MAKALAH POLA HIDUP SEDERHANA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hidup
sederhana atau gaya hidup minimalis merujuk kepada sejumlah
praktik sukarela untuk menyederhanakan hidup seseorang. Misalnya, tindakan
mengurangi jumlah dan jenisharta kepemilikan
atau meningkatkan kemandirian.
Ciri gaya hidup ini ialah adanya perasaan puas dan cukup terhadap "apa
yang dibutuhkan", bukan "apa yang diinginkan". Meskipun Asketisme mengimbau
hidup sederhana dan menghindari kemewahan dan foya-foya, akan tetapi tidak
semua penganjur gaya hidup minimalis adalah seorang asketik. Gaya hidup
minimalis juga memiliki perbedaan signifikan dari kemiskinan akibat
situasi eksternal, sebab ia mensyaratkan kesukarelaan.
Para penganut gaya
hidup minimalis bisa memiliki berbagai motivasi untuk menjalankan lakunya,
misalnya demi spiritualitas, kesehatan,
menambah kuantitas waktu spesial di tengah-tengah keluarga dan para sahabat,
menyeimbangkan waktu bekerja dan menikmati
hidup, selera pribadi, berhemat, atau mengurangi sampah dan
mencegah stres.
Gaya hidup minimalis juga bisa muncul sebagai respons aktif
atas materialisme, dan konsumtivisme.
1.2.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil
rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.
Apa pengertian pola hidup sederhana ?
2.
Apa dampak positif dan negatif pola
hidup sederhana ?
3.
Apa asas pola hidup sederhana ?
4.
Apa penerapan pola hidup sederhana ?
5.
Apa unsur – unsur pola hidup sederhana ?
6.
Bagaimana keserasian pola hidup
sederhana dengan masyarakat ?
7.
Bagaimana sistem dalam mengembangkan
pola hidup sederhana ?
8.
Bagaimana sistem nilai – nilai yang
perlu dihindari ?
9.
Apa saja ciri – ciri pola hidup
sederhana ?
10.
Bagaimana nilai budi pekerti yang
terkandung dalam pola hidup sederhana ?
11.
Sebutkan contoh sikap prilaku pola hidup
sederhana yang bisa dikembangkan !
1.3.
Manfaat Penulisan
1)
Agar kita mengetahui pengertian pola
hidup sederhana
2)
Agar kita mengetahui dampak positif dan
negatif pola hidup sederhana
3)
Agar kita mengetahui asas pola hidup
sederhana
4)
Agar kita mengetahui penerapan pola
hidup sederhana
5)
Agar kita mengetahui unsur – unsur pola
hidup sederhana
6)
Agar kita mengetahui keserasian pola
hidup sederhana dengan masyarakat
7)
Agar kita mengetahui sistem dalam
mengembangkan pola hidup sederhana
8)
Agar kita mengetahui sistem nilai –
nilai yang perlu dihindari
9)
Agar kita mengetahui ciri – ciri pola
hidup sederhana
10)
Agar kita mengetahui nilai budi pekerti
yang terkandung dalam pola hidup sederhana
11)
Agar kita mengetahui contoh sikap
prilaku pola hidup sederhana yang bisa
dikembangkan
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pola
Hidup Sederhana
Hidup
sederhana berarti hidup bersahaja, tidak berlebih-lebihan yang didasari oleh
suatu sikap
mental
yang rendah hati, berjiwa sosial dan tidak sombong. Dan orang yang sederhana
adalah
orang
yang sanggup membawa diri sesuai dengan keadaan dirinya, dengan kemampuannya
dan
dengan
keadaan masyarakat sekitarnya.
2.2 Dampak Postif dan Negatif Pola Hidup sederhana
Dampak Positif
Bagi
diri sendiri: berarti kita telah mampu menyesuaikan pendapatan dengan kemampuan
kita, terhindarnya hidup boros dan bergaya hidup mewah.
Bagi
masyarakat: dapat menghilangkan kesenjangan sosial yaitu adanya perbedaan yang
mencolok atau adanya jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin, sehingga
tidak menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat meresahkan semangat
kegotongroyongan dan kebersamaan.
Bagi
bangsa dan negara: dengan sikap sederhana, dengan kelebihan materinya dapat
ditabung baik di bank pemerintah, maupun bank swasta, sehingga dapat digunakan
pembiayaan pembangunan negara.
Dampak negatif
Dampak
negatif dari pola hidup sederhana kita akan dikira pelit oleh orang orang
sekitar.
2.3. Asas Pola Hidup
Sederhana
dengan
azas pada hal-hal berikut :
§ cermat : berarti harus teliti dalam menempatkan dan memenuhi kebutuhan dari yang besar sampai kebutuhan yang sekecil-kecilnya.
§ Hemat : berarti kita harus berhati-hati di dalam menggunakan matei yang tersediasebagai sarana hidup agar materi tersebut berfungsi untuk memenuhi segala macam kebutuhan hidup.
§ Tepat : berarti kita harus menggunakan sarana hidup secara tepat pada sasarannya, artinya kita dapat memenuhi kebutuhan atau keperluan hidup guna untuk menpai tujuan hidup.
§ Manfaat : berarti semua penggunaan materi harus ada manfaatnya dalam mencapai tujuan hidup
§ cermat : berarti harus teliti dalam menempatkan dan memenuhi kebutuhan dari yang besar sampai kebutuhan yang sekecil-kecilnya.
§ Hemat : berarti kita harus berhati-hati di dalam menggunakan matei yang tersediasebagai sarana hidup agar materi tersebut berfungsi untuk memenuhi segala macam kebutuhan hidup.
§ Tepat : berarti kita harus menggunakan sarana hidup secara tepat pada sasarannya, artinya kita dapat memenuhi kebutuhan atau keperluan hidup guna untuk menpai tujuan hidup.
§ Manfaat : berarti semua penggunaan materi harus ada manfaatnya dalam mencapai tujuan hidup
2.4. Penerapan Pola
Hidup sederhana
Dalam
kehidupan sehari-haripun kita perlu meningkatkan pola hidup sederhana bukan
berarti hidup yang mengesampingkan harta benda atau materi, melainkan hidup
yang mengutamakan hal-hal yang perlu dan bermanfaat agar tidak terjadi
kesenjangan sosial.
1. Di
lingkungan keluarga:
dalam merayakan ulang
tahun keluarga secara sederhana, tidak berlebihlebihan;
dalam membelanjakan
uang untuk keperluan yang benar-benar dibutuhkan; dan
menyelenggarakan hajat
perkawinan secara tidak berlebih-lebihan sesuai dengan kemampuan.
2. Di
lingkungan sekolah:
memakai pakaian seragam
yang sesuai dengan peraturan;
tidak memakai perhiasan
yang berlebihan; dan
menyelenggarakan
upacara bendera secara khidmat.
3. Di
lingkungan masyarakat:
tidak pamer kekayaan;
berpakaian hasil
produksi dalam negeri;
mengisi perabotan rumah
dengan barang produksi dalam negeri; dan
menyelenggarakan pesta ulang tahun
secara sederhana dan sebagainya
2.5.Unsur-unsur pola
hidup sederhana.
pola pemikiran khas anak-anak adalah sumber inspirasi untuk seluruh manusia dewasa di muka bumi ini. Pemerintah INDONESIA telah menyerukan kepada seluruh bangsanya agar mau dan mampu mengembangkan serta menerapkan pola hidup sderhana. Unsur-unsur pola hidup sederhana yang patut di terapkan dan dikembangkan oleh setiap orang dalam hidup dan kehidupannya adalah sebagai berikut :
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari dipenuhi secara wajar, di sesuaikan dengan kemampuan keuangan dan tidak berlebihan.
Tidak suka pamer terhadap kekayaan yang di miliki.
Memperhatikan keadaan orang lain dan lingkungan.
Tidak mengadakan kegiatan yang kurang perlu dengan biaya mahal.
Menyelenggarakan pesta dengan tidak berlebihan dan tidak mengejar gengsi.
pola pemikiran khas anak-anak adalah sumber inspirasi untuk seluruh manusia dewasa di muka bumi ini. Pemerintah INDONESIA telah menyerukan kepada seluruh bangsanya agar mau dan mampu mengembangkan serta menerapkan pola hidup sderhana. Unsur-unsur pola hidup sederhana yang patut di terapkan dan dikembangkan oleh setiap orang dalam hidup dan kehidupannya adalah sebagai berikut :
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari dipenuhi secara wajar, di sesuaikan dengan kemampuan keuangan dan tidak berlebihan.
Tidak suka pamer terhadap kekayaan yang di miliki.
Memperhatikan keadaan orang lain dan lingkungan.
Tidak mengadakan kegiatan yang kurang perlu dengan biaya mahal.
Menyelenggarakan pesta dengan tidak berlebihan dan tidak mengejar gengsi.
2.6. Keserasian hidup
dengan masyarakat sekitar.
dalam mempertahan kehidupannya manusia senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan yang bersifat jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut hendaknya kita berusaha memenuhi secara bersama-sama sehingga tercipta keserasian, keselarasan, keserasian, dan keseimbangan hidup dengan masyarakat sekitar.
berpola hidup sederhana berarti orang yang bersangkutan di tuntun untuk mampu menyelesaikan hidup dengan masyarakat sekitarnya. Dalam kehidupan keluarga selalu ada pendapatan dan pengeluaran serta keinginan untuk hidup seras, selaras, dan seimbangsehingga mencapai kebahagiaan. Oleh karena itu menggunakan sesuatu yang menjadi milik kita, kita haru benar-benar menerapkan azas tepat guna dan bermanfaat serta tidak timbul gejolak bagi orang lain.
dalam mempertahan kehidupannya manusia senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan yang bersifat jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut hendaknya kita berusaha memenuhi secara bersama-sama sehingga tercipta keserasian, keselarasan, keserasian, dan keseimbangan hidup dengan masyarakat sekitar.
berpola hidup sederhana berarti orang yang bersangkutan di tuntun untuk mampu menyelesaikan hidup dengan masyarakat sekitarnya. Dalam kehidupan keluarga selalu ada pendapatan dan pengeluaran serta keinginan untuk hidup seras, selaras, dan seimbangsehingga mencapai kebahagiaan. Oleh karena itu menggunakan sesuatu yang menjadi milik kita, kita haru benar-benar menerapkan azas tepat guna dan bermanfaat serta tidak timbul gejolak bagi orang lain.
2.7. Sistem dalam
mengembangkan pola hidup sederhana.
manusia mempunyai tujuan hidup yang sama yakni untuk menciptakan ketenangan. Dalam ajarn agamapun kita harus hidup sederhana, artinya kita tidak boleh bersikap berlebihan, kita harus menghormati dan mensyukuri apa adanya. Untuk melaksanakan hidup sederhana, ada baiknya kita mengingat kembali pasal 33 UUD 1945 ayat 1 , 2 , 3 , 4 , 5 sebagai berikut :
1. Perekonomian kembali di susun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajad hidup orang banyak di kuasai oleh negara.
3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan di gunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan atas demokrasi ekonomi dengan sikap kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta denga menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Etentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang
adapun nilai yang terkandung dalam pokok bahasan hidup sederhana adalah mandiri, rajin, tanggung jawab, bersahaja, hemat, gigih, berkemauan keras, rapi, berfikir jauh ke depan, efisien, cerdas, penuh perhatian, pengendalian diri, kreatif, dan menghargai waktu
manusia mempunyai tujuan hidup yang sama yakni untuk menciptakan ketenangan. Dalam ajarn agamapun kita harus hidup sederhana, artinya kita tidak boleh bersikap berlebihan, kita harus menghormati dan mensyukuri apa adanya. Untuk melaksanakan hidup sederhana, ada baiknya kita mengingat kembali pasal 33 UUD 1945 ayat 1 , 2 , 3 , 4 , 5 sebagai berikut :
1. Perekonomian kembali di susun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajad hidup orang banyak di kuasai oleh negara.
3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan di gunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan atas demokrasi ekonomi dengan sikap kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta denga menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Etentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang
adapun nilai yang terkandung dalam pokok bahasan hidup sederhana adalah mandiri, rajin, tanggung jawab, bersahaja, hemat, gigih, berkemauan keras, rapi, berfikir jauh ke depan, efisien, cerdas, penuh perhatian, pengendalian diri, kreatif, dan menghargai waktu
2.8. Sistem nilai yang
perlu di hindari dalam pola hidup sederhana.
nilai-nilai buruk dari sikap dan prilaku budi pekerti yang patut di hindari adalah : maas, serakah, tertutup, tergantung, materialistik, mudah percaya, anti resiko, mudah terpengaruh, mudah tergoda, menggunjing, masa bodoh, otoriter, inkar janji, khianat, dll.
hidup sederhana hendaknya senantiasa di lakukan sehari-hari , baik di lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara. Menghindari hidup secara berlebihan atau mengada-ngada, bersikap tenggang rasa atau tepa salira terhadap masyarakat di sekitarnya, mampu mengendalikan diri, dan tidak memamerkan hak miliknya di depan umum,semua itu adalah tanda-tanda dari seorang yang menerapkan poa hidup sederhana.
nilai-nilai buruk dari sikap dan prilaku budi pekerti yang patut di hindari adalah : maas, serakah, tertutup, tergantung, materialistik, mudah percaya, anti resiko, mudah terpengaruh, mudah tergoda, menggunjing, masa bodoh, otoriter, inkar janji, khianat, dll.
hidup sederhana hendaknya senantiasa di lakukan sehari-hari , baik di lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara. Menghindari hidup secara berlebihan atau mengada-ngada, bersikap tenggang rasa atau tepa salira terhadap masyarakat di sekitarnya, mampu mengendalikan diri, dan tidak memamerkan hak miliknya di depan umum,semua itu adalah tanda-tanda dari seorang yang menerapkan poa hidup sederhana.
2.9. Ciri dan Pola
Hidup Sederhana:
o Gemar
menabung
Kesadaran
menabung harus ditanamkan kepada segenap anggota masyarakat, baik muda maupun
tua. Bahkan anak-anak pun dapat dilatih menabung melalui sekolah. Dengan
menabung diperoleh faedah ganda tabungan dapat menjadi modal pembangunan sebab
uang yang ditabung di bank bisa di pinjam.
Para
pengusaha dalam memperluas lapangan usaha. Selain itu, menabung dapat
menumbuhkan kebiasaan hidup sederhana
o Memelihara
Lingkungan hidup
Tuhan
Yang Maha Esa menciptakan manusia sebagai makhluk lainnya, oleh karena itu,
masih harus berupaya memperhatikan kepentingan makhluk lain, misalnya
memelihara tanah dan air, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, melindungi
Marga Satwa, Mengadakan Penghijauan, dan menjaga kelestarian sumber-sumber
alam.
2.10. Nilai Budi
Pekerti yang terkandung dalam Pola Hidup Sederhana
Nilai Moral dan Isi Pesan Pola Hidup Sederhana
o Hemat
Sikap Hemat/Hidup hemat adalah sikap hidup yang
berorientasi kepada hari esok yang lebih cerah dan suka menabung. Hemat berarti
tidak suka boros/berfoya-foya. Untuk kesenangan sediri dan hanya berpedoman
semua untuk hari ini. Hemat termasuk kesadaran memelihara lingkungan hidup agar
kita dapat sehat demi kehidupan manusia dan terjamin terpeliharanya sumber alam
untuk kehidupan anak cucu yang akan datang.
o Cermat dan Teliti
Sikap hidup cermat dan teliti dalam belajar dan
bekerja/berbicara dan selalu memperhitungkan hasil dan akibat dari perkataan
maupun perbuatan.
2.11.
Contoh Sikap Perilaku Pola Hidup Sederhana yang bisa dikembangkan
Hidup Sederhana di
Lingkungan Keluarga
Dalam lingkungan keluarga, kita harus
membiasakan hidup sederhana. Tidak menyianyiakan waktu, tenaga, dan uang. Kita
harus mau membantu orang tua dan saudara-saudara kita. Kita pun harus bisa
memanfaatkan rezeki yang diterima dengan baik. Janganlah memaksakan din demi
mencapai kepuasan semata. Kita hendaknya hemat, “Tidak besar pasak daripada
tiang”, artinya pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.
Hidup sederhana di
Lingkungan Sekolah
Pola
hidup sederhana tidak hanya berlaku di lingkungan rumah, tetapi harus pula
diterapkan di sekolah. Seorang pelajar yang mampu mempraktekkan pola hidup
sederhana di sekolah akan disenan$i teman-teman dan gurunya.
Contoh-contoh
perilaku berikut mi men unjukkan pola hidup sederhana di sekolah, yaitu
v tidak
memakai perhiasan dan kendaraan yang berlebihan. Wajar saja dalam berp akaian,
sesuai dengan pakaian seragam sekolah yang telah ditentukan;
v tidak
memamerkan kekayaan orang tua di depan teman-temannya;
v memiliki
peralatan sekolah yang sewajarnya;
v tidak
menghamburkan uang untuk hal yang tak perlu;
v bila
ada jam pelajaran kosong karena gurunya berhalangan, waktu yang kita miliki
sebaiknya dimanfaatkan untuk belajar mandiri;
v tenggang
rasa bila ada teman yang kurang mampu.
Hidup Sederhana di
Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat, kita juga
dituntut untuk menjalankan pola hidup sederhana. Tidak memamerkan harta kekayaan,
kedudukan, pangkat, jabatan, kepintaran, ketenaran. Kita harus rendah hati
meskipun orang tua kita kaya raya. Bahkan, kita harus mampu menyisihkan
sebagian harta untuk mereka yang berada dalam kesulitan dan membutuhkan
bantuan.
Dalam lingkungan masyarakat yang
warganya menerapkan pola hidup sederhana, tidak akan terjadi kesenjangan sosial
yang tinggi. Mereka hidup berdampingan secara damai, rukun, saling membantu,
saling menghargai sehingga akan menyenangkan. Orang kaya peduli dengan orang
miskin, orang miskin juga tidak membiarkan dirinya tetap disantuni.
Dalam hidup sehari-hari, kesederhanaan
mi disertai dengan kemauan bekerja keras. Kerja keras adalah bekerja seoptimal
mungkin sesuai dengan kapasitas kemampuan kita. Kerja keras dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup dan meraih keberhasilan. Dalam beajar misalnya, seorang
siswa dikatakan mau bekerja keras apabila ia mampu secara rutin belajar mandiri
sedikitnya 4 jam setiap han. Jika ia terbiasa melakukan hal mi maka kelak ia
akan menjadi siswa yang berhasil.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sederhana
adalah kata sifat yang bermakna “bersahaja” atau “tidak berlebih-lebihan”.
Orang yang hidup sederhana adalah orang yang hidup dengan bersahaja dan tidak
berlebih-lebihan. Ketika kekurangan, orang yang sederhana tidak akan
menghalalkan segala cara, termasuk menyusahkan dirinya, untuk memperoleh harta
agar dihormati oleh orang lain. Begitu pula, ketika mempunyai harta lebih,
orang sederhana tidak akan tergoda untuk bermewah-mewahan, menumpuk hartanya di
rumah sendiri, tidak pula memanjakan diri dengan segala fasilitas serba lux
3.2. Saran
Semoga
dengan dibuatnya makalah ini, pembaca bisa menambah pengetahuan pembaca dan
bisa mengamalkannya. Serta bisa mengaplikasikan pola hidup sederhana dalam kehidupan
sehari-hari misalkan tidak boros
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment