google-site-verification: googled93a9cab977745d2.html TUGAS SEKOLAH FUN: MAKALAH LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Search This Blog

Sunday, 1 May 2016

MAKALAH LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MAKALAH LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara.Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan.Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia.Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik.Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehatkanterwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah.Oleh karena itu penulis menyusun makalah ini agar pembaca ikut menjaga dan mengatasi permasalahan lingkungan hidup ini.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan lingkungan hidup?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan  kualitas dan baku mutu lingkungan?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan pencemaran, perusakan, dan risiko lingkungan hidup?
1.2.4 Bagaimana usaha melestarikan lingkungan hidup?
1.2.4 Bagaimana implementasi pembangunan berkelanjutan?

1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui tentang lingkungan hidup.
1.3.2 Untuk mengetahui tentang kualitas dan baku mutu lingkungan.
1.3.3 Untuk mengetahui tentang pencemaran, perusakan, dan risiko lingkungan hidup.
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana usaha melestarikan lingkungan hidup.
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana implementasi pembangunan berkelanjutan.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 LINGKUNGAN HIDUP
1. Pengertian Lingkungan Hidup
Pengertian Lingkungan Hidup Menurut UU No 32 Tahun 2009
Lingkungan hidup adalah  kesatuan ruang dengan  semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,  termasuk  manusia  dan  perilakunya, yang   mempengaruhi  alam   itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli 

Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto
Lingkungan hidup diartikan sebagai jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.

S.J Mcnaughton dan Larry L. Wolf
Lingkungan hidup adalah semua factor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung memengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi organisme.

Michael Allaby
Lingkungan hidup adalah kondisi fisik, kimia, dan biotik di sekitar organisme.

Prof. Dr. St. Munadjat Danusaputro, S.H.
Lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada yang mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lain.

Sri Hayati
Lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.



Jonny Purba
Lingkungan hidup diartikan sebagai wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antarberbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai.

Emil Salim
Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan, dan pengaruh dalam ruangan yang kita tempati dan memengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.

2. Lingkungan Biotik dan Lingkungan Abiotik
a. Lingkungan Biotik
Lingkungan biotik adalah semua lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen mahluk hidup di permukaan bumi.Komponen lingkungan biotik, misalnya tumbuhan, hewan dan manusia.
Komponen lingkungan biotik menurut fungsinya dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.
1)      Produsen
Produsen adalah mahluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis, dengan demikian kelompok produsen ditempati tumbuhan yang berklorofil.
2)      Konsumen
Kelompok konsumen merupakan mahluk hidup yang mampu memanfaatkan hasil pengolahan makanan dari kelompok produsen.Kelompok konsumen tidak memiliki kemampuan untuk membuat makanan sendiri.
Kelompok konsumen terdiri dari manusia dan hewan.Kelompok hewan dibedakan menjadi herbivora, karnivora, dan omnivora.Herbivora merupakan kelompok hewan pemakan tumbuhan.Karnivora merupakan kelompok hewan pemakan daging.Omnivora adalah kelompok hewan pemakan tumbuhan dan daging.
Dalam rantai makanan kelompok herbivora, karnivora, dan omnivora menempati tingkatan konsumn yang berbeda.hewan yang memakan tumbuhan menempati kedudukan sebagai konsumen tingkat pertama. Kelompok karnivora menempati kedudukan sebagai konsumen tingkat kedua.Kelompok omnivora menempati konsumen tingkat tiga.

3)      Pengurai
Kelompok pengurai merupakan golongan organisme yang berperan dalam menguraikan sisa-sisa jasad mati dari organisme lain. Kelompok pengurai, misalnya bakteri dan jamur. Hasil penguraian organisme ini akan kembali menjadi unsur hara yang menyuburkan tanah.

b. Lingkungan abiotik
Lingkungan abiotik adalah semua benda mati di permukaan bumi yang bermanfaat dan berpengaruh dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya.contoh lingkungan abiotik, misalnya tanah, air, udara, dan sinar matahari.
1)      Air
Air merupakan sumber kehidupan.Air sangat dibutuhkan mahluk hidup untuk melangsungkan kehidupan, air digunakan manusia dan mahluk hidup lainnya untuk berbagai keperluan.Air digunakan manusia untuk minum, mandi, dan mencuci.Bagi hewan, air juga digunaka untuk memenuhi kebutuhan air minum.Bagi tumbuhan air, berperan untuk melarutkan unsur-unsur hara yang diserap oleh akar.
2)      Tanah
Tanah merupakan bagian dari lapisan atas permukaan bumi. Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan. Tanah dalam kehidupan berfungsi sebagai tempat tinggal mahluk hidup dan menyediakan beragam bahan tambang yang dibutuhkan manusia.
Tanah juga menyediakan beragam mineral atau unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
3)      Udara
Kehidupan dipermukaan bumi dapat berjalan dengan baik, salah satunya karena adanya udara.Udara menyelimuti permukaan bumi.Lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi disebut atmosfer.
4)      Sinar matahari
Matahari merupakan pusat dari tata surya.Matahari termasuk bintang terdekat dengan bumi.Oleh karena itu, pancaran sinar matahari dapat sampai ke permukaan bumi.
Sinar matahari berperan bagi kehidupan di permukaan bumi. Bagi tumbuhan, sinar matahari berperan untuk membantu proses fotosintesis. Bagi manusia, sinar matahari dalam kehidupan sehari-hari dimanfaatkan untuk mengeringkan jemuran dan membantu proses pembuatan garam. Saat ini sinar matahari telah digunakan sebagai sumber energi untuk bahan bakar mobil.
3. Aliran Energi dan Materi dalam Ekosistem
Tenaga atau energi dibutuhkan oleh seluruh organisme untuk melakukan suatu usaha atau aktivitas. Sebagai contoh, tumbuhan membutuhkan energi dari cahaya matahari, hewan dan manusia membutuhkan energi yang dihasilkan dai proses pengolahan makanan di dalam tubuh.
Energi yang terdapat di lingkungan sekitarmu memiliki bentuk yang bermacam-macam, seperti energi cahaya, energi listrik, energi kimia, energi panas, dan sebagainya.Setiap bentuk energi dapat diubah menjadi bentuk energi lainnya.para ilmuwan yang mempelajari perubahan energi tersebut menemukan fenomena bahwa energi tidak dapat diciptakan. Fenomena ini juga berlaku di dalam suatu ekosistem. Setiap organisme mendapatkan energinya dengan cara mengubah energi yang berasal dari lingkungannya, seperti tumbuhan yang bergantung pada cahaya matahari atau hewan dan manusia yang membutuhkan makanan sebagai sumber energinya.
Macam-Macam Aliran Energi :
1.      Tingkat Trofik
Interaksi antara organisme dengan lingkungan dapat terjadi karena adanya aliran energi.Aliran energi adalah jalur satu arah dari perubahan energi pada suatu ekosistem. Proses aliran energi antarorganisme dapat terjadi karena adanya proses makan dan dimakan. Proses makan dan dimakan terjadi antara satu kelompok organisme dengan kelompok organisme lainnya. Setiap kelompok organisme yang memiliki sumber makanan tertentu disebut dengan tingkat trofik.Dalam suatu ekosistem terdapat beberapa macam tingkat trofik seperti produsen, konsumen dan decomposer.
a.      Produsen
Energi memasuki suatu ekosistem dimulai dari energi radiasi (cahaya matahari) yang sebagian diserap oleh tumbuhan, ganggang, dan organisme fotosintetik lainnya. Energi cahaya matahari kemudian diubah menjadi energi kimia melalui proses fotosintetik. Energi kimia tersebut disimpan dalam bentuk senyawa organic seperti molekul glukosa.Molekul glukosa kemudian dipecah dan digunakan sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas seperti tumbuh dan berkembang, bernapas, memperbaiki jaringan yang rusak, dan lain sebagainya. Seluruh organisme berklorofil seperti tumbuhan dan ganggang hijau yang dapat mengolah makanannya melalui proses fotosintesis disebut organisme autotrof atau dalam suatu ekosistem disebut dengan produsen.
b. Konsumen
Organisme seperti hewan membutuhkan makanan berupa organisme lain (tumbuhan atau hewan lain) sebagai sumber energinya. Organisme yang tidak dapat mengolah makanannya disebut organisme heterotrof atau konsumen.Konsumen dalam suatu ekosistem dapat dikelompokkan menjadi beberapa tingkat.Konsumen tingkat we (konsumen primer) adalah kelompok organisme yang secara langsung memakan produsen.Anggota konsumen authority adalah kelompok herbivore atau pemakan tumbuh-tumbuhan, seperti belalang, kelinci, kambing, dan sebagainya.
Konsumen tingkat II (konsumen sekunder) adalah kelompok organisme yang memakan konsumen primer.Konsumen tingkat III (konsumen tersier) adalah kelompok organisme yang memakan konsumen sekunder.Konsumen sekunder dan tersier beranggotakan kelompok karnivora atau pemakan daging seperti singa, elang, ular, serigala dan sebagainya.
Selain itu, konsumen primer, konsumen sekunder, dan seterusnya juga dapat merupakan anggota kelompok omnivore, yaitu organisme yang memakan tumbuhan dan hewan seperti ayam, manusia, dan sebagainya.
c. Dekomposer atau Detritivora
Beberapa organisme mendapatkan energinya dengan cara memakan detritus atau materi organic dari organisme lain. Detritus dapat berupa bangkai, feses, daun busuk, dan lain sebagainya.Organisme yang memakan detritus disebut dengan detritivora.Organisme detritivora seperti cacing tanah, kutu kayu, kepiting, dan siput biasanya banyak terdapat di dalam tanah atau di dasar perairan.
Sisa-sisa materi organic tidak hanya dihancurkan oleh detritivora. Organisme lain seperti bakteri dan jamur juga menggunakan sisa materi organic tersebut sebagai sember energinya. Organisme yang menggunakan sisa-sisa materi organic dan produk terdekomposisi lainnya disebut decomposer atau saprotrof.

4. Rantai Makanan dan Piramida Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu.Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai konsumen, dan produsen.
Konsumen yaitu makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Konsumen tergantung pada makhluk hidup lain. Contohnya manusia dan hewan.
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri.Contohnya tumbuhan hijau.
Konsumen yang memperoleh makanan langsung dari produsen disebut konsumen tingkat satu (Konsumen I).Sementara itu, konsumen yang menmperoleh makanan dari konsumen I dinamakan konsumen tingkat dua (Konsumen II) dan seterusnya.
Contoh Rantai makanan adalah:
Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu ekosistem.Komposisi biomassa terbesar terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida.Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida. Komposisi biomassa dan energi ini semakin ke atas semakin kecil karena selama proses perpindahan energi terjadi penyusutan jumlah energi pada setiap tingkat trofik.

5. Siklus Biogeokimia
Biogeokimia adalah suatu perubahan atau pertukaran unsur-unsur penting yang berlangsung secara terus menerus antara komponen abiotik dan komponen biotik.Fungsi daur biogeokimia adalah untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di bumi, karena materi hasil daur biogeokimia ini bisa digunakan oleh semua komponen penyusun ekosistem untuk memperoleh kondisi homeostatis.
a. Siklus Air
Perpindahan air dari darat, laut, sungai, rawa, atmosfer, dan antara organisme dengan lingkungan.

b. Siklus Karbon dan Oksigen
Sumber karbon di alam: CO2
§  CO2 di alam → fotosintesis → tumbuhan mati → karbon tersimpan di dalam fosil
§  Makhluk hidup bernapas → mengeluarkan CO2 dipakai untuk fotosintesis
§  Hewan mati → karbon tersimpan di dalam fosil
§  Fosil → bahan bakar → CO2 terlepas  kembali ke udara
Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama karbon. Naik turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh penurunan aktivitas Fotosintetik.Dalam skala global kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer melalui respirasi hampir menyeimbangkan pengeluarannya melalui fotosintesis.
Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir.Sebagai akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat.CO2 dan O2 atmosfer juga berpindah masuk ke dalam dan ke luar sistem akuatik, dimana CO2 dan O2 terlibat dalam suatu keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan anorganik lainnya.

c. Siklus Nitrogen
Pada umumnya makhluk hidup tidak dapat mengambil langsung nitrogen yang ada di udara. Tapi nitrogen dapat diambil pada proses fiksasi nitrogen oleh bakteri Azotobacter dan Rhizobium.


d. Siklus Fosfor
§  Sangat dibutuhkan untuk membentuk asam nukleat, protein, ATP
§  Fosfor tidak mengalami fase gan
§  Batuan yang mengandung fosfat → pelapukan → fosfat terbawa ke laut → terbentuk sedimen
§  Bakteri dan jamur → mengurai materi anorganik di tanah → fosfor → dipakai tumbuhan
§  Fosfat di tanah → digunakan tumbuhan → dimakan herbivor → dimakan karnivor → fosfat keluar melalui urin dan feses.

e. Siklus Belerang (sulfur)
§  Sulfur → fotosintesis → hewan → protein
§  Sulfur mengalir ke laut atau terurai menjadi gas H2S dan SO2 → hujan
Belerang dalam tubuh organisme merupakan unsur penyusun protein.Di alam, sulfur (belerang) terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah dan di udara dalam bentuk SO atau gas sulfur dioksida. Ketika gas sulfur dioksida yang berada di udara bersenyawa dengan oksigen dan air, akan membentuk asam sulfat yang ketika jatuh ke tanah akan menjadi bentuk ion-ion sulfat (SO4 2- ). Kemudian ion-ion sulfat tadi akan diserap oleh tumbuhan untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Ketika manusia atau hewan memakan tumbuhan, maka akan terjadi perpindahan unsur belerang dari tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia.
Ketika hewan atau tumbuhan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri dan jamur pengurai dan menghasilkan bau busuk, yaitu gas hidrogen sulfida (H2S) yang akan dilepas ke udara dan sebagian tetap ada di dalam tanah. Gas hidrogen sulfida yang ada di udara akan bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur oksida, dan yang di tanah oleh bakteri tanah akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida yang nanti akan diserap kembali oleh tumbuhan.

2.2 KUALITAS DAN BAKU MUTU LINGKUNGAN
1. Kualitas Lingkungan
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya. Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu :
a.
Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksiantar komponen berlangsung seimbang.
b.
Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
c.
Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.

2. Penyebab Kerusakan Lingkungan
a. Kerusakan akibat letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi merupakan salah satu aktivitas vulkanisme.Letusan gunung berapi merupakan gejala alam.Manusia tidak mampu membendung atau mencegahnya.Akibat dari letusan gunung berapi dapat merusak lingkungan hidup.Kerusakan itu antara lain :
1)      Kerusakan gunung berapi melemparkan berbagai material padat yang dapat menimpa perumahan, daerah pertanian, hutan, dan sebagainya.
2)      Hujan abu vulkanik yang menyertai letusan dapat menyebabkan terganggunya pernapasan juga pemandangan yang gelap, dan dapat menutupi areal pertanian
dan perkebunan yang bisa mengurangi produksi.
3)      Aliran lahar dapat menyebabkan pendangkalan sungai, sehingga ketika hujan turun menimbulkan banjir.
4)      Gas yang mengandung racun dapat mengancam keselamatan makhluk disekitar gunung api.
5)      Lava panas yang meleleh akan merusak dan mematikan apa saja yang dilaluinya. Setelah dingin, akan membeku menjadi batuan yang keras yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
6)      Awan panas yang berhembus dengan kecepatan tinggi dan tidak terlihat mata
dapat menewaskan makhluk hidup yang dilaluinnya.
7)      Lahar dingin, dapat merusak areal pertanian, dan daerah permukiman penduduk serta bangunan lain.
8)      Debu-debu gunung api yang bertebaran di udara, dapat menghalangi radiasi matahari, dan membahayakan penerbangan udara.


b. Kerusakan akibat gempa bumi.
Gempa bumi merupakan hentakan lapisan bumi yang bersumber dari lapisan di sebelah dalam merambat ke permukaan bumi. Kerusakan akibat gempa bumi menimbulkan gejala langsung maupun tidak langsung:
1)      Banjir atau tanggul rusak.
2)      Gempa di dasar laut menyebabkan tsunami.
3)      Tanah di permukaan menjadi merekah.
4)      Tanah longsor.
5)      Bangunan roboh.
6)      Kebakaran yang terjadi akibat dampak lanjutan gempa.

c. Kerusakan akibat Cyclon (angin topan).
Siklon adalah tekanan udara rendah berupa angin-angin topan atau badai.Kerusakan yang ditimbulkannya tergantung dengan kuat arusnya. Tipe-tipe siklon:
1)      Siklon tropik: terjadi di permukaan laut.
2)      Siklon Gelombang: di daerah lintang sedang dan lintang tinggi bersifat sangat merusak.
3)      Tornado di AS : merupakan siklon hebat yang berasal dari anginnya yang sangat kuat.
Kerusakan yang disebabkan oleh angin topan adalah sebagai berikut:
1)      Rumah-rumah yang kurang kuat terbawa sampai beberapa kilometer.
2)      Bangunan rumah tembok dan gedung-gedung rusak atapnya bahkan ada yang roboh.
3)      Merusak areal hutan, perkebunan, dan pertanian.

d. Kerusakan akibat aktivitas manusia.
1)      Pertanian
Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang. Akibat lebih jauh, saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir, sementara itu saat musim kemarau tempat seperti itu akan mengalami kekurangan air.
2)      Perikanan
Cara penangkapan ikan yang salah, seperti menggunakan pukat harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan. Apalagi bila menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan besar yang mati, tetapi larva dan ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati.
3)      Teknologi dan Industri
Penggunaan traktor dalam membajak sawah sebagai alat bantu, traktor memang mempermudah dan mempercepat dalam membajak sawah. Namun, kadang ada hal lain yang terbawa seperti, sisa bahan bakar, buangan oli, dan sebagainya. Hal tersebut bisa merusak lingkungan.
4)      Pencemaran
Pencemaran (polusi) adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air, dan tanah) karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu.

3. Baku Mutu Lingkungan
Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Menurut pengertian secara pokok, baku mutu adalah peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan yang berisi spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang atau jumlah kandungan yang boleh berada dalam media ambien. Secara objektif, baku mutu merupakan sasaran ke arah mana suatu pengelolaan lingkungan ditujukan. Kriteria baku mutu adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data ilmiah yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas air atau udara yang ada dapat digunakan sesuai objektif penggunaan tertentu.

4. Langkah-Langkah Penyusunan Baku Mutu Lingkungan
a.       Identifikasi dari penggunaan sumber daya atau media ambien yang harus dilindungi (objektif sumber daya tersebut tercapai).
b.      Merumuskan formulasi dari kriteria dengan menggunakan kumpulan dan pengolahan dari berbagai informasi ilmiah.
c.       Merumuskan baku mutu ambien dari hasil penyusunan kriteria.
d.      Merumuskan baku mutu limbah yang boleh dilepas ke dalam lingkungan yang akan menghasilkan keadaan kualitas baku mutu ambien yang telah ditetapkan.
e.       Membentuk program pemantauan dan penyempurnaan untuk menilai apakah objektif yang telah ditetapkan tercapai.

5. Jenis-Jenis Baku Mutu Lingkungan
a.       Baku mutu air pada sumber air, disingkat baku mutu air, adalah batas kadar yang diperolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat dalam air, namun air tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya;
b.      Baku mutu limbah cair adalah batas kadar yang diperolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dibuang dari sumber pencemaran ke dalam air pada sumber air, sehingga tidak menyebabkan dilampauinya baku mutu air;
c.       Baku mutu udara ambien adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di udara, namun tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan dan benda;
d.      Baku mutu udara emisi adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara, sehingga tidak mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien;
e.       Baku mutu air laut adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain yang ada atau harus ada, dan zat atau bahan pencemar yang ditenggang adanya dalam air laut.

2.3 PENCEMARAN, PERUSAKAN, DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
1. Pencemaran Lingkungan Hidup
Menurut UU No. 32 Tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.Macam-macam pencemaran adalah sebagai berikut:
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1)      CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil(batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
2)      CO
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.
3)      CFC
Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray). Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.
4)      SO, SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara).Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam.Maka terjadilah hujan asam.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati.Produksi pertanian merosot.Besi dan logam mudah berkarat.Bangunan –bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak.Demikian pula bangunan gedungdan jembatan.
5)      Asap Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

b. Pencemaran Suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

c. Pencemaran Air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
1)      Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan  sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
2)      Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air
3)      Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian  terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.
Salah satu bahan pencemar di laut adalah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi.Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya.(Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal.Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak.Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut.
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air.Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

d. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini:
1)      Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,
pecahan kaca, dan kaleng
2)      Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)
3)      Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.


2. Perusakan Lingkungan Hidup
a Pertanian dan perikanan
Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah.Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang. Akibat lebih jauh, saat musim hujan, akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir. Sementara itu, saat musim kemarau tempat seperti itu akan mengalami kekurangan air. Contoh lain pemberian pupuk dan penyemprotan hama yang berlebihan. Cara penangkapan ikan yang salah seperti menggunakan pukat harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan. Apalagi bila menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan besar akan mati, tetapi larva dan ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati.

b Teknologi
Teknologi yang pesat mempercepat dan mempermudah manusia dalam mengolah alam (lingkungan hidup).Hanya saja dalam penggunaan teknologi harus tepat dan sesuai dengan keadaan suatu daerah.Pemanfaatan teknologi yang tidak tepat dan tidak sesuai dapat membuat lingkungan menjadi buruk.
Contohnya : menggunakan traktor dalam membajak sawah. Sebagai alat bantu, traktor memang mempermudah dan mempercepat dalam membajak sawah. Namun kadang ada hal lain yang terikut/terbawa seperti, sediaan bahan bakar, buangan oli, dan sebagainya. Hal itu bisa merusak lingkungan.

3. Risiko Lingkungan Hidup
a. Banjir
Banjir adalah peristiwa terendamnya daratan oleh air yang berlebihan.Banjir mengakibatkan kerusakan mulai dari kerusakan fisik, terkontaminasinya air bersih, membunuh tumbuhan yang tidak tahan air dan hewan, pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit, hingga bencana susulan seperti longsor serta jatuhnya korban.

b. Letusan Gunung
Gunung meletus adalah peristiwa keluarnya endapan magma dari perut bumi yang didorong oleh gas bertekanan tinggi yang terjadi pada gunung-gunung berapi.Hasil letusan gunung berapi antara lain lava, lahar, gas vulkanik, hujan abu, dan awan panas yang dapat mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Bentuk kerusakan lingkungan yang dapat diakibatkan oleh meletusnya gunung berapi antara lain :
1)      Material padat yang dilemparkan oleh gunung api berupa batuan, kerikil, dan pasir yang dapat merusak, menimpa, bahkan menimbun lahan pertanian, hutan, perkebunan, hingga pemukiman penduduk dan sumber air bersih.
2)      Hujan abu vulkanik yang menyertai letusan gunung berapi menyebabkan gangguan pernafasan, mempengaruhi jarak pandang dan intensitas cahaya matahari, menutup dan merusak tanaman pertanian, mengganggu aktifitas transportasi, dan sebagainya sebagainya, sehingga akan mengurangi produksi dan aktivitas manusia.
3)      Lava panas (pijar) yang meleleh merusak daerah yang dilaluinya, baik berupa hutan, perkebunan, lahan pertanian hingga pemukiman penduduk.
4)      Awan panas dengan berbagai material yang dibawanya, bergerak dalam kecepatan tinggi dan suhu yang mencapai ratusan derajat dapat menghanguskan wilayah yang diterjangnya termasuk menewaskan manusia dan makhluk hidup lainnya.
5)      Aliran lahar dapat menyebabkan pendangkalan sungai, atau menyebabkan terjadinya banjir bandang saat musim penghujan.
6)      Gas yang mengandung racun dapat mengancam keselamatan manusia, hewan, dantumbuhan di sekitarnya.

c. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa alam berupa getaran atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga dari dalam secara tiba-tiba. Gempa bumi  mengakibatkan kerusakan lingkungan berupa:
1)       Kerusakan bangunan.
2)       Tanah longsor.
3)       Perubahan struktur tanah dan batuan
4)       Degradasi lahan dan kerusakan bentang lahan
5)       Pencemaran udara
6)       Krisis air bersih
7)       Tsunami (gempa bumi di laut)
8)       Jatuhnya korban baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.



d. Angin Topan
Badai, angin topan, angin puting beliung, angin ribut, dan sejenisnya adalah bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan udara yang sangat kencang yang dipicu perbedaan tekanan udara.Bencana ini mengakibatkan kerusakan lingkungan diantaranya robohnya (rusaknya) bangunan dan pepohonan, rusaknya area pertanian dan perkebunan, dan tingginya ombak di laut.

e. Musim Kemarau
Kekeringan adalah kurangnya pasokan air pada suatu lokasi yang berlangsung berkepanjangan dan umumnya terjadi pada musim kemarau.Kekeringan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan berupa kerusakan lahan pertanian dan perkebunan, menurunnya kualitas tanah, hingga matinya organisme.

2.4 USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Upaya Melestarikan Hutan
Berikut ini beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan hutan, yaitu sebagai berikut.
a.       Melakukan Reboisasi.
Reboisasi adalah salah satu alternatif untuk melestarikan hutan. Kita dapat menanam kembali hutan-hutan yang sudah rusak, sehingga hutan akan tetap terjaga keberadaannya.
b.      Menerapkan Sistem Tebang Pilih.
Pemerintah harus menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.Hal ini dapat mengurangi penebangan hutan secara liar dan dalam jumlah besar-besaran.Selain itu sistem ini juga berguna untuk masyarakat agar tidak sembarang dalam melakukan penebangan hutan.
c.       Menerapkan Sistem Tebang-Tanam.
System ini sangat berguna bagi pelestarian hutan.Sistem penebangan hutan yang kemudian diganti dengan menanam hutan yang telah ditebang agar hutan tetap terjaga keberadaannya.
d.      Melakukan Penebangan secara Konservatif.
Penebangan secara konservatif adalah penebangan dengan cara menebang pohon yang sudah tidak berproduktif lagi. Jangan sampai pohon yang masih muda dan produktif di tebang.
e.       Menerapkan Larangan Penebangan Hutan Secara Sewenang – wenang dan Memberikan Sanksi yang Berat Bagi Pelakunya.
Selain masyarakat yang harus menjaga kelestarian hutan, pemerintah juga harus ikut terlibat dalam pelestarian hutan.Pemerintah harus ikut turun tangan dalam pelestarian hutan ini.Sebaiknya, pemerintah juga memberikan sanksi yang berat bagi para pelakunya, yang bisa membuat mereka jera dan tidak melakukan kesalahan mereka lagi.
2. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Agar keanekaragaman makhluk hidup dapat terus lestari dan mampu memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada manusia, pemanfaatannya harus secara bijaksana.Beberapa usaha penyelamatan dan pelestarian keanekaragaman makhluk hidup sebagai berikut.
a.       Sistem tebang pilih dengan cara memilih tanaman yang bila ditebang tidak sangat berpengaruh terhadap ekosistem.
b.      Peremajaan tanaman dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil dengan mempersiapkan tanaman pengganti.
c.       Penangkapan musiman yang dilakukan pada saat populasi hewan paling banyak dan tidak pada saat kondisi yang dapat mengakibatkan kepunahan. Contohnya tidak berburu pada saat musim berkembang biak.
d.      Pembuatan cagar alam dan tempat perlindungan bagi tumbuhan dan hewan langka seperti suaka margasatwa dan taman nasional. Tempat-tempat tersebut melindungi flora atau fauna yang sudah terancam punah.
3. Upaya Pelestarian Tanah dan Sumber Daya Air
Upaya untuk menjaga kelestarian tanah dapat dilakukan dengan langka-langkah berikut:
a.       Mengurangi penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan membudidayakan pupuk kandang/pupuk organik untuk mengambilkan kesuburan tanah.
b.      Pengendalian lahan kritis dengan melakukan reboisasi dan penghijauan
c.       Mengurangi laju erosi tanah,mis: pembuatan terasering pada lahan miring
d.      Mengurangi kejenuhan tanah dengan melakukan pergiliran tanaman pertanian agar kesuburan tanah tetap terpelihara
e.       Mengurangi penguapan tanah dengan penggunaan mulsa dari sisa-sisa tanaman sebagai penutup tanah


Upaya untuk menjaga kelestarian air sebagai berikut :
a.       Mengutamakan aspek kuantitas dan kualitas sda air dengan menjaga kawasan tangkapan air.
b.      Menghitung neraca air untuk berbagai keperluan
c.       Menghindari penyedotan yang berlebihan dalam pemanfaatan air tanah
d.      Mengadakan penyimpanan air hujan
e.       Pembuatan sumur-sumur resapan untuk mengurangi ntingginya air limpasan
f.       Mengusahakan air sumur agar tetap bersih
g.      Agar matair tidak kering perlu mempertahankan keberadaan hutan terutama didaerah hulu sungai.
4. Upaya Pelestarian Sumber Daya Udara
Udara di permukaan bumi merupakan bagian atmosfir khusus yang peka terhadap lingkungan.termasuk pengaruh kegiatan manusia.Usaha menjaga dan melindungi udara agar tidak tercemar adalah sebagai berikut.
a.       Menggunakan kendaraan bermotor yang gas buangnnya aman bagi lingkungan
b.      Tidak menggunakan peralatan yang mengandung gas pencemar seperti klorofluoro_karbon/KFK(Chlorofluorocarbons/CFC)
c.       Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berbahan bakar fosil
d.      Membuat tanan rumah, taman kota,dan menanam pohon.

2.5 IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan harus memerhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Kelestarian lingkungan yang tidak dijaga, akan menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang, atau bahkan akan hilang.
Pembangunan berkelanjutan mengandung arti sudah tercapainya keadilan sosial dari generas ke generasi.Dilihat dari pengertian lainnya, pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan nasional yang melestarikan fungsi dan kemampuan ekosistem.



2. Ciri-Ciri Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan yang berkelanjutan harus mencerminkan tindakan yang mampu melestarikan lingkungan alamnya.Pembangunan berkelanjutan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1)      Memberi kemungkinan pada kelangsungan hidup dengan jalan melestarikan fungsi dan kemampuan ekosistem yang mendukungnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2)      Memanfaatkan sumber daya alam dengan memanfaatkan teknologi yang tidak merusak lingkungan.
3)      Memberikan kesempatan kepada sektor dan kegiatan lainnya untuk berkembang bersama-sama di setiap daerah, baik dalam kurun waktu yang sama maupun kurun waktu yang berbeda secara berkesinambungan.
4)      Meningkatkan dan melestarikan kemampuan dan fungsi ekosistem untuk memasok, melindungi, serta mendukung sumber alam bagi kehidupan secara berkesinambungan.
5)      Menggunakan prosedur dan tata cara yang memerhatikan kelestarian fungsi dan kemampuan ekosistem untuk mendukung kehidupan, baik masa kini maupun masa yang akan datang.

















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perubahan ekosistem  lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem.Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya.

3.2 Saran
            Sebagai manusia, kita harus memperhatikan lingkungan hidup dan memanfaatkan lingkungan dengan memperhatikan keseimbangan ekosistem lainnya.



















DAFTAR PUSTAKA




3 comments: