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1)
Memberi
kemungkinan pada kelangsungan hidup dengan jalan melestarikan fungsi dan
kemampuan ekosistem yang mendukungnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
2)
Memanfaatkan
sumber daya alam dengan memanfaatkan teknologi yang tidak merusak lingkungan.
3)
Memberikan
kesempatan kepada sektor dan kegiatan lainnya untuk berkembang bersama-sama di
setiap daerah, baik dalam kurun waktu yang sama maupun kurun waktu yang berbeda
secara berkesinambungan.
4)
Meningkatkan
dan melestarikan kemampuan dan fungsi ekosistem untuk memasok, melindungi,
serta mendukung sumber alam bagi kehidupan secara berkesinambungan.
5)
Menggunakan
prosedur dan tata cara yang memerhatikan kelestarian fungsi dan kemampuan
ekosistem untuk mendukung kehidupan, baik masa kini maupun masa yang akan
datang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan
ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku
masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan
ekosistem.Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan
masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian
sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya.
3.2 Saran
Sebagai
manusia, kita harus memperhatikan lingkungan hidup dan memanfaatkan lingkungan
dengan memperhatikan keseimbangan ekosistem lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Terimakasih, tulisannya sangat bermanfaat..
ReplyDeleteMy Blog
terima kasih kembali
DeleteIZIN COPY
ReplyDelete